KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah kami yang berjudul “Nutrisi“. Pada makalah ini kami banyak mengambil
dari berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai pihak .oleh
sebab itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih
sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini.
Penyusunan menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat
jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima
kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak yang membaca…
Taluk Kuantan, April 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar............................................................................................................. i
Daftar
Isi...................................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN............................................................................................. 1
1.1
Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2
Rumusan Masalah............................................................................................ 1
1.3
Tujuan.............................................................................................................. 2
BAB
II PEMBAHASAN.............................................................................................. 3
2.1
Nutrisi Yang Diperlukan Tumbuhan............................................................... 3
2.2
Peranan Unsure Mineral Pada Tumbuhan....................................................... 6
2.3
Penyerapan Dan Pemindahan Zat Terlarut...................................................... 7
2.4
Penyerapan Garam Mineral Oleh Perakaran
Tumbuhan................................. 7
2.5
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
angkutan mineral.................................. 7
BAB
III PENUTUP...................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan...................................................................................................... 10
3.2 Saran................................................................................................................. 10
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap organisme merupakan suatu sistem
terbuka yang berhubungan dengan lingkungannya melalui pertukaran energi dan
materi secara terus menerus.Didalam aliran enrgi dan siklus yang mempertahankn
ekosistem agar tetap hidup,Tumbuhan dan autotrof-autotrof fotosintetik lainnya melakukan tahapan pokok
yaitu mentransfermasi senyawa anorganik menjadi senyawa organik. Namun demikian
autotrofik todak berarti otonom.
Tumbuhan memerlukan cahaya matahari
sebagai sumber energi untuk melakukan fotosintesis. Namun untuk mensintesis
bahan organik, tumbuhan juga memerlukan bahan mentah dalam bentu bahan-bahan
anorganik seperti karbondioksida,air dan berbagai mineral yang ada sebagai ion
anorganik dalam tanah. Melalui sistem akar dan sistem tunas yang saling menjalin
suatu tumbuhan memiliki jaringan kerja yang sangan ekstensif dengan
lingkungannya, tanah dan udara yang merupakan nutrien anorganik tumbuhan
tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
a. Sebutkan
nutrisi yang diperlukan tumbuhan ?
b. Apa saja
peranan unsure mineral pada tumbuhan ?
c. Jelaskan cara
penyerapan dan pemindahan zat terlarut?
d. Bagaimana cara
penyerapan garam mineral oleh perakaran tumbuhan?
e. Apa saja
faktor-faktor yang mempengaruhi angkutan mineral?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui nutrisi yang
diperlukan tumbuhan
b. Untuk mengetahui peranan unsur
mineral dalam tumbuhan
c. Untuk mengetahui penyerapan dan
pemindahan zat terlarut
d. Untuk mengetahui penyerapan
garam mineral oleh perakaran tumbuhan
e. Untuk mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi angkutan mineral
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Nutrisi Pada Tumbuhan
Tumbuhan memerlukan kombinasi yang tepat dari berbagai
nutrisi untuk tumbuh, berkembang, dan bereproduksi. Ketika tumbuhan mengalami
malnutrisi, tumbuhan menunjukkan gejala-gejala tidak sehat. Nutrisi yang
terlalu sedikit atau yang terlalu banyak dapat menimbulkan masalah. Tanaman memerlukan sumber nutrisi agar bisa tumbuh subur dan mnghasilkan
produk yang berkualitas untuk digunakan makhluk hidup lainnya. Nutrisi
tanaman terbagi dalam dua jenis, yaitu makronutrien dan mikronutrien.
Makronutrien dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan dalam jumlah yang relatif
tinggi ketimbang unsur hara mikronutrient. Kandungan unsur hara makro pada
jaringan tanaman, seperti N, 1000 kali lebih besar daripada kandungan
unsur hara mikro Zn. Berikut ini adalah klasifikasi dari unsur hara makro yakni
: C, H, O, N, P, S, Ca, Mg, (Na, Si). Sedangkan yang termasuk
unsur-unsur hara mikro adalah : Fe, Mn, Zn, Mo, B, Cl.
Pembagian nutrisi tanaman atas makro dan mikronutrient bersifat relatif dan
kadang-kadang dalam kasus-kasus lainnya kandungan makronutrient dan
mikronutrient ternyata lebih mudah daripada yang tercantum diatas. Misalnya
saja kandungan nutrisi dari Fe atau Mn ternyata hampir sama atau sebanding
dengan kandungan unsur hara dari S atau Mg. Kandungan unsur hara mikro sering
melampui kebutuhan fisiologisnya. Hal ini juga terjadi pada Mn. Klorida juga
dibutuhkan dalam jumlah yang cukup tinggi pada beberapa spesies tanaman yang
dibutuhkan pada proses fotosintetis.
Ditinjau dari segi fisiologis, sebetulnya cukup sulit untuk
mengklasifikasikan nutrisi tanaman dalam makronutrien dan mikronutrien, apabila
dilihat dari konsentrasi jaringan tanaman itu sendiri. Klasifikasi berdasarkan
tingkah laku biokimia dan fungsi fisiologis lebih sesuai. Ditinjau dari segi
fisiologis nutrisi tanaman dapat dibagi atas empat kelompok.
- Kelompok pertama
Mencakup unsur-unsur pokok dari bahan organik tanaman yakni : C, H, O, N,
dan S. Karbon diperoleh dalam bentuk senyawa CO2 dari atmosfir
dan bisa juga dari senyawa HC3 dalam larutan tanah. Senyawa ini
diasimilasikan oleh karboksilase membentuk gugusan karboksilase baru. Proses
asimilisasi C secara simultan juga diikuti oleh proses asimilasi O, jadi tidak
hanya C sendiri tetapi juga CO2 atau HCO3. Hidrogen
diambil dari air pada larutan tanah atau di bawah kondisi atmosfir yang humid.
Dalam proses fotosintetis H2O direduksi menjadi H (fotolisis).
Proses tansfer ini melalui beberapa proses dan menggunakan senyawa organik
yang menghasilkan reduksi nikotinamida adenin dinukleotida (NAD +)
yang kemudian direduksi menjadi senyawa NADPH. Ini merupakan koenzim yang
sangat penting dalam proses reduksi-oksidasi, seperti NADPH dapat ditansfer
dalam bentuk H menjadi sejumlah senyawa yang berbeda-beda. Nitrogen diperlukan
tanaman dalam bentuk nitrat atau ion amonium dari larutan atau gas N2
dari atmosfir. Proses yang terakhir disebut Fiksasi molekular N2 dan
melalui beberapa organisme (Rhizobium, Actinomyces alni) yang
bersimbiosis pada tumbuhan tingkat tinggi.
Asimilasi N menjadi NO3- terjadi akibat proses reduksi dan
proses persenyawaan. Amonium -N dalam proses asimilasi juga melibatkan proses
persenyawaan. Proses Persenyawaan N dari molekul N2 tergantung pada
proses awal dari N2 menjadi NH3 yang selanjutnya
dimetabolisme oleh proses persenyawaan. Asimilasi sulfat (S) menjadi NO3 -N
seperti pada reduksi SO42- menjadi gugus -SH. Sulfur
tidak saja diperoleh dari larutan tanah dalam bentuk SO42-
tetapi juga diabsorpsi dari SO2 dari atmosfir. Reaksi C,H,O,N,dan S
menjadi molekul merupakan proses metabolisme fisiologis yang sangat penting
bagi tumbuhan. Hal ini akan diuraikan secara mendalam. Dalam bagian ini hanya disebutkan
beberapa unsur pokok dari material organik tumbuhan yang diasimilasi dalam
reduksi fisiologis yang kompleks.
2. Kelompok kedua
Kelompok kedua adalah gugusan P, B, dan
Si serta gugusan lainnya, menunjukkan kesamaan tingkah laku biokimia, semuanya mengabsorbsi
anion organik atau zat asam. Dalam sel tumbuhan unsur-unsur ini dalam bentuk
bebas atau diabsorbsi tidak dalam bentuk difusi anion organik.
3. Kelompok ketiga
Selanjutnya kelompok ke tiga adalah K, Na, Mg, Mn, Cl.
Kelompok ini diambil dari larutan tanah dalam bentuk ion. Dalam sel
tanaman ion-ion ini dalam bentuk ion bebas atau dapat diadsorbsi dan
menjadi ion tidak bebas yaitu dalam bentuk anion organik, sebagai contoh
penyerapan Ca2+ oleh group karboksil dari pektin. Magnesium juga
terikat dengan kuat dalam molekul klorofil. Di sini Mg2+ adalah
dalam bentuk chelat yang diikat oleh ikatan kovalen maupun ikatan koordinat (
akan diuraikan lebih lanjut pada hal selanjutnya).
Dalam hubungannya dengan Mg2+, elemen ini sangat erat dan mirip
dengan kriteria pada group keempat: Zn, Fe, Cu,Mo. Elemen ini
secara umum berada dalam bentuk chelat dalam tanaman. Pembagian antara group
ketiga dan keempat tidak secara jelas dapat dibagi-bagi untuk Mg2+,
elemen Mn dan Ca2+ didalam tanaman juga berada dalam bentuk chelat.
Tabel Klasifikasi Nutrisi Tanaman
Unsur Hara
|
Penyerapan
|
Fungsi Biokimia
|
Kelompok I
C, H,O, N, S
|
Dalam
bentuk CO2, HCO3–, H2O,H2, NO3-,
NH4-, N2,SO42-,SO2. Ion
dalam larutan tanah, gas-gas dari atmosfir
|
Sumbangan utama dari bahan organik.Unsur-unsur
esensial dari kelompok - kelompok atomik dalam proses enzimatik. Asimilasi
oleh reaksi melalui reaksi – reaksi oksidasi – reduksi
|
Kelompok II
P , B, Si
|
Dalam bentuk
fosfat ,asam Borik/Borat, Silikat berasal dari larutan tanah
|
Esterifikasi dengan kelompok alkohol dalam tanaman.
Ester – ester Fosfat terlibat dalam reaksi transport energi
|
Kelompok III
K, Na, Mg, Mn, Cl
|
Dalam bentuk
ion – ion dari larutan tanah.
|
Fungsi ion spesifik membentuk potensial osmotik. Reaksi reaksi yang lebih spesifik melalui
konfirmasi protein enzim menjadi siklus optimum (aktifitasi enzim). Membatasi
reaksi - reaksi berpasangan. Menyeimbangkan anion – anion yang dapat larut
dan yang tidak dapat larut.
|
Kelompok IV
Zn, Fe, Cu, Mo
|
Dalam bentuk
ion chelate berasal dari larutan tanah
|
Sebagian besar berada dalam chelate tergabung dalam
kelompok prostetik. Memungkinkan transport elektron melalui pertukaran
valensi.
|
2.2 Peranan unsur
mineral dalam tumbuhan
Unsur-unsur mineral yang dibutuhkan tumbuhan dibedakan
menjadi dua kelompok, yaitu unsur makro dan unsur mikro. Jenis dan peranan
unsur-unsur tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :
1. Unsur hara
makro yang dibutuhkan oleh tumbuhan
Unsur
|
Bentuk yang
tersedia bagi tumbuhan
|
Fungsi utama
|
Karbon (C)
Oksigen (O)
Hidrogen (H)
Nitrogen (N)
Kalium (K)
Kalsium (Ca)
Fosfor (P)
Belerang (S)
Magnesium (Mg)
|
CO2
CO2
H2O
NO3-
K+
Ca2+
H2PO4-
SO4-
Mg2+
|
Komponen utama senyawa organik
tumbuhan.
Komponen utama senyawa organik
tumbuhan.
Komponen utama senyawa organik
tumbuhan.
Penyusun asam amino, protein, asam
nukleat.
Penagktif enzim, pengendali potensial
tekanan osmosis.
Struktur dan permeabelitas sel,
struktur lamela tengah.
Komponen ATP, asam nukleat.
Penyusun protein tertentu.
Penyusun klorofil, kofaktor berbagai
enzim.
|
2. Unsur hara
mikro yang dibutuhkan oleh tumbuhan
Unsur
|
Bentuk yang tersedia bagi tumbuhan
|
Fungsi Utama
|
Besi (Fe)
Boron (B)
Mangan (Mn)
Seng (Zn)
Tembaga (Cu)
Molidebnum
(Mo)
Klor (Cl)
Nikel (Ni)
|
Fe3+
H2BO3-
Mn2+
Zu2+
Cu2+
MOO42-
Cl2+
Ni2+
|
Sistem
oksidasi sitokrom (SPE).
Tidak tentu,
kemungkinan untuk translokasi gula menembus selaput sel.
Kofaktor
enzim arginase.
Kofaktor
enzim karbonat anhidrase.
Berhubungan
dengan sistem oksidasi tertentu, dan
reduksi nitrat menjadi amonia.
Untuk reduksi
nitrat.
Untuk reaksi
fotosintesis yang menghasilkan oksigen.
Kofaktor
enzim yang berfungsi dalam metabolisme.
|
2.3 Penyerapan
dan pemindahan zat terlarut
Zat – zat terlarut dapat bergerak dengan difusi
melalui saluran yang terdapat pada perintang fisik atau masuk bersama aliran
pelarut. Zat – zat terlarut bergerak melintasi membran melalui proses lain
yaitu pinositosis.
1.
Penyerapan pasif
Penyerapan
pasif merupakan proses penyerapan non metabolik. Angkutan pasif dapat terjadi
melalui aliran masa, sebagian dari mineral-mineral yang diserap oleh tumbuhan
berasal dari hasil penyerapan secara pasif.
2. Penyerapan dan
Angkutan Aktif
Pengangkutan ion dengan bantuan energi metabolik disebut
angkutan pasif. Sumber energi untuk keperluan angkutan berasal dari ATP, yang
dapat dihasilkan pada proses fotosintesis maupun respirasi. Beberapa
kemungkinan angkutan aktif yang terjadi didalam tumbuhan adalah:
· Pompa sitokrom,
yang berperan sebagai pembawa anion.
·
Mekanisme lain, tidak semua membran
mengandung enzim angkutan elektro yang sebagian besar terdapat pada mitokondria
dan kloroplas, sedangkan pada membran lainnya, seperti tonoplas dan plasmalema
tidak dijumpai.
2.4 Penyerapan Garam Mineral Oleh Perakaran Tumbuhan
Garam mineral yang paling mudah tersedia bagi akar adalah
yang larut dalam larutan tanah, sekalipun konsentrasinya biasanya rendah. Hara ini mencapai akar
melalui tiga cara : difusi melalui larutan tanah, dibawa secara pasif dalam
aliran massa menuju akar, dan akar yang tumbuh mendekati unsur tersebut. Garam mineral
dapat diserap dan diangkut ke atas dari daerah akar yang berambut dan juga dari
daerah yang lebih tua yang letaknya beberapa senti meter dari ujung akar.
2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pengangkutan Mineral
Ada faktor yang dapat mempengaruhi
pengangkutan/penyerpan mineral baik secara pasif maupun aktif pada tumbuhan.
1. Suhu
Peningkatan
suhu akan meniungkatkan kemampuan penyerapan sampai batas suhu tertentu,dan
setelah itu akan menurun. Peningkatan suhu juga dapat meningkatkan respirasi,
yang secara tidak langsung dapat meningkatkan produksi energy yang sangat
diperlkukan dalam angkutanm aktif. Dilain pihak, suhu tinggi dapat menimbulkan
denaturasi protein enzim, sehingga secara tidak langsung akan mempengaruhi
penyerapan/angutan mineral.
2. Konsentrasi ion
H+ (pH)
Perolehan
lingkungan dari lingkungan tanaman sanagat dipengaruhi oleh konsenbtrasi ion H+
ditempat mineral tersebut berada. Secara umum tumbuhan lebih mudah menyerap
mineral dari lingkungannya jika berada pada pH normal yaitu antara 6,5-7.
3. Cahaya
Pengaruh
cahaya tidaklah secara langsung.Cahaya penting untuk fotosintesis dan selama
proses fotosintesis dihasilkan energi (ATP) yang sangat dioperlukan dalam
angkutan aktif. Cahaya juga dapat mempengeruhi membukan dan menutupnya stomata
yang berkaitan dengan proses transpirasi, sehingtga transpirasi yang meningkat
akan meningkatan meningkatkan pengangkutan mineralo melalui aliran masa.
4. Pengudaraan
Tanah
Tanah
dengan pengudaraan yang baik akan merangsang terjadinya respirasi sel-sel akar
sehingga akan ada cukup energy untuk angkutan aktif.
5. Interaksi
Ini
ada kaitannya dengan pengikatan ion oleh binding
site. Apabila binding site untuk suatu ion sangat spesifik, maka penyerapan
ion tersebut tidak akan mengalami gangguan. Sebaliknya jika hanya ada satu
binding site, maka untuk beberapa macam ion akan terjadi kompetisi.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil di atas dapat
disimpulkan bahwa :
1. Nutrisi yang diperlukan oleh
tumbuhan terdiri dari unsur mikronutrien dan makronutrien
2. Pernana unsure mineral pada tumbuhan
terdiri dari mikro dan makro yang memiliki fungsi masing-masing
3. Penyerapan dan pemindahan zat
terlarut terbagi atas dua, yaitu penyerapan pasif dan penyerapan aktif.
4. Penyerapan garam minersl oleh
perakaran tumbuhan terbagi menjadi tiga car, yaitu difusi, aliran massa dan akr
yang tumbuh.
5. Faktor yang mempengaruhi
pengangkutan mineral terdiri dari :
a.
Suhu
b. Konsentrsi pH
c. Cahaya
d. Pengudaraan tanah
e. Interaksi
3.2 Saran
Berdasarkan
penulisan makalah ini kita dapat mengetahui berbagai macam nutrisi yang
terdapat pada tumbuhan serta faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
nutrisi tersebut. Kami berharap makalah ini dapat berguna kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Lakitan, Benyamin. 1995. Dasar-dasar
Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Anonim. 2011. Nutrisi Tumbuhan.
http://phakiah.multiply.com/ journal/item/50/NUTRISI_TUMBUHAN
Anonim. 2011. Proses Pengangkutan
pada Tumbuhan. http://biosejati.
wordpress.com/2011/11/10/proses-pengangkutan-pada-tumbuhan
Ikaputri,
Anisa. 2011. Fisiologi Tumbuhan. http://blog.uad.ac.id/
annisaikaputri/category/fisiologi-tumbuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar