KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “
Evaluasi Teori Manajemen ” Pada makalah ini kami banyak mengambil dari berbagai
sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai pihak .oleh sebab itu, dalam
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak yang membaca…
Taluk
Kuantan, Oktober 2016
penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar................................................................................................... i
Daftar
Isi............................................................................................................. ii
BAB
I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah.............................................................................. 2
1.3
Tujuan................................................................................................ 2
BAB
II PEMBAHASAN..................................................................................... 3
2.1
Pemikiran awal manajemen............................................................. 3
2.2
Teori Evolusi
Manajemen................................................................. 4
2.3
Teori
manajemen klasik.................................................................... 5
2.4
Teori
manajemen ilmiah.................................................................... 5
2.5
Teori organisasi klasik....................................................................... 8
2.6
Teori organisasi klasik....................................................................... 8
BAB
III PENUTUP............................................................................................. 9
3.1 Kesimpulan........................................................................................ 9
3.2 Saran................................................................................................... 9
DAFTARPUSTAKA........................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam
mempelajari ilmu manajemen dan isi pembahasan di dalamnya pasti ada yang
namanya evolusi teori manajemen jadi sebelum kita mempelajari ilmu manajemen
secara luas kita perlu mengetahui perkembangan teori manajemen tersebut.
Manajemen
merupakan sebuah cara yang digunakan dalam mengorganisasukan suatu tindakan.
Dengan manajemen yang baik tentunya segala rencana dan kegiatan akan mencapai
hasil maksimal pula. Oleh karena itu kita perlu mengkaji
teori-teori yang digunakan dalam manajemen ini. Dengan pembuatan makalah ini diharapkan kita
dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam hati kita tentang teori
manajemen.
Pembahasan dan perkembangan teori-teori
manajemen sangat dibutuhkan untuk memberikan landasan dalam pemahaman
perkembangan teori manajemen selanjutnya. Setiap pandangan dalam teori
manajemen akan membantu manajer untuk membuat keputusan-keputusan yang lebih
efektif pada berbagai masalah yang berbeda dalam organisasi yang terus
mengalami perubahan. Karena itu sebelum kita mengetaui manajemen kita perlu
mengkaji ulang teori evolusi manajemen yang ada.
2.1 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana Pemikiran awal manajemen
2. Bagaimana Teori Evolusi Manajemen
3.
Bagaimana Teori manajemen klasik
4. Bagaimana Teori manajemen ilmiah.
5.
Bagaimana Teori organisasi klasik
6.
Bagaimana Teori hubungan manusiawi ( neo klasik )
1.2 Tujuan
1. Mengetahui Pemikiran awal
manajemen
2. Mengetahui Teori Evolusi Manajemen
3.
Mengetahui Teori manajemen klasik
4. Mengetahui Teori manajemen ilmiah.
5.
Mengetahui Teori organisasi klasik
6.
Mengetahui Teori hubungan manusiawi ( neo klasik )
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pemikiran awal manajemen
Sebelum
abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa
pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah
doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia
mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian
kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas
yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai
contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang masing-masing melakukan
pekerjaan khusus perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000
peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri
menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu
menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja
dapat meningkatkan produktivitas dengan meningkatnya keterampilan dan kecekatan
tiap-tiap pekerja, menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan
menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.
Peristiwa penting kedua yang memengaruhi
perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya
penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya
kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut
"pabrik." Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu
membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan
cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan
kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan
oleh para ahli.
Mempelajari
teori manajemen membantu kita menjadi seorang manajer yang efektif dalam
mengelola organisasi yang semakin kompleks dewasa ini. Manajemen merupakan
disiplin ilmu yang berfokus pada hasil yang mudah dilaksanakan. Teori adalah
kumpulan prinsip yang disusun secara sistematis. Sedangkan konsep adalah simbol
yang dipakai untuk menjelaskan pengertian tertentu dalam teori. Ada beberapa
alasan mengapa perlu mempelajari teori manajemen antara lain :
1.
Teori mengarahkan keputusan manajemen.
2.
Teori membentuk pandangan kita mengenai
organisasi.
3.
Teori membuat kita sadar mengenai lingkungan
usaha.
4.
Teori merupakan suatu sumber ide baru.
2.1
Teori Evolusi Manajemen
Perkembangan teori manajemen pada saat ini telah
berkembang dengan pesat. Tapi sampai detik ini pula Belum ada suatu teori yang
bersifat umum ataupun berupa kumpulan-kumpulan hukum bagi manajemen yang dapat
diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi. Para manajemen banyak mengalami
dan menjumpai pandangan-pandangan berbeda tentang manajemen, yang berbeda
adalah dalam penerapannya. Dimana setiap pandangan hanya dapat diterapkan dalam
berbagai masalah yang berbeda pula, sedangkan untuk masalah-masalah yang sama
belum tentu dapat diterapkan.
Ada tiga teori
pemikiran manajemen yaitu :
2.2 Teori manajemen
klasik
Ilmu manajemen muncul setelah negara-negara Eropa Barat
dan Amerika dilanda revolusi industri, yang terjadi sekitar awal abad ke-20
yaitu mulai ditinggalkannya prinsip-prinsip lama yang sudah tidak efektif dan
efisien lagi. Ada dua tokoh yang mengawali munculnya manajemen, yaitu :
1. Robert Owen ( 1971 – 1858 )
Dimulai
pada tahun 1800-an sebagai manager pabrik permintalan kapas di New Lanark,
Scotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiaannya pada penggunaan
faktor produksi produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan
bahwa bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan
memberikan keuntungan kepada perusahaan, demikian pula apabila tenaga kerja
dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan,
tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan
pada perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil
pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan. Atas
hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia.
2. Charles Babbage ( 1792 – 1871 )
Charles Babbage adalah seorang Profesor Matemátika dari
Inggris yang menaruh perhatian dan minat pada bidang manajemen. Perhatiannya
diarahkan dalam hal pembagian kerja (devision of labour), yang mempunyai
beberapa keunggulan, yaitu :
1.
Waktu yang diperlukan untuk belajar
dari pengalaman-pengalaman yang baru.
2.
Banyaknya waktu yang terbuang bila
seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain, dan orang tersebut
harus menyesuaikan kembali pada pekerjaan barunya sehingga akan menghambat
kemajuan dan keterampilan pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi dalam
pekerjaannya.
3.
Kecakapan dan keahlian seseorang
bertambah karena seorang pekerja bekerja terus menerus dalam tugasnya.
4.
Adanya perhatian pada pekerjaannya
sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena perhatiannya pada itu-itu saja.
Kontribusi lain
dari Charles Babbage yaitu menciptakan mesin hitung (calculator) mekanis yang
pertama, mengembangkan program-program permainan untuk komputer, mengembangkan
kerja sama yang saling menguntungkan antara para pekerja dengan pemilik
perusahaan, juga membuat skema perencanaan pembagian keuntungan.
Teori manajemen
klasik juga terbagi dalam dua pemikiran yaitu teori manajemen ilmiah dan teori
organisasi klasik.
2.3 Teori
manajemen ilmiah.
Tokoh-tokoh
dari teori manajemen ilmiah antara lain :
1. Frederick Winslow Taylor
Pertama kali manajemen ilmiah atau manajemen yang
menggunakan ilmu pengetahuan dibahas pada tahun 1900an. Taylor adalah manager
dan penasehat perusahaan dan merupakan salah seorang tokoh terbesar manajemen.
Taylor
dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah (scientifick management). Dari hasil
penelitian dan analisanya taylor mengemukakan empat prinsip Scientific
Management, yaitu :
a. Menghilangkan
sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu pengetahuan disetiap
unsur-unsur kegiatan.
b. Memilih
pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu selanjutnya memberikan latihan
dan pendidikan kepada pekerja.
c. Setiap petugas
harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan didalam menjalankan tugasnya.
d. Harus dijalin
kerja sama yang baik antara pimpinan dan pekerja.
Karya Taylor
lainnya yaitu mengenai upah perpotong minimum diberikan kepada pekerja yang
menghasilkan sama dengan stándar atau dibawah stándar yang telah
ditentukan, sedangkan upah per potong maksimum diberikan kepada pekerja
yang menghasilkan diatas stándar. Sistem upah per potong ini lebih dikenal dengan The Taylor Differential Rate System.
2. Frank
Bunker Gilbreth dan Lilian Gilbreth ( 1868 – 1924 dan 1878 – 1917 ).
Suami
istri yang berkecimpung dalam mengembangkan manajemen ilmiah. Frank adalah
pelopor study gerak dan waktu, mengemukakan beberapa teknik manajemen yang di
ilhami oleh pandapat taylor. Dia tertarik pada pengerjaan suatu
pekerjaan yang memperoleh effisiensi tertinggi. Sedangkan Lilian Gilbreth
cenderung tertarik pada aspek-aspek dalam kerja, seperti penyeleksian
penerimaan tenaga kerja baru, penempatan dan latihan bagi tenaga kerja baru.
Bukunya yang berjudul The Pshikology of Management menyatakan bahwa tujuan
akhir dari manajemen ilmiah yaitu membantu para karyawan untuk meraih
potensinya sebagai mahluk hidup.
3. Hendry Laurance Gantt ( 1861 – 1919 )
Hendry merupakan asisten dari Taylor, dia berdiri sendiri
sebagai seorang konsultan. Adapun gagasan yang dicetuskannya adalah :
a. Kerjasama yang
saling menguntungkan antara manager dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan
bersama.
b. Mengadakan
seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja.
c. Pembayar upah
pegawai dengan menggunakan sistem bonus.
d. Penggunaan
instruksi kerja yang terperinci.
4. Harrington Emerson ( 1853 – 1931 )
Prinsip pokoknya adalah tentang tujuan, dimana dari hasil
penelitiannya menunjukan kebenaran prinsip yaitu uang akan lebih berhasil bila
mengetahui tujuan penggunaannya. Bukti dari pendapat Emerson yaitu adanya istilah Management
by Objek (MBO).
2.4 Teori organisasi klasik
Tokoh-tokoh teori organisasi klasik antara lain yaitu :
1.
Hanry Fayol ( 1841 – 1925 )
Fayol
adalah seorang industrialis Perancis. Fayol mengatakan bahwa teori dan teknik
administrasi merupakan dasar pengelolaan organisasi yang kompleks, ini
diungkapkan dalam bukunya yang berjudul Administration Industrielle et General
atau General and Industrial Management yang ditulis pada tahun 1908 oleh
Costance Storrs.
Fayol membagi manajemen menjadi lima unsur yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan
pengawasan. Fungsi ini dikenal sebagai Fungsionalisme.
Fayol selanjutnya membagi enam kegiatan manajemen yaitu :
1. teknik produksi dan manufakturing produk, 2. Komersial, 3. Keuangan, 4.
Keamanan, 5. Akuntansi, dan 6. Manajerial.
Hendry
Fayol juga mengemukakan 14 prinsip manajemen yaitu :
1. Devision
of work
Adanya
spesialisasi dalam pekerjaan, dimana dengan spesialisasi dapat meningkatkan
efisiensi pelaksanaan kerja. Tujuannya adalah menghasilkan pekerjaan yang lebih
banyak dan terbaik dengan usaha yang sama.
2. Uathority
and Responsibility
Wewenang
yaitu hak untuk memberi perintah dan kekuasaan untuk meminta dipatuhi.
Tanggung jawab yaitu tugas dan
fungsi yang harus dikerjakan, untuk ini diperlukan wewenang dari pihak
diatasnya. Semua ini diperlukan sangsi agar dipatuhi oleh orang yang menerima.
3. Dicipline
Melakukan
apa sudah menjadi persetujuan bersama, disiplin ini Sangat penting dalam
tercapainya tujuan bersama, sebab tanpa ini tidak akan mencapai tujuan.
4. Unity of Command
Setiap
bawahan hanya menerima instruksi dari seorang atasan saja untuk menghilangkan
kebingungan dan saling lempar tanggung jawab. Bila hal ini dilanggar maka
wewenang akan berkurang, disiplin terancam dan stabilitas akan goyah.
5. Unity of
Direction
Seluruh
kegiatan dalam organisasi yang mempunyai tujuan sama harus diarahkan oleh
seorang manajer.
6. Subordination
of Individual Interst to Generale Interest
Kepentingan
seseorang tidak boleh diatas kepentingan bersama atau organisasi.
7. Renumeration
Gaji bagi
pegawai merupakan harga servis atau layanan yang diberikan. Konpensasi harus
adil baik bagi karyawan maupun pemilik.
8. Centralization
Standarisasi dan desentralisasi merupakan pembagian
kekuasaan. Sentralisasi bisa dipakai pada organisasi yang kecil, tapi lain bagi
organisasi yang besar sentralisasi tidak mungkin dapat digunakan, harus
menggunakan desentralisasi. Bila peranan diberikan kepada bawahan lebih besar,
maka digunakan desentralisasi.
9. Scalar Chain ( garis wewenang )
Jalan yang harus diikuti oleh semua komunikasi yang
bermula dari dan kembali kekuasaan terakhir. Prinsipnya mempermudah komunikasi
antar pegawai yang setingkat.
10. Order
Disini
berlaku setiap tempat untuk setiap orang dan setiap orang pada tempatnya.
Hendaknya setiap orang ditempatkan pada posisi yang tepat untuk mereka
berdasarkan pada kemampuan, bakat dan minatnya.
11.
Equty
Untuk
merangsang agar pekerja melaksanakan pekerjaan dengan baik, sungguh-sungguh dan
penuh kesetiaan, maka harus ada persamaan perlakuan dalam organisasi.
12.
Stability of Tonure of Personel
Seseorang
pegawai memerlukan penyesuaian untuk mengerjakan pekerjaan barunya agar dapat
berhasil dengan baik. Apabila seseorang sering kali dipindah dari satu
pekerjaan ke pekerjaan lainnya akan menghambat dan membuat pekerja tersebut
produktivitasnya kecil. Turn over tenaga kerja yang tinggi tidak baik bagi
pelaksanaan fungsi-fungsi organisasi.
13.
Initiative
Bawahan
diberi kekuasaan dan kebebasan didalam mengeluarkan pendapatnya, menjalankan
dan menyelesaikan rencananya, walaupun ada kesalahan yang mungkin terjadi.
14.
Esprit the Corps
Persatuan
adalah keleluasaan, pelaksanaan operasi organisasi perlu memiliki kebanggan,
keharmonisan dan kesetiaan dari para anggotanya yang tercermin dalam semangat
korps.
2.5 Teori hubungan manusiawi ( neo klasik )
Aliran ini timbul karena pendekatan klasik tidak
sepenuhnya menghasilkan efisiensi dalam produksi dan keselarasan kerja.
Tokoh-tokoh aliran hubungan manusiawi antara lain :
1. Hugo Munsterberg ( 1863 – 1916 )
Hugo merupakan pencetus psikologi industri sehingga
dikenal sebagai bapak psikologi industri. Bukunya yaitu Psikology and
Industrial Efficiensy, menguraikan bahwa untuk mencapai tujuan produktifitas
harus melakukan tiga cara pertama penemuan best posibble person, kedua
penciptaan best posibble work dan ketiga penggunaan best posibble effect.
2. Elton Mayo ( 1880 – 1949 )
Terkenal dengan percobaan-percobaan Howthorne, dimana
hubungan manusiawi menggambarkan manager bertemu atau berinteraksi dengan
bawahan. Bila moral dan efisiensi verja memburuk maka hubungan manusiawi dalam
organisasi juga akan buruk. Mayo juga meneliti pengaruh kondisi penerangan
terhadap produktifitas. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa bila kondisi
penerangan naik, maka produktifitas juga akan naik dan begitupun sebaliknya.
Percobaan kedua dimana bila kelompok yang terdiri dari enam orang dipisahkan
dalam ruangan yang terpisah, dimana ruangan pertama kondisinya diubah setiap
waktu sedang ruangan lainnya tidak mengalami perubahan. Variabel yang dirubah
seperti upah, jam istirahat, jam makan, hari kerja dan sebagainya ternyata
kondisi tersebut mengalami kenaikan produktivitas, ternyata kenaikan
produktivitas ini bukan diakibatkan oleh intensif keuangan. Rantai reaksi
emosional antar pekerja berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas,
perhatian khusus dan simpatik sangat berpengaruh, fenomena ini dikenal sebagai Howthorne
Effect.
2.6 Teori
hubungan modern ( ilmu pengetahuan ) / Teori perilaku
Dalam pengembangannya dibagi menjadi dua, pertama aliran
hubungan manusiawi ( perilaku organisasi ) dan kedua berdasar pada manajemen
ilmiah atau manajemen operasi.
Tokoh aliran
perilaku organisasi yaitu :
a. Douglas
McGregor yang terkenal dengan teori X dan teori Y.
b. Frederick
Herzberg terkenal dengan teori motivasi higenis atau teori dua
factor.
c. Chris Argiris mengatakan
bahwa organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar hubungan budaya.
d. Edgar Schein dinamika kelompok dalam organisasi.
e. Abhraham Maslow mengemukakan tentang hirarki kebutuhan
tentang perilaku manusia dan dinamika proses.
f. Robert Blak dan Jane
mounton mengemukakan lima gaya kepemimpinan dengan kisi-kisi manajerial (
managerial grid ).
g. Rensislikert mengemukakan empat sistem manajemen
dari sistem 1.explotatif, otoritatif sampai sistem 4. partisiatif kelompok.
h. Fred Feidler menerapkan pendekatan contingency
pada studi kepemimpinan.
Sumbangan Aliran Perilaku
Organisasi
Sumbangan aliran ini terlihat dalam
peningkatan pemahaman terhadap motivasi perseorangan, perilaku kelompok,
hubungan antara pribadi dalam kerja dan pentingnya kerja bagi manusia. Semua
hal ini telah membuat para manajer semakin peka dan terampil dalam menangani
dan berhubungan dengan bawahannya.
Keterbatasan Aliran Perilaku
Organisasi
Meskipun demikian, banyak ahli
berpendapat potensi teori ini belum dikembangkan lebih lanjut. Selain itu juga
banyak kritikan terhadap aliran ini, karena disamping terlalu umum, terlalu
abstrak dan ruwet/rumit. Rekomendasi mereka sering berbeda satu ahli dengan
ahli lainnya, sehingga manajer mengalami kesulitan menentukan pendapat yang
paling baik.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setiap
ahli memberi pandangan yang berbeda tentang definisi manajemen, namun secara
umum manajamen dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu dalam perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap
orang-orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam
kaitannya dengan bidang pendidikan manajemen dapat diartikan sebagai suatu
penataan bidang garapan pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas perncanaan,
pengorganisasian, penyusunan staf, pembinaan, pengkoordinasian,
pengkomunikasian, pemotivasian, penganggran, pengendalian, pengawasan,
penilaian, dan pelaporan secara sisitematis untuk mencapai tujuan pendidikan
secara berkualitas.
Evolusi
teori manajemen berkembang secara klasik dan ilmiah. Pendekatan Klasik yang
telah berkembang ke arah pemanfaatan hasil-hasil penelitian dari pendekatan
lain dan terus tumbuh menjadi pendekatan baru yang disebut Pendekatan Sistem
dan Pendekatan Kontingensi. Demikian pula Pendekatan Hubungan Manusiawi dan
ilmu manajemen memberikan pendekatan yang penting dalam meneliti, menganalisis
dan memecahkan masalah-masalah manajemen.
Daftar
Pustaka
http://ophiiciiduduth.blogspot.com/2013/04/makalah-sejarah-perkembangan-manajemen.html -
SEJARAH PERKEMBANGAN MENEJEMEN
http://tammzt.wordpress.com/2012/03/18/2-evolusi-teori-manajemen/#more-48 -
EVOLUSI TEORI MENEJEMEN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar