Segala
puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan
salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat
limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan Makalah
ini guna memenuhi tugas mata kuliah Aroklimatologi.
Dalam
penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala
yang penulis hadapi teratasi.
Makalah ini
disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang kaitan Etos Kerja Bangsa
Jepang dan Islam, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber
informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang
dari luar.
Semoga Makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas
Islam Kuantan Singingi.. Saya sadar
bahwa Makalah ini masih banyak
kekurangan dan jau dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen
pembimbing saya meminta masukannya demi
perbaikan pembuatan makalah saya di masa
yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca.
Teluk
Kuantan, Juni 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar.................................................................................................................... i
Daftar
Isi............................................................................................................................. ii
BAB
I PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
A.
Latar Belakang.......................................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah..................................................................................................... 2
C.
Tujuan Makalah......................................................................................................... 2
C.
Manfaat Makalah....................................................................................................... 3
BAB
II PEMBAHASAN..................................................................................................... 4
A.
Tinjauan Pustaka....................................................................................................... 4........................................................................................................................................
B.
Pembahasan............................................................................................................... 4
1. defenisi
air dan tanah........................................................................................... 4
2.
Manfaat Air dan Tanah Bagi Kehidupan
Manusia............................................... 5
3. Unsur-Unsur
Kimia yang Terkandung dalam Air dan Tanah............................... 6
4. Pencemaran Air dan Tanah................................................................................... 6
5. Penanganan
Permasalahan Air dan Tanah............................................................ 7
BAB
III PENUTUP.............................................................................................................. ......................................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan............................................................................................................... .................................................................................................................................... 11
B. Saran......................................................................................................................... .................................................................................................................................... 11
DAFTAR
PUSTAKA.......................................................................................................... ......................................................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Air adalah kebutuhan manusia yang
sangat pokok. Tanpa air kehidupan tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya,
karena air adalah faktor utama terjadinya kehidupan. Seperti yang kita tahu,
sekitar 70% tubuh manusia terdiri dari air. Kehidupan makhluk hidup di muka
bumi sangat bergantung pada air. Bumi adalah satu-satunya planet yang mempunyai
keseimbangan siklus air. Siklus hidrologi atau siklus air terjadi ketika air di
permukaan bumi (laut, sungai dan danau) menguap karena panas matahari, kemudian
terjadi kondensasi dan uap bergerak oleh tiupan angin ke darat. Uap yang telah
membentuk awan turun sebagai hujan di daratan. Kemudian air mengalir ke sungai
menuju laut dan siklus hidrologi kembali terulang.
Siklus hidrologi melibatkan tanah di
permukaan bumi dalam prosesnya. Tanah mempunyai daya serap atau premeabilitas
tanah yang berbeda-beda tergantung jenisnya. Di Indonesia terdapat beberapa
jenis tanah di antaranya tanah humus, tanah pasir, tanah alluvial atau endapan,
tanah podzolik, tanah vulkanik, tanah laterit, tanah mediteran atau tanah kapur
dan tanah gambut.
Air dan tanah saling berkaitan dan
saling mempengaruhi satu sama lain. Keseimbangan air dan tanah saat ini mulai
terganggu oleh aktiviatas manusia yang mengeksploitasi sumber daya alam. Hal
ini menyebabkan munculnya berbagai permasalahan di masyarakat. Apabila masalah
tersebut dibiarkan begitu saja, dapat menimbulkan sumber penyakit akibat air
yang tercemar limbah, serta berkurangnya tingkat kesuburan tanah.
Diperlukan langkah-langkah yang
pasti dalam menanggulangi permasalahan tersebut. Maka dari itu, penulis mencoba
memberikan beberapa gagasan sebagai solusi sehingga air dan tanah dapat
dimanfaatkan secara bijkasana. Pembahasan ini akan mengacu pada kepedulian kita
terhadap lingkungan, terutama linkungan geografis di sekitar kita, serta
langkah-langkah sederhana yang bermanfaat dalam pengelolaan sumber daya air dan
tanah.
B. Rumusan
Masalah
1. Seberapa pentingkah air dan tanah
bagi kehidupan?
2. Apakah keseimbangan alam akan
terganggu apabila salah satu dari komponen air maupun tanah tercemar?
3. Dampak apakah yang diakibatkan oleh
pengelolaan sumber daya air dan tanah yang tidak bijaksana?
4. Solusi apakah yang dapat dilakukan
untuk menanggulangi permasalah tersebut?
C. Tujuan
Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas,
makalah ini disusun dengan tujuan memberikan penjelasan tentang :
1. Betapa pentingnya peran air dan
tanah untuk kehidupan kita.
2. Masalah sehari-hari yang berkenaan
dengan permasalahan air dan tanah di sekitar kita.
3. Gambaran dan solusi nyata yang dapat
dilakukan atas beberapa masalah sehari-hari yang berhubungan dengan air dan
tanah.
4. Menumbuhkan sikap kepedulian
terhadap sumber daya terbarui.
5. Menjelaskan apa yang menjadi sebab
terjadinya pencemaran air dan tanah.
6. Memberikan solusi dalam menangani
pencemaran tersebut.
7. Menjelaskan bagaimana seharusnya
memanfaatkan potensi sumber daya terbarui dengan bijaksana.
D. Manfaat
Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan dapat memberikan manfaat
kepada para pemabaca, khususnya kepada :
1. Pelajar, sebagai gambaran dan sarana
informasi untuk memecahkan masalah yang berhubungan erat dengan permasalahan
ketidakseimbangan alam di sekitar kita.
2. Masyarakat, pada umumnya dapat
dijadikan contoh dan pedoman untuk membenahi masalah-masalah berpengaruh yang
ada di masyarakat berkenaan dengan masalah krisis serta ketidakseimbangan alam,
khususnya dengan air dan tanah.
3. Pemerintah, dapat lebih
memperhatikan hal-hal kecil yang mungkin sering diabaikan kebanyakan orang
tentang permasalahan lingkungan, khususnya air dan tanah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tinjauan
Pustaka
Air berasal dari bahasa Timor Timur.
Dalam bahasa Latin, air dikenal dengan nama aqua. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, air adalah cairan jernih tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak
berbau yang terdapat di permukaan bumi dan diperlukan dalam kehidupan manusia,
hewan dan tumbuhan yang secara kimiawi mengandung hidrogen dan oksigen atau
benda cair yang biasa terdapat di sumur, sungai dan danau.
Tanah (bahasa
Yunani : pedon; bahasa
Latin : solum)
adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah dalam bahasa Inggris disebut soil. Menurut
Dokuchaev, tanah adalah suatu benda fisis yang berdimensi tiga yang terdiri
dari panjang, lebar dan dalam yang merupakan bagian paling atas dari kulit
bumi.
B. Pembahasan
1. Definisi Air dan Tanah
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di
bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi.
Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik air (330 juta mil³) tersedia di Bumi. Air sebagian
besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak
gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air dan lautan es.
Air dalam objek-objek tersebut
bergerak mengikuti suatu siklus
air, yaitu melalui penguapan, hujan dan aliran air di atas permukaan
tanah (run off, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Tanah sangat vital peranannya bagi
semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar.
Struktur tanah yang berongga-rongga
juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernapas dan tumbuh. Tanah juga
menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat,
tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak.
Hans Jenny (1899-1992), seorang pakar tanah asal Swiss yang bekerja di Amerika
Serikat,
menyebutkan bahwa tanah terbentuk dari bahan induk yang telah mengalami
modifikasi/pelapukan akibat dinamika faktor iklim, organisme (termasuk manusia), dan relief
permukaan bumi (topografi) seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan dinamika kelima faktor tersebut terbentuklah berbagai jenis tanah
dan dapat dilakukan klasifikasi tanah.
2. Manfaat Air dan Tanah Bagi Kehidupan
Manusia
a) Manfaat Air :
a. Faktor utama berlangsungnya
kehidupan.
b. Perairan darat dan laut dimanfaatkan
sebagai sarana transportasi.
c. Air dapat memenuhi kebutuhan
sehari-hari manusia seperti minum, memasak, mandi, mencuci, menyiram tanaman
dan lain-lain.
d. Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga
Air (PLTA), contohnya PLTA Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat.
e. Air dimanfaatkan sebagai media
budidaya perikanan.
f. Air sebagai rumah bagi berbagai
biota laut.
g. Sarana rekreasi dan olahraga.
b) Manfaat Tanah :
a. Faktor pendukung kelangsungan hidup
tumbuhan.
b. Tanah sebagai habitat berbagai jenis
hewan dan mikroorganisme.
c. Tanah sebagai lahan tempat
berlangsungnya kehidupan makhluk hidup.
e. Sebagai media pertanian dan
perkebunan.
3. Unsur-Unsur Kimia yang Terkandung
dalam Air dan Tanah
Air adalah substansi kimia dengan rumus
kimia H2O : satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat
secara kovalen
pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) dan temperatur 273,15 K (0°C). Zat kimia ini
merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan
banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul
organik.
Tanah terdiri dari 25% udara dan
air, 5% bahan organik dan 45% mineral. Bahan mineral di dalam tanah dibedakan menjadi
dua, yaitu mineral primer dan mineral sekunder. Bahan organik ditemukan di
permukaan tanah sebanyak 3-5%, fungsinya sebagai granulator yang memperbaiki
struktur tanah. Bahan organik juga membantu tanah dalam menahan air dan sumber
energi bagi mikroorganisme. Unsur hara yang terdapat dalam tanah yaitu
nitrogen, posfor dan sulfur.
Air yang terdapat di dalam tanah
diserap dengan baik oleh masa tanah karena adanya gaya adhesi, kohesi dan
gravitasi. Air yang ada di dalam tanah dapat dibedakan menjadi air higroskopik
dan air kapiler. Di dalam tanah pun terdapat udara yang mana terdiri atas
kandungan uap air lebih tinggi terutama pada tanah lembab.
4. Pencemaran Air dan Tanah
Limbah rumah tangga seperti detergen
dan sampah dapur yang dibuang sembarangan ke sungai dapat mencemari sungai
tersebut. Tidak hanya limbah rumah tangga, limbah pabrik pun ikut memperparah
pencemaran air. Detergen yang dibuang ke sungai dapat mempengaruhi struktur
air, sehingga alga yang hidup di sekitar sungai tersebut berkembang secara
abnormal atau disebut juga sebagai blooming algae. Selain itu, perairan yang
tercemar limbah dapat menjadi sumber penyakit. Seperti yang kita tahu, sungai
di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta telah tercemar dan hal ini
dapat mengurangi keindahan kota tersebut.
Pesisir pantai pun tidak luput dari
pencemaran dikarenakan kurangnya kepedulian masyarakat sekitar dan para
pengunjung pantai. Misalnya, di pantai Pelabuhan Ratu, Sukabumi sering terlihat
sampah-sampah yang berceceran. Ombak yang cukup besar di pantai selatan Pulau
Jawa ini sering membawa serta sampah-sampah dari pantai menuju laut lepas.
Bahkan jauh di tengah Samudera Pasifik terbentuk sebuah pulau sampah yang
terdiri dari berbagai jenis sampah yang hanyut terbawa arus sungai yang bermuara
di Samudera Pasifik.
Mayoritas masyarakat Indonesia
kurang mempedulikan budaya membuang sampah pada tempatnya. Tak hanya perairan,
tanah pun ikut tercemar akibat masuknya benda asing (misalnya senyawa kimia
buatan manusia) ke tanah dan mengubah suasana/lingkungan asli tanah sehingga
terjadi penurunan kualitas dalam fungsi tanah. Pencemaran dapat terjadi karena
kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial,
penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
sub-permukaan, kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah, air limbah
dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah
secara sembarangan (illegal dumping).
5. Penanganan Permasalahan Air dan Tanah
a) Sumur Resapan
Manfaat sumur resapan, di antaranya :
a. Salah satu usaha konservasi dan
pengatur aliran permukaan.
b. Mencegah terjadinya genangan air,
memperkecil kemungkinan terjadinya banjir dan erosi.
c. Sebagai penyuplai kualitas air
tanah.
d. Menaikkan permukaan air tanah.
e. Mengurangi konsentrasi pencemaran
air tanah.
f. Salah satu pencegah terjadinya
intrusi air laut.
g. Mencegah penurunan atau amblasan
lahan sebagai akibat pengambilan air tanah yang berlebihan.
h. Salah satu usaha penyediaan air pada
musim kemarau.
Berdasarkan
SNI tentang tata cara perencanaan sumur resapan air hujan adalah sumur resapan
harus berada pada lahan yang datar, tidak pada tanah berlereng, curam atau
labil, dijauhkan dari tempat penimbunan sampah, jauh dari septic tank minimum 5
m diukur dari tepi dan berjarak minimum 1 m dari pondasi bangunan.
Bentuk
sumur boleh bundar atau persegi empat sesuai selera, kedalaman air tanah
minimum 1,5 m pada musim hujan. Penggalian sumur resapan bisa sampai tanah
berpasir atau maksimal 2 m di bawah permukaan air tanah.
b) Gerakan Hemat Air
Gerakan hemat air diperlukan supaya
air yang seharusnya dimanfaatkan tidak terbuang dengan sia-sia. Terkadang semua
orang sering menyepelekan hal ini, padahal hal ini sangat mudah dilakukan. Kita
hanya perlu menghentikan pemakaian air yang berlebihan, misalnya mematikan kran
air jika sudah selesai digunakan dan tidak menghidupkan kran air saat tidak
diperlukan. Ini adalah salah satu hal yang paling sederhana sebagai kontribusi
kita untuk menjaga sumber daya air.
c) Sistem Penyaringan Air Bersih
Untuk membuat saringan air sederhana
kita dapat menggunakan ijuk, pasir halus, arang tempurung kelapa, kerikil dan
batu. Cara membuat saringan ini cukup mudah. Saringan dimulai dengan membuat
lapisan pasir, ijuk, arang aktif, pasir dan batu.
Hasilnya air yang tadinya keruh
sekalipun akan menjadi jernih dan tanpa bau setelah melewati saringan ini.
Untuk tempat saringan dapat menggunakan tong, drum, ember atau sambungan botol
plastik. Sedangkan ukuran lapisan saringan dapat disesuaikan dengan masalah
yang dihadapi.
Tujuan semua proses penjernihan air
adalah menghilangkan pencemar yang ada dalam air atau mengurangi kadarnya agar
menjadi layak untuk penggunaan akhirnya. Salah satunya adalah mengembalikan ke
lingkungan alami air yang sering digunakan tanpa mengakibatkan dampak yang
buruk atas lingkungan.
d) Memberdayakan Lahan Sempit dengan
Menanam Pohon
Dari keseluruhan luas lahan sebuah
kota minimal mempunyai 40% lahan hijau. Kebanyakan kota di Indonesia belum
dapat memenuhi syarat tersebut. Padahal hal ini sangat penting dikarenakan
lahan hijau memberikan keuntungan secara langsung maupun tidak langsung.
Misalnya mengurangi efek polusi udara dan dapat dipergunakan sebagai tempat
rekreasi bagi masyarakat.
Sebenarnya memberdayakan lahan
sempit dengan menanam pohon dapat dilakukan mulai dari lingkungan terdekat kita
seperti lingkungan rumah dan sekolah. Di rumah bisa kita mulai dengan menanam
tanaman apotek hidup dan warung hidup seperti kunyit, kumis kucing, cabe, bayam
dan stoberi. Di sekolah pun kita dapat melakukan hal yang sama dengan
memanfaatkan setiap balkon dan sisi koridor dengan pot gantung atau tanaman
hidroponik.
e) Disiplin Membuang Sampah
Hal sederhana lainnya yaitu membuang
sampah pada tempatnya. Orang-orang kerap kali kurang mempedulikan hal ini,
padahal banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkan dari membuang sampah
sembarangan, misalnya timbulnya bau yang tidak sedap dan munculnya tumpukan
sampah yang mengganggu keindahan lingkungan sekitar.
Membuang sampah pada tempatnya
adalah hal yang sangat mudah, kita hanya perlu memasukkan sampah yang sudah
tidak diperlukan ke dalam tempat sampah yang telah disediakan. Seperti yang
kita tahu, sampah dikelompokkan menjadi tiga jenis, sehingga dibuatlah tempat
sampah tiga warna, yakni sampah organik disimbolkan dengan warna hijau, sampah
anorganik dengan warna oranye dan sampah kimia dengan warna merah. Seharusnya
semua orang mengefektifkan pembedaan jenis sampah ini dengan cara memisahkan
pengangkutan sampah berdasarkan jenisnya.
f) Pembuatan Pupuk Kompos (Pupuk
Organik) yang Ramah Lingkungan
Atas dasar pembedaan jenis sampah di
atas, sampah organik seperti jerami, tongkol batang jagung, rumput dan kotoran
ternak dapat dijadikan sebagai pupuk kompos. Caranya antara lain :
a. Potong-potong bahan organik
tersebut, kecuali kotoran ternak.
b. Setelah itu taruh rumput di bagian
atas, buat tumpukan setinggi 15 cm. Taruh kotoran ternak yang telah dibasahi
pada bagian paling atas tumpukan.
c. Jaga kelembapan dalam tumpukan agar
tetap lembab dan tidak becek.
d. Pada minggu ketiga dan keempat
terjadi kenaikan suhu, pada saat inilah tumpukan kompos harus dibalik.
e. Sebulan setelah terjadi penurunan
suhu dan kompos telah dibalik, maka kompos telah jadi dan siap dipakai.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai penutup, penulis menyimpulkan, bahwa air dan tanah
sangat penting bagi kehidupan manusia. Unsur-unsur yang terkandung dalam air
dan tanah sangat bermanfaat bagi kehidupan sehingga air dan tanah tidak boleh
tercemar. Apabila air dan tanah tercemar, akan bermunculan masalah-masalah yang
berdampak negatif bagi kehidupan. Oleh karena itu, penanggulangan pencemaran
air dan tanah sangat diperlukan saat ini. Dibutuhkan kesadaran dari berbagai
pihak demi terwujudnya lingkungan yang terbebas dari pencemaran.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan agar
setiap orang mempunyai kesadaran dalam melakukan hal-hal sederhana dan mudah
namun bermanfaat, seperti membuang sampah pada tempatnya dan menghemat
penggunaan air, serta menyadari bahwa lingkungan adalah milik kita semua yang
wajib dijaga kelestariannya.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar