KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah kami yang berjudul “Teknologi Pemanfaatan Ilmu Fisika”Pada makalah ini
kami banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari
berbagai pihak .oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima
kasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Penyusunan menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat
jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima
kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak yang membaca…
Taluk Kuantan, Agustus 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar............................................................................................................. i
Daftar
Isi...................................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN............................................................................................. 1
1.1
Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2
Rumusan Masalah............................................................................................ 2
1.3
Tujuan.............................................................................................................. 2
BAB
II PEMBAHASAN.............................................................................................. 3
2.1
Pengertian Fisika............................................................................................. 3
2.2 Manfaat Mempelajari Fisika........................................................................... 4
2.3 Aplikasi Ilmu Fisika........................................................................................ 5
BAB
III PENUTUP...................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan...................................................................................................... 9
3.2 Saran................................................................................................................. 9
DAFTARPUSTAKA.................................................................................................. 10
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia dan lingkungan
merupakan kesatuan yang tidak bisa terpisahkan. Karena semua aktifitas manusia dalam
kehidupan tidak pernah lepas dari fenomena alam. Baik secara disadari
maupun tidak disadari dalam beraktifitas manusia selalu berhadapan dengan
fenomena alam. Sebagian besar manusia dalam melakukan aktifitasnya tidak
memperhatikan fenomena alam yang terjadi. Kebanyakan manusia hanya
memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai. Dalam
fenomena alam terdapat fenomena fisis. Namun terkadang manusia masih kurang
memperhatikan fenomena fisis tersebut yang terjadi dalam aktifitasnya, kecuali
fenomena fisis yang sesuai dengan tujuan kegiatan atau fenomena fisis itu
langka bagi mereka.
Fenomena fisis yaitu
kejadian yang di dalamnya terdapat variabel fisis. Adapun yang dimaksud
variabel fisis yaitu variabel-variabel yang dapat dinyatakan dalam angka-angka
(kuantitatif). Seperti yang dikemukakan oleh (Supriyono, 2003:8) bahwa hakikat
fisika yakni fisika bukan hanya sekedar kumpulan fakta dan prinsip tetapi lebih
dari itu fisika juga mengandung cara-cara bagaimana memperoleh fakta dan prinsip
tersebut beserta fisikawan dalam melakukannya. Konsep fisika atau ilmu fisika
akan bernilaiguna bagi manusia jika ilmu fisika sudah diwujudkan dalam
teknologi. Berbagai teknologi yang ada dapat digunakan untuk mempermudah
pekerjaan manusia.
Adanya berbagai
peralatan canggih yang berkembang saat ini tentunya tidak lepas dari ilmu
fisika, karena dalam pembuatannya semua peralatan canggih saat ini berdasar
pada ilmu fisika. Mulai dari peralatan dapur sampai peralatan industri
menggunakan prinsip kerja yang ada di ilmu fisika. Ketika konsep fisika sudah
diwujudkan dalam bentuk teknologi peralatan maka ilmu fisika baru berguna bagi
manusia.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apakah ilmu fisika berperan penting di
dalam kehidupan sehari-hari?
2.
Apakah manfaat fisika bagi manusia?
3.
Apakah fisika memiliki dampak negatif
bagi manusia?
4.
Bagaimana peran fisika dalam memenuhi
kebutuhan manusia sehari-hari?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui
seberapa besar peran fisika dalam kehidupan sehari-hari.
2. Untuk
mengetahui lebih lanjut tentang manfaat ilmu fisika.
3. Untuk
memperdalam mempelajari fisika.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Fisika
Makna secara luas,
fisika adalah ilmu tentang alam. Hal ini merujuk pada kata fisika yang
berasal dari bahasa Yunani yaitu φυσικός (fysikós) yang mempunyai arti
“alamiah”, dan φύσις (fýsis) yang mempunyai arti “alam”. Dalam kajian tentang
alam, fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup
ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat
materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis
yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam
semesta sebagai satu kesatuan kosmos.
Beberapa sifat yang
dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem materi.
Dimana sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika, misalnya Hukum
Kekekalan Energi, Hukum Pemantulan Gelombang, Hukum Newton, dan lain-lain.
Fisika sering disebut sebagai “ilmu paling mendasar”, karena setiap ilmu alam
lainnya (kimia, biologi, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem
materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang
molekul dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan
oleh sifat molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika
seperti elektronika, termodinamika dan mekanika kuantum.
Ilmu fisika merupakan
ilmu yang berkaitan erat dengan ilmu matematika. Teori fisika banyak dinyatakan
dalam notasi matematis. Ilmu matematika yang digunakan dalam fisika biasanya
lebih rumit daripada matematika yang digunakan dalam bidang sains lainnya.
Perbedaan antara fisika dan matematika adalah fisika berkaitan dengan dunia
material, sedangkan matematika berkaitan dengan pola-pola abstrak yang tak
selalu berhubungan dengan dunia material. Namun, perbedaan ini tidak selalu
tampak jelas. Ada wilayah luas penelitan yang beririsan antara fisika dan
matematika, yakni fisika matematis, yang mengembangkan struktur matematis bagi
teori-teori fisika.
2.2
Manfaat Mempelajari Fisika
Sudah merupakan hal
yang sering kita dengar mengenai pernyataann sebagian orang atau mungkin
sebagian besar orang beranggapan bahwa fisika itu sulit. Mereka beraggapan
bahwa fisika itu merupakan ilmu yang penuh dengan rumus dan hitungan matematis
tingkat tinggi. Sehingga mengakibatkan tidak semua orang dapat belajar fisika
dengan baik. Bahkan fisika sering pula dianggap sebagai momoknya pelajaran.
Keadaan ini hampir sama dengan anggapan pada matematika.
Akan tetapi terlepas
dari semua anggapan di atas, ada sesuatu yang lebih penting untuk kita
pikirkan. Yaitu tentang apa untungnya kita belajar fisika, dan apa ruginya jika
kita tidak mau belajar fisika. Padahal baik disadari maupun tidak pada
hakikatnya setiap manusia membutuhkan ilmu pengetahuan dan mengikuti
perkembangan teknologi agar dapat menjalani kehidupan ini secara harmonis.
Dimana perkembangan teknologi itu tentu merupakan implikasi dari ilmu fisika
yang telah di pelajari oleh para pakar yang ahli di bidangnya.
Mempelajari fisika mempunyai
banyak manfaat. Mulai awal dipelajarinya ilmu fisika, fisika telah
terbukti mampu membantu memudahkan manusia dalam menjalani aktivitas
kehidupan sehari-hari. Ada beberapa manfaat mempelajari fisika antara lain:
· Fisika
berperan besar dalam penemuan-penemuan teknologi.
· Melalui
fisika dapat menyingkap rahasia alam.
· Fisika
berada di depan dalam perkembangan teknologi.
· Fisika
sebagai ilmu dasar yang mempunyai andil dalam pengembangan ilmu-ilmu
lain.
· Fisika
melatih kita untuk berpikir logis dan sistematis.
·
2.3
Aplikasi Ilmu Fisika
Pada bagian ini akan
dibahas mengenai beberapa contoh implementasi konsep-konsep yang ada pada ilmu
fisika dalam kehidupan sehari-hari. Adapun konsep yang dibahas disini adalah
konsep secara umum dari materi fisika yang telah dibahas sebelumnya. Adanya
beberapa contoh penerapan ilmu fisika dalam kehidupan sehari-hari juga dapat
memberikan bekal kepada semua orang khususnya bagi para pelajar untuk lebih
memahami pentingnya mempelajari ilmu fisika karena dengan adanya ilmu fisika
manusia dalam memenuhi menyelesaikan pekerjaanya lebih ringan. Berikut adalah
beberapa contoh peralatan pemenuhan kebutuhan sehari-hari yang menggunakan
konsep fisika :
1. Konsep
Optik dan Cahaya
Jika kita
membicarakan tentang optik tentu tidak terlepas dari cahaya. Alat optik selalu
bekerja dengan peran cahaya. Bisa kita perhatikan bersama, pada orang yang
menderita cacat mata rabun dekat (hipermetropi). Bagi penderita rabun dekat
tentu mereka sangat membutuhkan peran dari alat bantu melihat yang berupa kaca
mata. Akan tetapi tidak semua kaca mata dengan sembarang lensa dapat
digunakannya, tetapi khusus kaca mata yang berlensa cembung ( positif), mengapa
demikian? Itu karena pada penderita rabun dekat cahaya tidak tepat jatuh di
retina tetapi di belakang retina, maka penderita harus kaca mata berlensa
cembung karena lensa cembung bersifat mengumpulkan sinar maka sinar datang pada
saat melihat yang awalnya jatuh di belakang retina dengan kaca mata berlensa
cembung akan dikumpulkan sehingga jatuh tepat di retina sehingga penderita
dapat melihat dengan jelas objek yang dilihat.
Sedangkan pada
penderita rabun jauh (miopi) sangat membutuhkan lensa cekung karena
dengan lensa cekung yang awalnya sinar datang jatuh di depan retika akan
disebarkan oleh lensa cekung sehingga tepat jatuh di retina dan dapat terlihat
dengan jelas onjek yang dilihat. Itu karena sifatdari cermin cekung yang
menyebarkan sinar.
Cahaya adalah energi
berbentuk gelombang
elekromagnetik yang kasat mata
dengan panjang gelombang
sekitar 380–750 nm. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik ( tidak
memerlukan medium ) untuk merambat. Sehingga cahaya dapat merambat tanpa
memerlukan medium.
Alat optik
adalah alat-alat yang menggunakan lensa dan memerlukan cahaya. Mata merupakan
alat optik alami. Mata kita memiliki kemampuan untuk melihat sangat terbatas,
yaitu tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda kecil, benda-benda yang
sangat jauh dan tidak dapat merekam apa yang dilihatnya dengan baik. Oleh
sebab itu mata kita harus dibantu dengan alat-alat optik buatan seperti kamera,
lup, mikroskop, dan teropong. Pemanfaatan konsep fisika dalam bidang optik juga
banyak digunakan oleh manusia. Contoh pemanfaatan bidang optik yaitu
pemanfaatan cermin dan lensa. Cermin dimanfaatkan diantaranya untuk kaca spion,
kaca rias, OHP, reflektor lampu senter, reflektor sepeda motor, reflektor
mobil, dan pengumpul cahaya pada mikroskop. Pemanfaatan lensa diantaranya
dalam: lup, teleskop, mikroskop, kacamata, OHP, proyektor, kamera.
Prinsip kerja
dari cermin adalah pemantulan atau refleksi cahaya. Sinar yang datang pada
cermin akan dipantulkan kembali. Pembentukan bayangan pada cermin memanfaatkan
sinar-sinar istimewa pada cermin. Cermin cekung dan cembung memiliki sinar
istimewa yang berbeda. Berikut penjelasan mengenai pemantulan pada cermin:
Kita dapat
melihat benda disebabkan oleh dua hal, yang pertama, benda bisa memancarkan
cahaya atau benda tersebut adalah sumber cahaya, dan yang kedua adalah benda
tersebut memantulkan cahaya dari sumber cahaya sehingga mata kita bisa
menangkap cahaya terpantul dan kita bisa melihat benda tersebut.
Pemantulan pada
cermin datar
Hukum pemantulan
pada cermin datar: "sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak
pada satu bidang datar" , " sudut datang selalu sama dengan
pantul"
Sifat bayangan dari cermin datar:
Sifat bayangan dari cermin datar:
1.
besar bayangan sama dengan besar benda
2.
jarak bayangan sama dengan jarak benda
3.
benda dan bayangan simetrik terhadap
bidang cermin
4.
semu atau maya karena tidak dapat
ditangkap dengan layar.
2. Konsep
Materi dan Perubahanya
Materi adalah
segala sesuatuyang mempunyai massa dan menempati ruang (mempunyai volume
). Segala benda di alam semesta, termasuk tubuh kita merupakan materi. Materi
terdapat 3 macam wujud: Liquid ( cair ), solid ( padat ), dan gas. Perubahan
materi adalah perubahan sifat suatu zat atau materi menjadi zat yang lain baik
yang menjadi zat baru maupun tidak.
Dalam membahas
Materi dan Perubahannya ini tidak terlepas dari macam-macam zat yaitu terdiri
atas zat padat, cair dan gas. Mengenai hal tersebut tidak terlupakan bahwa ilmu
fisika merupakan ilmu yang mempelajari kejadian nyata yang berkaitan erat
daalam kehidupan sehari-hari.
Seperti hal
berikut ini, tentu kita tidak asing lagi dengan detergen dan noda pada pakaian,
mengapa detergen dapat menghilangkan noda yang menempel pada pakaian?. Hal
tersebut tidak lepas dari konsep materi dan menyangkut wujud zat ini, dalam
membahas wujud zat tentu ada gaya tarik-menarik molekul-molekul. Karena gaya
tarik mini molekul ini maka detergen dapat mengangkat noda pada pakaian.
Bagaimakah caranya?
Sabun dan
detergen dapat memperkecil pengaruh tegangan permukaan di air. Tegangan
permukaan di air murni sangat tinggi, sehingga kotoran baju masih melekat di
baju. Jika pada saat proses pencucian baju, air murni diberi detergen, tegangan
permukaan air di lubang-lubang kecil yang dibentuk oleh serat-serta baju
menjadi berkurang oleh detergen, sehingga kotoran dapat lepas dari
lubang-lubang serat di baju. Sehingga dengan detergen kotoran yang menempel
pada baju dapat hilang. Adapun zat yang dapat mengurangi tegangan permukaan di
dalam cairan disebut surfaktan.
3. Konsep
Pengukuran
Sudah bukan hal
asing lagi jika kita mendengar kata pengukuran. Karena setiap manusia pasti
sudah pernah mengukur mengenai suatu benda. Pada dasarnya mengukur adalah
membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang memiliki besaran tertentu yang
sejenis yang digunakan sebagai satuan. Sehingga dalam kehidupan sehari-hari
pasti manusia memerlukan alat ukur, karena dengan alat ukur ketelitian dan
ketepatan ukuran dapat tercapai. Biasanya alat ukur digunakan di bidang
pendidikan, pekerjaan, industri, penelitian dan lain sebagainya. Berikut
rincian lebih jelas mengenai manfaat alat ukur dalam kehidupan sehari-hari :
a. Mistar
: untuk mengukur suatu panjang benda contohnya kayu, panjang bangunan dan
lain-lain.
b. Jangka
sorong : dalam industri/pabrik pembuatan per : untuk mengukur suatu panjang
benda biasanya untuk pengukuran mengukur diameter per (umumnya ukuran kecil
yang membutuhkan ketelitian).
BAB
III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Ilmu fisika
merupakahsalah satu ilmu yang sangat erat kaitanyya dengan kehidupan manusia.
Ilmu fisika akan berguna bagi manusia apabila sudah diwujubkan dalam bentuk
hasil teknologi. Dengan ilmu fisika semua pekerjaan menjadi ringan karena
adanya penerapan ilmu fisika yang di implikasikan dalam teknologi yang
canggih.. Beberapa konsep fisika dapat tergabung dalam satu bentuk peralatan
sebagi hasil teknologi. Dalam arti ada peralatan yang hanya menggunakan satu
konsep fisika dan ada yang lebih dari satu konsep fisika. Ilmu fisika akan
mendasari perkembangan peralatan yang digunakan manusia. Penemuan-penemuan
terbaru dalam bidang fisika akan memperbaiki teknologi yang sudah ada.
Baik disadari maupun
tidak pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan ilmu pengetahuan dan mengikuti
perkembangan teknologi agar dapat menjalani kehidupan ini secara harmonis.
Dimana perkembangan teknologi itu tentu merupakan implikasi dari ilmu fisika
yang telah di pelajari oleh para pakar yang ahli di bidangnya. Mempelajari
fisika mempunyai banyak manfaat. Mulai awal dipelajarinya ilmu fisika, fisika telah
terbukti mampu membantu memudahkan manusia dalam menjalani aktivitas
kehidupan sehari-hari. Tanpa adanya ilmu fisika semua peralatan canggih yang
dapat meringankan pekerjaan manusia tidak dapat terwujud. Sehingga dapat di
simpulkan bahwa dengan belajar fisika berbagai manfaat kita dapatkan.
3.2 Saran
Kepada berbagai pihak hendaknya untuk lebih semangat dan bersungguh-sungguh
dalam belajar Fisika terkhusus pada para siswa jangan pernah berasumsi bahwa
fisika adalah mata pelajaran yang sulit dan menakutkan. Karena sesungguhnya
dengan fisikalah semua peralatan canggih yang dapat digunakan untuk meringankan
pekerjaan manusia dapat diwujudkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Supriyono,K.H. (2003). Common textbook (edisi
revisi) strategi pembelajaran fisika.
Diunduh dari
materifisikaxsem1.blogspot.com/p/blog-page_4215.html.pada Senin,07 Oktober
2013.
Diunduh dari
fisikasma-online.blogspot.com/2010/04/pembiasan-cahaya-pada-lensa-cembung.html.pada
Senin,23 Desember 2013.
Diunduh dari
sbr.gafatar.org/sifat-sifat-cahaya-yang-dipantulkan-melalui-cermin-datar-cermin-cekung-dan-cermin-cembung/.pada
Senin 23 Desember 2013.
Terima kasih dan Salam Sukses ya..
BalasHapusArtikel yang menarik sekali,
salam hormat
Nunu Souvenir
Nunu Hosting
Sedayu Net