KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kemudahan bagi saya
penyusun untuk dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Makalah ini
merupakan tugas dari mata kuliah ANATOMI DAN MORFOLOGI TUMBUHAN tentang sel,
yang mana dengan tugas ini kami sebagai mahasiswa dapat mengetahui lebih jahu
dari materi yang diberikan dosen pengampu.
Makalah yang berjudul ``SEL``.
Mengenai penjelasan lebih lnjut saya memaparkannya dalam bagian pembahasan
makalh ini.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN........................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
1.3
Tujuan Makalah............................................................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN............................................................................................ 2
2.1
Pengertian SEL.............................................................................................. 2
2.2
Sel
Prokariotik Dan Eukariotik................................................................... 2
2.2
Komponen Kimia Sel..................................................................................... 2
2.2
Metabolisme Sel............................................................................................ 2
.2
Metabolisme Sel.............................................................................................. 2
BAB III PENUTUP.................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan.................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 12
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sel merupakan dasar dari sebuah
kehidupan. Sel merupakan struktur organisme terkecil dari mahkluk hidup dan
lebih sederhana dari kita bayangkan. Dari masa ke masa dilakukan penelitian dan
penemuan tentang sel. Dimulai dari penemuan Robert Hook dengan sel gabusnya
pada tahun 1665 sampai sekarang pun masih dilakukan penelitian bahkan sudah mencapai tahap genetic.
Sel memiliki ukuran yang sangat kecil
dan tak kasat mata. Ada yang hanya 1-10 mikron, ada yang mncapai 30-40 mikron,
bahkan ada yang beberapa sentimeter. Didalam ukuran sangat kecil bentuk yang
bermacam-macam tersebut, sel memilki bagian-bagian sel yang memiliki fungsi
masing-masing. Antar bagian sel itu melakukan interaksi dan saling
ketergantungan. Oleh karena itu sel di pandang dasar kehidupan mahkluk hidup.
Dalam pembagiannya sel terdiri dari
Eukariot ( eu=sejati, karyon=inti ) yang
memiliki membrane inti dan Prokariot ( pro=sebelum, karyon=inti ) yang tidak memiliki membrane
inti dan pada umumnya mahkluk hidup uniseluler
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, dapat
disusun pertanyaan yang akan menjadi focus pembahasan dalam makalah ini, yaitu
bagaimana penjelasan tentang kehidupan sel dan perkembangannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sel
Sel berasal dari kata `cella` yang
berarti ruangan berukuran kecil maka sel merupakan unit structural dan
fungsional terkecil pada mahkluk hidup. Sel merupakan unit organisasi terkecil
yang menjadi dasar kehidupan. Mahkluk hidup ( organisme ) tersusun dari sel
tunggal ( uniseluler ), misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungsi dan
protozoa atau dari banyak sel ( multiseluler ). Pada organisme multiseluler terjadi
pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, setiap sel tersusun dari berbagai
bagian, yaitu membrane plasma, inti sel ( nucleus ), sitoplasma, dan organel
sel. Pada mahkluk hidup multiseluler sel-sel yang serupa berkunpul bersama dan
menjalankan satu fungsi yang sama membentuk jaringan. Jaringan-jaringan yang
berbeda menyusun satu organ yang memilik fungsi tertentu. Organ-organ yang
berbeda bekerja bersama-sama membentuk suatu system organ.
· Fungsi
Sel
Tumbuhan, hewan, manusia, dan mahkluk
hidup yang lain tersusun dari sel. Sel dapat dianggap sebagai ``kantung``
kecil, meskipun kenyatan lebih rumit dari sekedar kantung. Sebagian besar sel tersusun dari air
dan komponen kimia utama, misalnya protein, karbohidrat, lemak, dan asam
nukleat. ``Kantung`` tersebut tersusun dari dua lapisan membrane fosfolipid
yang bersifat selektif permeable, yang berarti hanya molekul tertentu aja yang
dapat masuk dan keluar sel.
Sel pada dasarnya mengandung sitoplasma
( plasma di dalam sel ) dan nukleoplasma ( plasma yang ada dalam inti sel ).
Sitoplasma berisi sitosol ( cairan plasma ) dan organel-organel sel sendangkan
nukleoplsma berisi cairan inti sel, anak inti ( nucleolus ), dan kromosom yang
mengandung DNA. DNA merupakan molekul pembawa informasi genetic yang pada saat
tertentu terpaketkan menjadi kroosom.
2.2 Sel Prokariotik Dan Eukariotik
1. Sel
Prokariotik
Sel prokariotik adalah sel tanpa
membrane inti. Sel prokariotik berukuran 1-10
µm. Sel ini memiliki materi genetika berupa DNA yang tidak dibungkus membrane
inti. DNA pada sel prokariotik berbentuk sirkuler atau disebut nukleoid. Di
luar nukleoid terdapat juga DNA sirkuler lain dengan ukuran yang lebih kecil
yang disebut plasmid. Sebagian besar sel proariotik memiliki dinding sel. Aktivitas
sel terjadi pada membrane plasma dan di dalam sitoplasma. Contoh sel
prokariotik adalah Cyanobacteria dan sel bakteri.
·
Tidak memiliki inti sel yang
jelas karena tidak memiliki membran inti sel
yang dinamakan nucleoid
·
Organel-organelnya tidak
dibatasi membrane
·
Membran sel tersusun atas
senyawa peptidoglikan
·
Diameter sel antara 1-10mm
·
Mengandung 4 subunit RNA
polymerase
·
Susunan kromosomnya sirkuler
2. Sel
Eukariotik
Sel eukariotik adalah sel yang memilii
membrane inti , sehingga terjadi pemishan antara inti sel dan sitoplasma.
Kesatuan inti sel dan sitoplasma pada sel eukariotik disebut protoplasma. Sel
eukariotik berukuran 10-100 µm. materi genetika ( DNA ) berada dalam inti sel
yang di bungkus oleh membrane inti. Sel eukariotik memiliki sejumlah organel
yang masing-masing memiliki fungsi sepesifik. Contoh sel eukariotik yaitu sel
hewan dan tumbuhan.
o
Memiliki inti sel yang
dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus
o
Organel-organelnya dibatasi
membrane
o
Membran selnya tersusun atas
fosfolipid
o
Diameter selnya antara
10-100mm
o
Mengandungbanyak subunit RNA
polymerase
o
Susunan kromosomnya linier
3. Bagian
– Bagian Sel
· Membrane
plasma ( membrane sel )
Membrane plasma memiliki struktur
lembaran tipis. Membrane plasma tersusun dari molekul-molekul lipid ( lemak ),
protein dan sifat dinamis dan asimetris. Bersifat dinamis karena memiliki
struktur seperti fluida ( zat cair ), sehingga molekul lipid dan protein dapat
begerak. Bersifat asimetris karena komposisi protein dan lipid sisi luar tidak
sama dan sisi dalam membrane sel.
Molekul-molekul tersebut menyusun matrks
lapisan fosfolipid rangkap ( fosfolipid bilayer )yang disisipi protein
membrane. Terdapat dua macam protein membrane, yaitu protein yang tengglam (
integral ) dan yang menempel ( perifarel ) di lapisan fosfolipid. Satu unit
fosfolipid terdiri dari bagian kepala ( fosfat ) dn ekor ( asam lemak )
· Inti
sel ( Nukleus )
Inti sel meupakan bagian-bagian sel yang
paling mencolok di antara organel-organel di dalam sel. Pada se eukariotik,
inti sel dibatasi oleh membrane sel. Membran inti memiliki pori-pori berukuran
60 nm. Membrane inti berguna untuk pertukaran materi antara nukleoplasma (
plasma inti ) dengan sitoplasma. Nukleosplsma mengandung nucleolus ( anak inti
) dan kromosom. Struktur sel terlihat dengan jelas pada saat ael melakukan
pembelahan ( tahap metaphase ).
Fungsi inti sel adalah sebagai berikut :
Ø Mengendalikan
proses berlangsungnya metabolism di dalam sel.
Ø Menyimpan
informasi genetika ( gen ) dalam bentuk DNA
Ø Mengatur
kapan dan di mana ekspresi gen-gen harus di mulai, di jalankan, dan di akhiri
Ø Tempat
terjadi replikasih ( perbanyakan DNA ) dan transkripsi ( penguntipan DNA )
· Sitoplasma
Sitoplasma atau cairan sel adalah
matriks yang berda di bagian dalam membrane plasma tetapi di luar nucleus.
Sitoplasma tersusun dari sitosol yang bersifat koloid, sitoskleston ( rangka
sel ), dan organel-organel.
Fungsi sitoplasma adalah sebagai berikut
:
-
Tempat terjadinya metabolisme sitosilik, misalnya gilikolisis serta tempat
terjadi sintesin protein di ribosom.
-
Tempat penyimpanan bahan kimiayang
brerguna bagi metabolism sel misalnya enzim, protein dan lemak.
-
Sarana atau fasilitator agar organel
tertentu di dalam sel dapat begerak, hal ini dikarenakan adanya aliran
sitoplasma.
· Ribosom
Riboson
merupakan butiran kecil nucleoprotein yang tersebar dalam sitoplasma. Bahan
penyusun ribosom dalah protein dan RNA ribosomal ( RNAr ). Ribosom tesebar
bebas didalam sitoplasma dan ada juga terletak didalam reticulum endosplasma (
RE ). Ribosom berfungsi untuk melansungkan sitesi protein. Ribosom yang
tersebar bebas di sitoplasma berguna untuk mensintesis protein yang berfungs
dalam sitoplasma.
· Reticulum
Endosplasma ( RE )
Retukulum
endosplasma tersusun dari kantong pipih dan tabung dua lapisan membrane yang
meluas dan menutupi sebagian bear sitoplasma. Struktur tabung tersebut
berhubungan dengan membrane inti. Ada dua macam RE kasar ( berganula ) RE halus
( tidak berganula ), Re kasar berfungsi sebagai tempat sintesis protein
sedangkan RE halus berfungsi sebagai tempat sintesis lipid, metabolisme
karbonhidarat, dan detoksifikasih ( penghilang racun ) obat-obtan.
· Badan
Golgi ( Aparatus Golgi )
Badan
golgi merupakan kantung pipih yang bertumpuk yang tersusun dari ukuran kecil
dan terikat membrane. Badan golgi berfungsi memperoses protein dan molekul lain
yang akan dibawah keluar sel atau ke membrane sel. Proses yang terjadi antara
lain glikolisis ( pnambahan oligosakarida ) pada protein.
Gilikolisis
merupakan salah satu modifikasi protein setelah sentesi protein selesai.
Gillikolisis penting untuk penanda protin_protein ekstraseluler. Misalnya
gilikoprotein dapat dikenal dengan baik karena adanya protein pengenal
gilikoprotein yang dinamakan lektin, yang berasal dari biji kacang-kacangan.
Badan
golgi terdapat pada sel-sel sekretori, yaitu sebagai berikut :
Ø Sel-sel
kelenjer pencernaan yang mengeluarkan enzim-enzim pencernaan seperti lactase,
sukrase, dan peptidase.
Ø Sel-sel
pancreas yang mengeluarkan lipase dan tripsin.
Ø Kelenjar
air luda yang mengeluarkan air liur yang mengandung amylase.
Ø Kelenjer
air mata yang mengeluarkan protein ( antibody )
· Lisosom
Lisosom
merupakan vesikel mebran berkantung yang mengandung enzim-enzim hidrolitik yang
bekerja pada kondisi asam. Lisosom terbentuk dari pertunasan vesikel badan
golgi.
Lisosom
berfungsi mencerna makromolekul secara interseluler dan merusak sel-sel asing.
Didalam lisosom terdapat enzim-enzim yang berfungsi untuk menghidrolisis materi
seluler asing antara lain DNA, RNA, protein, dan lipid. Enzim tersebut antara
lain sebagai berikut :
-
Nuclease berfungsi untuk menghidrolisisi
DNA dan RNA.
-
Protease berfungsi untuk menghidrolisi
protein.
-
Lipase berfungsi menghidrolisis lipid.
-
Fosfatase berfungsi menghidrolisis
oligonukleotida.
-
Enzim-enzim lain berfungsi
menghidrolisis karbonhidrat polisakarida serta oligosakarida.
· Peroksisom
Peroksisom
berbentuk seperti lisosom, berisi enzim oksidataf dan katalase. Enzi oksidatif
yang terdapat dalam perokisom mentransfer hydrogen dari berbagao substrat ke
oksigen, yang menghasilkan produk sampingan berupa hydrogen peroksida ( H2O2 ).
Hydrogen peroksida yang terbentuk oleh peroksisom merupakan racun. Namun, dengan
ada enzim katelase di dalam peroksisom, maka hidreroksisom merupakan racun.
Namun, dengan ada enzim katelase di dalam peroksisom, maka hydrogen peroksida
di ubah menjadi air dan oksigen.
2.3 Komponen Kimia Sel
Seluruh kegiatan kehidupan sel
merupakan akibat dari reaksi reaksi kimia yang berlangsung dalam sel. Senyawa
kimia penyusun sel disebut protoplasma,
yang merupakan subtansi kompleks. Protoplasma terdiri dari unsur- unsur kimia.
Meskipun sebagian sebagia n besar
protoplasma terdiri air, tetapi bahan yg memberi strukturnya ialah protein.
Unsur-unsur kimia penyusun protoplasma terdapat dalam senyawa kimia, baik
senyawa organic maupun anorganik. Senyawa organik dalam protoplasma berupa
karbohidrat, lemak, protein, dan asam nukleat.
1. Karbohidrat
Nama karbohidrat berasal dari
bahasa Latin, carbo yang berarti
arang kayu, dan dari bahasa Yunani, hydratos
yang berarti air. Karbohidrat adalah suatu mulekul yang memiliki banyak gugus
hidroksil. Adapun yang tergolong karbohidrat adalah monosakarida (gula
tunggal), disakarida (dua ikatan gula), dan polisakarida (banyak ikatan gula)
2. Lemak
Keseimbangan oksigen lemak lebih
kecil daripada mulekul mulekul karbohidrat. Lemak digunakan oleh hewan dan
tumbuhan sebagai energi cadangan. Simpanan energy pada lemak biasanya lebih
efisien jika dibandingkan dengan energy yang disimpan dalam pati. Artinya
jumlah energi yang disimpan per gram lemak menghasilkan energi yang lebih besar
daripada yang dihasilkan pati. Hal ini dimungkinkan karena lemak tidak
memerlukan banyak oksigen untuk respirasinya.
3. Protein
Protein tersusun dari asam asam
amino yang bergabung. Asam amino yang paling sederhana adalaha glisin (NH2CH2COOH)
. Semua asam amino memiliki struktur dasar yang sama, yaitu terdiri atas sebuah
ikatan karbon atom pusat, gugus karboksil (-COOH), dan gugus amino (-NH2).
Didalam protein mahluk hidup umumnya terdapat 20 jenis asam amino.
4. Asam Nukleat
Asam nukleat (asam inti)
merupakan bentuk polimer nukleotida dengan fungsi sangat spesifik didalam sel.
Setiap nukleotida terdiri atas gula pentose, fosfat dan basa nitrogen. Secara
umum, dikenal dua tipe nukleotida, yaitu ribosanukleotida (mengandung gula
ribosa ) dan deosiribosa (mengandung gula deoksiribosa) Bentuk
rantai panjang dengan deoksiribosa nukleotida dikenal sbagai asam
deoksiribonukleat ADN . ADN ditemukan
didalam kromosom mahluk hidup. Rantai dari ribose nukleotida disebut asam
ribonukleat ARN, yaitu suatu salinan ADN didalam inti sel . ARN berperan dalam
membawa kode genetika ADN kedalam sitoplasma sehingga terjadi proses
pembentukan protein.
2.4 Metabolisme
Sel
Total reaksi kimia yg bikin
makhluk hidup dapat beraktivitasnya dimaksud metabolisme, serta beberapa besar
reaksi kimia tersebut berlangsung didalam sel. Metabolisme yg berlangsung
didalam sel bisa berbentuk reaksi katabolik, yakni perombakan senyawa kimia utk
membuahkan daya ataupun utk jadikan bahan pembentukan senyawa lain, serta
reaksi anabolik, yakni reaksi penyusunan komponen sel.
Antara sistem katabolik yg
merombak molekul makanan utk membuahkan daya didalam sel adalah respirasi
seluler, yg beberapa besar berjalan didalam mitokondria eukariota atau sitosol
prokariota serta membuahkan atp. Sesaat itu, perumpamaan sistem anabolik adalah
sintesis protein yg berjalan pada ribosom serta memerlukan ATP.
Kekuatan sel utk
berkomunikasi, yakni terima serta kirim tanda dari serta pada sel lain,
memastikan hubungan antarorganisme uniseluler dan mengatur manfaat serta
perubahan tubuh organisme multiseluler. Contohnya, bakteri berkomunikasi satu
sama lain didalam sistem quorum sensing ( pengindraan kuorum ) utk memastikan
apakah jumlah mereka telah cukup sebelum saat membentuk biofilm, sesaat
beberapa sel didalam embrio hewan berkomunikasi utk koordinasi sistem
diferensiasi jadi beragam type sel.
Komunikasi sel terdiri dari
sistem transfer tanda antarsel didalam wujud molekul ( contohnya hormon ) atau
kegiatan listrik, serta transduksi tanda didalam sel tujuan ke molekul yg
membuahkan respons sel. Mekanisme transfer tanda bisa berlangsung dng kontak antarsel
( contohnya melewati sambungan pengomunikasi ), penyebaran molekul tanda ke sel
yg berdekatan, penyebaran molekul tanda ke sel yg jauh melewati saluran (
contohnya pembuluh darah ), atau perambatan tanda listrik ke sel yg jauh ( contohnya
pada jaringan otot polos).
Setelah itu, molekul tanda
menembus membran dengan cara segera, melalui melewati kanal protein, atau
menempel pada reseptor berbentuk protein transmembran pada permukaan sel tujuan
serta menyebabkan transduksi tanda didalam sel. Transduksi tanda ini bisa
melibatkan sebanyak zat yg dimaksud pembawa pesan ke-2 ( second messenger ) yg
konsentrasinya meningkat sesudah pelekatan molekul tanda pada reseptor serta yg
kedepannya meregulasi kegiatan protein lain didalam sel. Disamping itu, transduksi
tanda juga bisa dikerjakan oleh sebanyak type protein yg selanjutnya bisa
merubah metabolisme, manfaat, atau perubahan sel.
2.5 Siklus Sel
Tiap-tiap sel datang dari
pemisahan sel pada mulanya, serta tahap-tahap kehidupan sel pada pemisahan sel
ke pemisahan sel selanjutnya dikatakan sebagai siklus sel. 65 pada umumnya sel,
siklus ini terdiri dari empat sistem terkoordinasi, yakni perkembangan sel,
replikasi dna, pembelahan dna yg telah digandakan ke dua calon sel anakan, dan
pemisahan sel. 66 pada bakteri, sistem pembelahan dna ke calon sel anakan bisa
berlangsung berbarengan dng replikasi dna, serta siklus sel yg berurutan bisa
bertumpang tindih.
Hal ini tak berlangsung pada
eukariota yg siklus selnya berlangsung didalam empat fase terpisah hingga laju
pemisahan sel bakteri bisa lebih cepat dari pada laju pemisahan sel eukariota.
67 pada eukariota, step perkembangan sel biasanya berlangsung 2 x, yakni
sebelum saat replikasi dna ( dimaksud fase g1, gap 1 ) serta sebelum saat
pemisahan sel ( fase g2 ). Siklus sel bakteri tak harus mempunyai fase g1,
tetapi mempunyai fase g2 yg dimaksud periode d. Step replikasi dna pada
eukariota dimaksud fase s ( sintesis ), atau pada bakteri ekuivalen dng periode
c. Setelah itu, eukariota mempunyai step pemisahan nukleus yg dimaksud fase m (
mitosis ).
Peralihan antartahap siklus
sel dikendalikan oleh satu perlengkapan pengaturan yg bukan sekedar
mengoordinasi beragam perihal didalam siklus sel, namun juga menghubungkan
siklus sel dng tanda ekstrasel yg mengendalikan perbanyakan sel. Contohnya, sel
hewan pada fase g1 bisa berhenti serta tak berpindah ke fase s apabila tak ada
factor perkembangan spesifik, tetapi memasuki situasi yg dimaksud fase g0 serta
tak alami perkembangan ataupun perbanyakan. Perumpamaannya yaitu sel fibroblas
yg cuma membelah diri utk melakukan perbaikan rusaknya tubuh disebabkan luka.
Bila pengaturan siklus sel terganggu, contohnya dikarenakan mutasi, risiko
pembentukan tumor—yaitu perbanyakan sel yg tak normal—meningkat serta bisa
punya pengaruh pada pembentukan kanker.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Sel merupakan unit terkecil dari
suatu bentuk kehidupan. Untuk ukuran sekecil itu, sel tergolong sangat luar
biasa. Sel seperti sebuah pabrik yang senantiasa bekerja agar proses kehidupan
terus berlangsung. Sel mempunyai bagian bagian untuk menunjang fungsi
tersebut.misalnya ada bagian yang
menyeleksi lalu lintas zat masuk dan keluar sel misalnya membran plasma. Dengan
mengetahui komponen sel, kita dapat memahami fungsi sel bagi kehidupan.
Berdasarkan tipe sel, sel dibedakan menjadi sel prokariotik, dan
eukariotik, dan juga sel menurut
komponen kimia.
DAFTAR
PUSTAKA
BUKU BIOLOGI
SMA XI, DAryulina, Ph.D.; Choirul Muslim, Ph.D
De Robertis,
E.D.P.; Nowinski, W. W.; Saez, F.A. Cell Biology. W.B
Saundres
Company. Philadelphia. London. Toronto. 5th Ed.1975.
BIOLOGI SEL
EDISI 6 Prof.Subowo, dr.,MSc,PhD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar