KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Pertumbuhan
Dan Perkembangan Anak Dan Pengaruhnya Terhadap Proses Belajar”Pada makalah ini
kami banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari
berbagai pihak .oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima
kasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Penyusun
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak yang membaca…
Taluk
Kuantan, November 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar................................................................................................... i
Daftar
Isi............................................................................................................. ii
BAB
I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2
Rumusan Masalah.................................................................................. 2
1.3
Tujuan..................................................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN..................................................................................... 3
2.1
Definisi Pertumbuhan dan
Perkembangan............................................. 3
2.2 Perbedaan Pertumbuhan dan
Perkembangan......................................... 4
2.3 Aspek-aspek Pertumbuhan dan
Perkembangan Peserta didik.............. 5
2.4 Aspek-aspek Pertumbuhan dan
Perkembangan Peserta didik.............. 7
BAB
III PENUTUP............................................................................................. 12
3.1 Kesimpulan............................................................................................. 12
3.2 Saran....................................................................................................... 12
DAFTARPUSTAKA........................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinu, yaitu
pertumbuhan dan perkembangan. Banyak orang yang menggunakan istilah
“pertumbuhan” dan “perkembangan” secara bergantian. Kedua proses ini
berlangsung secara interdependensi, artinya saling bergantung satu sama lain.
Kedua proses ini tidak bias dipisahkan dalam bentuk-bentuk yang secara pilah
berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi bisa dibedakan untuk maksud lebih
memperjelas penggunaannya.
Dalam hal ini, kedua proses tersebut memiliki tahapan-tahapan, diantaranya
tahap secara moral dan spiritual. Karena pertumbuhan dan perkembangan peserta
didik dilihat dari tahapan tersebut memiliki kesinambungan yang begitu erat dan
penting untuk dibahas, maka kita menguraikannya dalam bentuk struktur yang
jelas baik dari segi teori sampai kaitannya dengan pengaruh yang ditimbulkan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah dari makalah adalah sebagai berikut :
1. Apa definisi
pertumbuhan dan perkembangan?
2. Asfek-asfek pertumbuhan dan perkembangan peserta didik ?
3. Perbedaan invidual peserta didik!
1.3 Tujuan
Adapun
rumusan masalah dari makalah adalah sebagai berikut :
1. untuk
mengetahui definisi pertumbuhan dan perkembangan?
2. untuk
mengetahui pertumbuhan
dan perkembangan peserta didik ?
3. invidual peserta didik!
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan
Di dalam seluruh jangka kehidupan
manusia, semenjak dalam kandungan sampai meninggal di dalamnya terjadi
perubahan-perubahan baik fisik maupun psikis. Perubahan-perubahan tersebut
terjadi karena pertumbuhan dan perkembangan dalam dirinya.
Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi
fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah ) yang herediter dalam bentuk
proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan
perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.
Perkembangan
adalah serangkaian perubahan progresif
yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman(E.B hurloch),
bekerja dalam suatu proses perubahan yang berkenaan dengan aspek-aspek fisik
dan psikhis atau perubahan tingkah laku dan kemampuan sepanjang proses
perkembangan individu mulai dari massa konsepsi samppai mati Hasil
pertumbuhan antara lain bertambahnya ukuran kuantitatif badan anak, seperti
berat, panjang, dan kekuatannya. Begitu pula pertumbuhan akan mencakup
perubahan yang semakin sempurna pada sistem jaringan saraf dan
perubahan-perubahan struktur jasmani lainnya. Dengan demikian, pertumbuhan
dapat diartikan sebagai proses perubahan dan pematangan fisik.
Selanjutnya Libert, Paulus dan
Stauss (Singgih, 1990: 31) merumuskan arti perkembangan yaitu:
"perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu
sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungan". Selain
itu perkembangan proses perubahan akibat dari pengalaman. Istilah
perkembangan dapat mencerminkan sifat-sifat yang khas mengenai gejala-gejala
psikologis yang menampak. Perubahan-perubahan meliputi
beberapa aspek, baik fisik maupun psikis.
Perubahan dimaksud dapat
dikategorikan menjadi empat yaitu: (1) perubahan dalam ukuran; (2) perubahan
dalam perbandingan; (3) berubah untuk mengganti hal-hal yang lama; dan (4)
berubah untuk memperoleh hal-hal yang baru. Soesilo
Windradini (1995: 2) menyatakan bahwa perkembangan individu tidak berlangsung
secara otomatis, tetapi perkembangan tersebut sangat bergantung pada beberapa
faktor, yaitu: (1) heriditas, (2) lingkungan, (3) kematangan fisik dan psikis,
dan (4) aktivitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan, dalam arti anak
bisa mengadakan seleksi, bisa menolak dan menyetujui serta mempunyai emosi. Beberapa pendapat para ahli mengenai
pertumbuhan dan perkembangan diantaranya adalah:
a. Seifert dan
Hoffnung mengartikan perkembangan sebagai “long-term
changes in a person’s growth, feelings, pattents of thinking, sosial
relationship and motor skills.”
b. C.P. Chaplin
mengartikan pertumbuhan sebagai satu pertambahan atau kenaikan dalam ukuran
dari bagian-bagian tubuh atau organisme sebagai suatu keseluruhan.
c. A.E.
Sinolungan mengartikan pertumbuhan menunjuk pada kuantitatif, yaitu yang dapat
dihitung atau diukur, seperti panjang atau berat tubuh.
d. Ahmad
Thonthowi mengartikan pertumbuhan sebagai perubahan jasad yang meningkat dalam
ukuran (size) sebagai akibat dari adanya perbanyakan (multiplication) sel-sel.
e. Reni Akbar
Hawadi (2001), “perkembangan secara luas menunjuk pada keseluruhan proses
perubahan dari potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kualitas
kemampuan, sifat dan ciri-ciri yang baru.
f. F.J. Monks
menyatakan perkembangan adalah suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan
tidak begitu saja dapat diulang kembali. Perkembangan menunjuk pada perubahan
yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali.
Dari beberapa pendapat dari para ahli dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan
diartikan sebagai suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran
dimensif tubuh serta bagian-bagiannya. Sedangakn perkembangan menunjuk pada
perubahan-perubahan dalam bentuk bagian tubuh dan integrasi berbagai bagiannya
ke dalam satu kesatuan fungsional bila pertumbuhan itu berlangsung. Intinya
bahwa pertumbuhan dapat diukur sedangkan perkembangan hanya dapat dilihat
gejala-gejalanya. Perkembangan dipersyarati adanya pertumbuhan.
2.2 Perbedaan
Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Dalam
pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalam hal bertambahnya ukuran fisik,
seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar
dada, dan lain- lain.
2. Dalam
pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat terlihat pada proporsi
fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari masa konsepsi hingga dewasa.
3. Pada
pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya ciri-ciri lama yang ada selama
masa pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu, atau
hilangnya refleks-refleks tertentu.
4. Dalam
pertumbuhan terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti proses
kematangan, seperti adanya rambut pada daerah aksila, pubis, atau dada.
Perkembangan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Perkembangan
selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari perubahan fungsi,
seperti perkembangan sistem reproduksi akan diikuti perubahan pada fungsi alat
kelamin.
2. Perkembangan
memiliki pola yang konstan dengan hukum tetap, yaitu perkembangan dapat terjadi
dari daerah kepala menuju ke arah kaudal atau dari bagian proksimal ke bagian
distal.
3. Perkembangan
memiliki tahapan yang berurutan mulai dari kemampuan melakukan hal yang
sederhana menuju kemampuan melakukan hal yang sempurna.
4. Perkembangan
setiap individu memiliki kecepatan pencapaian perkembangan yang berbeda.
5. Perkembangan
dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, di mana tahapan
perkembangan harus melewati tahap demi tahap (Narendra, 2002).
2.3 Pentingnya Mengetahui Pertumbuhan Dan Perkembangan
Peserta Didik
Dengan mempelajari
perkembangan peserta didik kita akan memperoleh beberapa keuntungan. Pertama,
kita akan mempunyai ekspestasi yang nyata tentang anak dan ramaja. Dari
psikologi perkembangan akan diketahui pada umur berapa anak mulai berbicara dan
mulai mampu berfikir abstrak. Bila seorang anak dari Taman Kanak-kanak tidak
mau sekolah lagi karena diganggu temannya, apa yang harus dilakukan oleh guru
dan orang tuanya? Bila anak selalu ingin merebut mainan dari temannya apakah
dibiarkan saja? Psikologi perkembangan akan membantu menjawab
pertanyaan-pertanyaan itu dan menunjukan sumber-sumber jawaban serta pola-pola
anak mengenai pikiran, perasaan dan prilakunya.
Ketiga, pengetahuan tentang perkembangan anak akan membantu
mengenali berbagai penyimpangan dari perkembanganyang normal. Keempat,
terakhir, dengan mempelajari perkembangan anak akan membantu memahami diri
sendiri. Berikut ini adalah beberapa hal yang mendasari pentingnya mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.
1. Masa Perkembangan Yang Cepat
Pada anak terjadi
pertumbuhan-pertumbuhan yang cepat dibandingkan dengan perubahan-perubahan yang
dialami spesies lain. Perubahan fisik, misalnya pada tahun pertama lebih cepat
dari pada tahun-tahun berikutnya. Hal yang sama terjadi juga pada perubahan
yang menyangkut interaksi social, perolehan dan penggunaan bahasa, kemampuan
mengingat serta berbagai fungsi lainnya.
2. Pengaruh Yang Lama
Alasan lainnya mengapa mempelajari
anak ialah bahwa peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman pada tahun-tahun
awal menunjukan pengaruh yang lama dan kuat terhadap perkembangan individu pada
masa-masa berikutnya. Kebanyakan ahli teori psikologi berpendapat bahwa apa
yang terjadi hari ini sangant banyak ditentukan oleh perkembangan kita sebagai
anak.
3. Proses Yang Kompleks
Sebagai
peneliti yang mencoba memahami prilaku orang dewasa yang kompleks, berpendapat
bahwa mengkaji tentang bagaimana prilaku itu pada saat masih sederhana akan
sangat berguna. Misalnya ialah bahwa kebanyakan orang dapat membuat kalimat
yang panjang dan dapat dimengerti oleh orang lain. Manusia mampu berkomunikasi
dari cara yang sederhana sampai yang kompleks karena bahasa yang digunakan
mengikuti aturan-aturan tertentu. Tetapi
menentukan apa aturan itu dan bagaimana menggunakan adalah sulit.
Suatu
pendekatan terhadap masalah ini adalah dengan mempelajari proses kemampuan
berbahasa. Anak membentuk kaliamat yang hanya terdiri atas satu atau dua kata,
kalimat itu muncul dengan mengikuti aturan yang diajarkan oleh orang dewasa.
Dengan mengkaji kalimat pertama tersebut para peneliti bahasa bertambah
wawasannya tentang mekanisme cara berbicara orang dewasa yang lebih kompleks.
4. Nilai yang diterapkan
Penelitian tentang tahap awal perkembangan sosial
secara relevan berkaitan dengan orang tua tentang perannya dalam kehidupan
sehari-hari, percobaan tentang strategi pemecahan masalah pada anak akan
memberikan informasi berharga tentang metode belajar yang baik. Hasil
penelitian atau pengkajian teoritis dapat secara langsung atau tidal dapat
mempengaruhi pada pola pendidikan atau pengajaran.
5. Masalah yang menarik
Anak merupakan makhluk yang mengagumkan
dan penuh teka teki serta menarik untuk dikaji. Kemudahan anak umur dua tahun
untuk mempelajari bahasa ibunya dan kreativitas anak untuk bermain dengan
temannya merupakan dua hal dari karakteristik anak yang sedang berkembang.
Misalnya banyak hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan anak yang merupakan
misteri yang menarik. Dalam hal ini ilmu pengetahuan lebih banyak menjumpai
peretanyaan-pertanyaan dari pada jawabannya.
2.4 Aspek-aspek
Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta
didik
Sejak- awal tahun 1980-an semakin diakuinya pengaruh keturunan (genetik)
terhadap perbedaan individu. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian
perilaku genetik yang mendukung, pentingnya pengaruh keturunan menunjukkan
tentang pentingnya pengaruh lingkungan. Aspek apa sajakah yang mempengaruhi
faktor genetik? Menurut Santrok (1992), banyak aspek yang dipengaruhi faktor
genetik. Para ahli genetik menaruh minat yang sangat besar untuk mengetahui
dengan pasti tentang variasi karakteristik yang dapat dipengaruhi oleh faktor
genetik. Kecerdasan dan temperamen merupakan aspek-aspek yang paling banyak
ditelaah yang dalam perkembangannya dipengaruhi oleh keturunan.
a. Pertumbuhan
Fisik
Pertumbuhan manusia merupkan
perubahan fisik menjadi lebih besar dan lebih panjang, dan prosesnya terjadi
sejak manusia belum lahir hingga ia dewasa. Masa sebelum lahir merupakan
pertumbuhan dan perkembangan manusia yang sangat kompleks, karena pada masa itu
merupakan awal terbentuknya organ-organ tubuh dan tersusunnya jaringan saraf
yang membentuk sistem yang lengkap.
Pertumbuhan fisik, baik secara
langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi prilaku anak sehari-hari.
Secara langsung pertumbuhan fisik seorang anak akan menentukan keterampilan
anak dalam bergerak. Secara tidak langsung, pertumbuhan dan perkembangan fungsi
fisik akan memepengaruhi bagaimana anak itu memandang dirinya sendiri dan
bagaimana ia memandang orang lain.
b. Kecerdasan
(Intelek)
Intelek merupakan kata lain pikir ,berkembang sejalan dengan
pertumbuhan syarat otak. Karena piker pada dasarnya menunjukkan fungsi otak,
maka kemampuan intelektual yang lazim disebut dengan istilah lain kemampuan
berpikir, dipengaruhi oleh kematangan otak yang mampu menunjukkan fungsinya
secara baik. Adapun tahap-tahap perkembangan kognitif menurut Piaget yaitu
sebagai berikut :
a. Tahap pertama : Masa sensori motor
(0.00-2.50 th)
Yaitu
masa ketika bayi mempergunaan system penginderaan dan aktivitas motorik untuk
mengenal lingkungannya.
b. Tahap Kedua : Masa pra-operasional
(2.00-7.00 th)
Ciri
khas masa ini adalah kemampuan anak menggunakan symbol yang mewakili sesuatu
yang tidak ada.
c. Tahap ketiga : Msa konkrit –
operasional (7.00-11.00 th)
d. Anak mulai mengembangkan tiga macam
opersi berpikir, yaitu :
Identifikasi
: mengenali sesuatu;
Negasi
: mengingkari sesuatu;: mencari hubungan timbale balik antara beberapa hal.
e. Tahap keempat : masa operasional
(11.00-dewasa)
Pada tahap ini seseorang bis memperkirakan apa yang mungkin
terjadi ia dapat menngambil kesimpulan
dari suatu pernyataan yang telah di tentukan.
c. Temperamen
(Emosi)
Temperamen adalah gaya/perilaku
karakteristik individu dalam merespons. Ahli-ahli perkembangan sangat tertarik
mengenai temperamen bayi. Sebagian bayi sangat aktif menggerak-gerakkan tangan,
kaki dan mulutnya dengan keras, sebagian lagi lebih tenang, sebagian anak
menjelajahi lingkungannya dengan giat pada waktu yang lama dan sebagian lagi
tidak demikian. Sebagian bayi merespons orang lain dengan hangat, sebagian lagi
pasif dan acuh tidak acuh. Gaya-gaya perilaku tersebut di atas menunjukan
temperamen seseorang.
Menurut Thomas & Chess (1991)
ada tiga tipe dasar temperamen yaitu mudah, sulit, dan lambat untuk
dibangkitkan.
1. Anak yang
mudah umumnya mempunyai suasana hati yang positif dan dapat dengan cepat
membentuk kebiasaan yang teratur, serta dengan mudah pula menyelesaikan diri
dengan pengalaman baru.
2. Anak yang
sulit cenderung untuk beraksi secara negatif serta sering menangis dan lambat
untuk menerima pengalaman-pengalaman baru.
3. Anak yang
lambat untuk dibangkitkan mempunyai tingkat kegiatan yang rendah, kadang-kadang
negatif, dan penyesuaian diri yang rendah dengan lingkungan atau pengalaman
baru.
Chess dan Thomas berpendapat bahwa temperamen adalah karakteristik bayi
yang baru lahir dan akan dibentuk dan dimodifikasi oleh pengalaman-pengalaman
anak pada masa-masa berikutnya. Para peneliti menemukan bahwa indeks pengaruh
lingkungan terhadap temperamen sebesar 50% sampai 60% itu menunjukan lemahnya
pengarus tersebut. Kekuatan pengaruh ini biasanya menurun saat anak itu tumbuh
menjadi lebih besar.
Dengan singkat dapat dikatakan bahwa keturunan dapat mempengaruhi
temperamen. Tingkat pengaruh ini bergantung pada respons orang tua terhadap
anak-anaknya dengan pengalaman-pengalaman masa kecil yang ditemui dalam
lingkungan.
d. Sosial
Sejalan dengnan pertumbuhan
badannya, bayi yang telah menjadi anak dan seterusnya dan menjadi dewasa akan
mengenal lingkungan yang luas dan mengenal banyak manusia. Perkenalan dengan
orang lain dimulai dengan mengenal ibunya, kemudian mengenal ayahnya dan saudara-saudaranya
dan akhirnya mengenal manusia di luar keluarganya.
Selanjutnya manusia yang dikenalnya
semakin banyak dan amat heterogen, namun pada umumnya setiap anak akan lebih
tertarik pada teman sebayanya. Anak membentuk kelompok sebaya sebagai dunianya,
memahami dunia anak, dan kemudian dunia pergaulan yang lebih luas. Akhirnya
manusia mengenal kehidupan bersama, kemudian bermasyarakat atau berkehidupan
sosial. Dalam perkembangannya setiap manusia pada akhirnya mengetahui bahwa
manusia itu saling membantu dan dibantu, memberi dan diberi.
e. Bahasa
Fungsi bahasa adalah untuk
komunikasi. Setiap orang senantiasa berkomunikasi dengan dunia sekitarnya,
dengan orang-orang disekitarnya. Pengertian bahasa sebagai alat komunikasi
dapat diartikan tanda, gerak dan suara untuk menyampaikan isi pikiran kepada
orang lain. Bicara adalah bahasa suara, bahasa lisan.
f. Bakat Khusus
Bakat merupakan kemampuan tertentu
atau khusus yang dimiliki oleh seorang individu yang hanya dengan rangsangan
atau sedikit latihan, kemampuan itu dapat berkembang dengan baik. Di dalam
definisi bakat yang dikemukakan Guilford (Sumadi: 1984), bakat mencakup tiga
dimensi yaitu: dimensi perseptual, dimensi psikomotor dan dimensi
intelektual.
Seseorang yang emilki bakat akan
lebih cepat dapat diamati, sebab kemampuan yang dimiliki akan berkembang
dengan pesat dan menonjol. Bakat khusus merupakan salah satu kemampuan untuk
bidang tertentu seperti dalam bidang seni, olah raga ataupun keterampilan.
g. Sikap, Nilai
dan Moral
Bloom (Woolfolk dan Nicolich, 1984:
390) mengemukakan bahwa tujuan akhir dari proses belajar kelompok menjadi tiga
sasaran, yaitu penguasaaan pengetahuan (kognitif), penguasaaan nilai dan sikap
(afektif) dan penguasaan psikomorik.
Semakin tumbuh dan berkembang fisik
dan psikis manusia, manusia mulai dikenalkan terhadap nilai-nilai, ditunjukkan
hal-hal yang boleh dan hal-hal yang tidak boleh, yang harus dilakukan dan
yang dilarang. Menurut Piaget, pada awal pengenalan nilai dan prilaku seta
tindakan iti masih bersifat “paksaan”. Akan tetapi sejalan dengan perkembangan
inteleknya berangsur-angsur manusia mulai berbagai ketentuan yang berlaku di
dalam keluarga dan semakin lama semakin luas sampai dengan
ketentuan yang berlaku di dalam masyarakat dan Negara.
h. Interaksi
keturunan dan lingkungan dalam perkembangan
Pengaruh genetik terhadap kecerdasan
terjadi pada awal perkembangan anak dan berlanjut terus sampai dewasa. Kita
ketahui pula bahwa dengan dibesarkan pada keluarga yang sama dapat terjadi
perbedaan kecerdasan secara individual dengan variasi yang kecil pada
kepribadian dan minat. Salah satu alasan terjadinya hal itu ialah mungkin
karena keluarga mempunyai penekanan yang sama kepada anak-anaknya berkenaan
dengan perkembangan kecerdasan yaitu dengan mendorong anak mencapai tingkat tertinggi.
Contoh lain pubertas dan menopause
bukanlah semata-mata hasil lingkungan. Walaupun pubertas dan menopause dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti nutrisi, beragam obat-obatan
dan kesehatan, evolusi dasar dan program genetik. Pengaruh keturunan pada
pubertas dan menopause tidak diabaikan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat
pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses
transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah ) yang
herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan
berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan
struktur biologis.
Perkembangan sejalan dengan prinsip orthogenetis, berlangsung dari keadaan
global dan kurang berdeferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi,
artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan antara lain: pertumbuhan fisik, kecerdasan,
temperamen (emosi), sosial, bahasa, bakat khusus, sikap nilai dan moral,
interaksi keturunan dan lingkungan dalam perkembangan.
Fase-fase
pertumbuhan dan perkembangan yang dialami manusia antara lain: fase pra natal,
fase bayi, fase kanak-kanak awal, fase kanak-kanak tengah dan akhir, fase
remaja, fase awal dewasa, fase pertengahan dewasa, fase akhir dewasa.
3.2 Saran
Makalah kami
ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan dari para pembaca sekalian demi tercapainya kesempurnaan
dari makalah kami ini kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ali
Mohammad,Mohammad Asrori.2012.Psikologi
Remaja.Jakarta:PT.Bumi Aksara.
Fatimah
Enung.2010.Psikologi Perkembangan
(Perkembangan Peserta Didik).Bandung:CV.Pustaka Setia.
Hurlock, Elisabeth B. 1991. Psikologi
Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Terjemahan oleh
Istiwidayanti, dkk. Jakarta: Penerbit Erlangga.
L. Zulkifli. 2000. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Mappiare. A. 1982. Psikologi
Remaja. Surabaya : Usaha Nasional.
Monks, FJ, dkk. 1984. Psikologi
Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: UGM Press.
terima kasih .. sangat bermanfaat
BalasHapus