MAKALAH
TELAAH KURIKULUM PAI MTS/MA
Tentang
MENTELAAH MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK TINGKAT MA
KELOMPOK 8 :
1. MITRA ANDANI
2. OLGA NOVITA
3. SUSI MAINI
DOSEN : ZULHAINI, S.Pdi.,MA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM KUANTAN SINGINGI
2018
KATA
PENGANTAR
Segala
puji hanya untuk Allah SWT. Karena berkat rahmat dan hidayah Nya, kami
dapat menyelesaikan Makalah materi pai mts/ma ini dengan baik. Shalawat dan
salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan alam, yakni Nabi besar
Muhammad SAW, dengan mengucapkan “Allahumma shali’ala Muhammad Wa’ala alihi
Muhammad”, yang mana berkat ketekunan dan keuletan beliau yang telah
membawa kita dari alam kebodohan sampai ke alam yang terang benderang seperti
yang kita rasakan saat sekarang ini. Untuk itu dengan menghadirkan makalah ini,
semoga orang – orang yang menganggap remeh ilmu tersebut paham akan pentingnya
sebuah ilmu. Kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan oleh penulis untuk kesempurnaan makalah ini.
Teluk
kuantan, Januari 2018
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 2
2.1 Pembelajaran
Aqidah dan Akhlak Kelas X.....................................
2
2.2 Menjadi Hamba Allah Yang Berakhalak.............................................. 4
2.3 Memahami Ilmu kalam XI.................................................................... 9
2.4 Materi Kelas XI Semester 2.................................................................. 10
2.5 Materi XII Semester 2..................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Aqidah adalah pokok-pokok
keimanan yang telah ditetapkan oleh Allah, dan kita sebagai manusia wajib
meyakininya sehingga kita layak disebut sebagai orang yang beriman (mu’min). Namun
bukan berarti bahwa keimanan itu ditanamkan dalam diri seseorang secara
dogmatis, sebab proses keimanan harus disertai dalil-dalil aqli.
Akan tetapi, karena akal
manusia terbatas maka tidak semua hal yang harus diimani dapat diindra dan
dijangkau oleh akal manusia
Para ulama sepakat bahwa dalil-dalil aqli yang haq dapat menghasilkan keyakinan dan keimanan yang kokoh. Sedangkan dalil-dalil naqli yang dapat memberikan keimanan yang diharapkan hanyalah dalil-dalil yang qath’i.
Makalah kecil ini menampilkan beberapa bahasan yang bisa membantu siapa saja yang ingin memahami aqidah.
Para ulama sepakat bahwa dalil-dalil aqli yang haq dapat menghasilkan keyakinan dan keimanan yang kokoh. Sedangkan dalil-dalil naqli yang dapat memberikan keimanan yang diharapkan hanyalah dalil-dalil yang qath’i.
Makalah kecil ini menampilkan beberapa bahasan yang bisa membantu siapa saja yang ingin memahami aqidah.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Apa yang di maksud dengan aqidah ?
2. Apa tujuan mempelajari aqidah?
1. Apa yang di maksud dengan aqidah ?
2. Apa tujuan mempelajari aqidah?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pembelajaran Aqidah dan Akhlak Kelas X
1.
Materi
akidah
Menurut Bahasa : ‘عقد ـ يعقد ـ عقيدة yang berarti : Simpul, ikatan atau perjanjian
yang kukuh. Setelah berbentuk ‘AQIDAH berarti
KEYAKINAN. Relevansi antara ‘aqada dengan‘aqidah adalah : Keyakinan
yang tersimpul kukuh dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian.
Menurut sumber lain, kata akidah berasal dari bahasa Arab yg
berarti yang dipercayai hati. kataal-’aqidu seakar
dengan kata aqidah yang berarti penyatuan dari semua ujung
benda. alasan digunakan kata aqidah untuk
mengungkapkan makna kepercayaan atau keyakinan. Kepercayaan adalah pangkal dan
sekaligus tujuan dari segala perbuatan mukallaf.
2.
Tujuan
Memupuk
dan mengembangkan dasar ketuhanan yang ada sejak lahir.
Manusia adalah mahluk yang berketuhanan.Sejak dilahirkan manusia cenderung mengikuti adanya Tuhan.Firman Allah dalam Q.S: Al-A’raf ayat 172,Yang artinya; Dan(Ingatlah),ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka(Seraya berfirman);Bukankah aki ini Tuhanmu?,jawab mereka” Betul (Engkau Tuhan Kami),kami menjadi saksi.(KAMI lakukan yang demikian itu)agar dihari kiamat kamu tidak mengatakan;Sesungguhnya kami (Bani Adam)adalah orang-orang yang lelah terhadap ini(keesaan Tuhan).
Manusia adalah mahluk yang berketuhanan.Sejak dilahirkan manusia cenderung mengikuti adanya Tuhan.Firman Allah dalam Q.S: Al-A’raf ayat 172,Yang artinya; Dan(Ingatlah),ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka(Seraya berfirman);Bukankah aki ini Tuhanmu?,jawab mereka” Betul (Engkau Tuhan Kami),kami menjadi saksi.(KAMI lakukan yang demikian itu)agar dihari kiamat kamu tidak mengatakan;Sesungguhnya kami (Bani Adam)adalah orang-orang yang lelah terhadap ini(keesaan Tuhan).
3.
Indikator
a) Menjelaskan
pengertian dan pentingnya adil, rida, amal saleh, persatuan dan kerukunan
b) Mengidentifikasi
perilaku orang yang berbuat adil, rida, amal saleh, persatuan, dan kerukunan.
c) Menunjukkan
nilai-nilai positif dari adil, rida, amal saleh, persatuan, dan kerukunan.
d) Membiasakan
perilaku adil, rida, amal saleh, persatuan, dan kerukunan dalam kehidupan
sehari-hari.
Rincian Materi
Aqidah
Materi kelas x semester 1
a) Pengertian
aqidah
Aqidah
berasal dari kata ‘aqada ya’qidu aqidatan yang artinya ikatan,atau perjanjian
b) Prinsip-prinsip aqidah
Islam mengajarkan setiap manusia
wajib menyembah hanya kepada Allah dengan tidak memakai perantara apa dan siapa
pun.
Firman Allah dalam surat Ali ‘Imran
: 64 menyatakan :
قُلْ
يَاَهْلَ الْكِتَبِ تَعَالُوْ اِلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ
اَلَّانَعْبُدَ اِلاَّ اللهَ وَلَانُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَّلَا يَتَّخِذَ
بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللهِ فَإِنْ تَوَلَّوْافَقُوْلُوْااشْهَدُوْابِاَنَّامُسْلِمُوْنَ.
Artinya : Katakanlah (Muhammad) “Wahai Ahli Kitab!! Marilah
(kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu,
bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya
dengan sesuatu pun dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan
selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka)
“Saksikanlah bahwa kami adalah orang Muslim” Oleh karena itu segala macam
ibadah bila tanpa didasari dengan ketundukkan jiwa dan rasa cinta yang tulus
kepada Allah, belum bisa dinamakan dengan ibadah.
Menurut Syekh Ali Tantawi dalam Kitab Ta’rif ‘am bi Dinil Islam, fasal Qawa’idul ‘Aqa’id“Fitrah
dan akal manusia berperan penting dalam masalah akidah yang diyakini
seseorang”. Yang maksudnya adalah :
1. Apa yang saya dapat dengan indra,
saya yakini adanya, kecuali apabila akal saya mengatakan “tidak” berdasarkan
pengalaman masa lalu.
2. Keyakinan di samping diperoleh
dengan menyaksikan langsung juga bisa berita yang diyakini kejujuran si pembawa
berita. Banyak hal yang memang tidak atau belum kita saksikan sendiri, tetapi
kita yakini adanya.
3. Kemampuan alat indra memang sangat
terbatas. Namun kita tidak dapat dan tidak berhak memungkiri wujud sesuatu
hanya karena kita tidak bisa menjangkaunya dengan indra mata. serta kekuasaan
Allah sebagai al-malik al-yaumud-din.
4.
Rincian
Materi Kelas X Semester 2
A.
Akhlak
terpuji
a.
sikap
pasif
Sikap
pasif adalah sikap dimana selalu imgim menanti orang lain membantu
dirinya,tidak mampu mengutarakan keinginanya dan tidak bisa memanfaatkan
kesempata
b.
Sikap
pesimis
a) Sikap pesimis adalah sikap yang
tidak realistis dalam melihat suatu kenyataan
b) Sikap putus asa
c) Adala sikap dengan kecemasan terlalu
berlebihan sehingga tidak ada lagi tempat untuk harapan sedikitpun
5.
Evaluasi
a.
Apa
saja prinsip dalam aqidah
b.
Bagaimana
jika segala macam ibadah bila tanpa didasari dengan ketundukkan jiwa
c. Bagaimana jika segala macam ibadah
bila tanpa didasari dengan ketundukkan jiwa dan rasa cinta yang tulus kepada
Allah?
d. Bagaimana cara mrubah sikap
pasif,pesimis,dan putus asa
2.2 Menjadi Hamba Allah Yang Berakhalak
a.
Pengertian
Akhlak
Secara bahasa
kata akhlak dari bahasa Arab al-ahklak, yang merupakan bentuk jamak dari
kata khuluk atau al-khaliq yang berarti tabiat, budi pekerti,
kebiasaan atau adat. Sedangkan menurut istilah akhlak adalah suatu keadaan yang
melekat pada jiwa manusia, yang melahirkan perbuatan-perbuatan yang mudah,
tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan atau penelitian.
b.
Macam-macam
Akhlak
·
Akhlak Wad’iyah
adalah norma yang mengajarkan kepada manusia dengan berpedoman kepada olah
pikir daan pengalaman manusia.
·
Akhlak Islam
adalah akhlak yang mengajarkan akhlak kepada manusia dan mengambil tuntunan
yang telah diberikan Allah SWT dan Rasul, dalam Al-Qur’an dan Hadis.
·
Meningkatkan
Kualitas Akhlak penting dilakukan untuk mencapai kemuliaaan hidup. Kualitas
akhlak (kemuliaan) sudah enjadi tujuan dari diutusnya Nabi Muhammad SAW.
c.
Evaluasi
1.
Memahami
Induk-induk Akhlak Terpuji
a.
Induk-induk
Akhlak Terpuji
Akhlak terpuji yang harus dimiliki oleh seorang muslim antara lain:
·
berani dalam
segala hal yang positif,
·
adil dan
bijaksana dalam menghadapi dan memutuskan sesuatu,
·
mendahulukan
kepentingan orang lain dari pada kepentingan sendiri,
·
pemurah dan
suka menafkahkan hartanya baik pada waktu lapang ataupun susah,
·
ikhlas dalam
melaksanakan setiap amal perbuatan semata-semata karena Allah SWT,
·
cepat bertobat
dan meminta ampun kepada Allah jika melakukan suatu dosa,
·
jujur, benar
dan amanah,
·
tenang dalam
menghadapi berbagai masalah tidak berkeluh kesah dan tidak gundah gulana,
·
sabar dalam
menghadapi setiap cobaan,
·
pemaaf, penuh
kasih sayang, lapang hati dan tidak pendendam,
·
selalu optimis
dalam menghadapi kehidupan,
·
al-haya’ yaitu malu melakukan perbuayan yang tidak baik,
·
tawadhu’ (rendah diri)
·
mengutamakan
perdamaian dari pada permusuhan,
·
zauhud dan
tidak rakus terhadap kehidupan duniawi,,
·
ridha atas
segala ketentuan yang ditetapkan Allah SWT,
·
selalu
bersyukur,
b.
Membiasakan
Sikap Iffah
Secara
etimologi iffah adalah bentuk masdar dari affa-ya’iffu-iffah yang
berarti menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak baik, iffah juga berarti
kesucian tubuh. Secara epistemologi, iffah adalah memelihara kehormatan
diri dari segala hal yang akan merendahkan, merusak dan menjatuhkan. Iffah juga
dapat dimaknai sebagai usaha untuk memelihara kesucian diri adalah menjadi diri
dari segala tuduhan, fitnah, dan memelihara kehormatan.
c.
Membiasakan
Sikap ‘adalah
Adil berarti tidak brat sebelah, tidak memihak, atau menyamakan
yang satu dengan yang lain. Berlaku adil adalah memperlakukan hak dan kewajiban
secara seimbang, tidak memihak, dan tidak merugikan pihak manapun.
d.
Evaluasi
2.
Memahami
Induk-induk Akhlak Tercela
a.
induk-induk
Akhlak Tercela
Seseorang seharusnya menjauhi akhlak tercela, antara lain:
·
Zalim terhadap
diri sendiri, orang lain, linggkungan dan kepada Allah SWT,
·
Egois yaitu
selalu mementingkan diri sendiri dan tak menghiraukan kepentingan orang lain,
·
Kikir dengan
harta dan tak mau bersadaqah,
·
Riya’ dalam
melakukan amal perbuatan,
·
Suka berbuat
dosa dan permusuhan,
·
Mudah mengeluh
dan putus asa,
·
Pendendam dan
sulit memaafkan orang lain,
·
Selalu pesimis
dalam menghadapi hidup,
·
Takabur
(sombong/angkuh)
·
Rakus terhadap
harta benda dan hal-hal yang sifatnya dunia
·
Kufur terhadap
nikmat Allah dan tak mau bersyukur
·
Tidak mau
berkorban untuk kepentingan agama, negara dan masyarakat..
b.
Hasad
Hasad berarti
dengki maksutnya suatu sikap atau perbuatan yang mencerminkan rasa marah, tidak
suka karena iri. Orang yanng hasad menginginkan kenikmatan yang di peroleh
orang lain dan berharap supaya berpindah kepadanya, ia juga tidak suka jika ada
seseorang yang menyamainya baik dalam hal prestasi maupun materi.
c.
Riya’
Riya` adalah
mengerjakan suatu perbuatan atau ibadah untuk mendapatkan pujian dari orang
lain,, bukan karena Allah semata. Orang riya` tidak ikhlas dalam beramal, ia
senantiasa pamer dan cari perhatian supaya mendapat pujian, sanjungan dan
pengakuan.
d.
Evaluasi
3.
Alangkah
Bahagianya Jika Bersyukur, Qana’ah, Ridha dan Sabar
a.
Syukur
Syukur berarti
berterima kasih kepada Allah SWT. Sedangkan dalam KBBI berarti ucapan dari perasaan senang, bahagia,
melegakan ketika mengalami suatu kejadian yang baik. Menurut istilah,, syukur
merupakan suatu tindakan, ucapan,, perasaan senang, bahagia, lega atas nikmat
yang tellah di rasakan, di dapatkan dari Allah SWT. Bentuk syukur antara lain
yaitu bersyukur dengan hati, bersyukur dengan lisan dan bersyukur dengan
perbuatan.
b.
Qana’ah
Qana’ah adalah
sikap rela menerima dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki serta menjauhkan
diri dari sifat tidak puas dan merasa kurang. Orang yang bersifat Qana’ah akan
terus bekerja keras, namun hasil kerjanya akan diterima dengan rasa syukur dan
lega, orang yang selalu merasa tidak cukup biasanya cenderung tidak merasakan
kenikmatan yang ada dalam dirinya yang akibatnya hidupnya akan selalu gelisah.
c.
Ridha dan Sabar
Sabar adalah
menerima segala sesuatu yang terjadi dengan senang hati, orang yang ridha
menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi itu merupakan kehendak Allah SWT.
Menurut Imam Al-Ghazali sabar adalah kesanggupan untuk mengendalikan diri, maka
kesabaran merupakan upaya pengendalian nafsu yang ada dalam diri manusia.
d.
Evaluuasi
4.
Menghormati
Orang Tua dan Guru
a.
Adab Terhadap
Orang Tua
Ada beberapa
alasan Allah SWT memerintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada orang
tua, yaitu:
·
Orang tua telah
mencurahkan seluruh kasih sayangnya kepada anak-anaknya agar mereka menjadi
anak yang sehat secara jasmani dan menjadi anak yang soleh dan solehah serta
terhindar dari jalan yang sesat.
·
Kasih sayang
orang tua tiada taranya, karena beliau tidak mengenallelah dan bersusah payah
memerhatikan anak-anaknya supaya menjadi anak yang bahagia.
·
Anak-anak
adalah belahan jiwa ibu bapak, terutama ibu, biasanya ibu tidak akan makan
sebelu anaknya makan, tidak akan tidur
sebelum anaknya tidur dan apabila anaknya sakit maka ibu yang paling susah
sehingga beliau tidak bisa tidur dan tidak enak makan.
Prinsip-prinsip dasar bakti kepada orang tua yaitu:
· Selalu tundukdan patuh kepada orang tua
· Dilarang berkata kasar kepada orang tua
· Selalu berusaha menyenangkan hati orang tua
· Dilarang durhaka kepada orang tua
· Senantiasa mendoakan kedua orang tua.
b.
Adab Terhadap
Guru
Jasa guru
sangat besar sekali bagi murid dan masyarakat, bahkan bagi kemajuan bangsa dan
negara. Tugas guru tidak hanya memberikan pelajaran dalam berbagai ilmu
pengetahuan kepada muridnya, tapi juga bertugas mendidik muridnya agar menjadi
manusia yang bak yang sehat rohani dan
jasmani. Berikut yang termasuk tata krama menghormati dan menghargai guru
ialah:
·
Jika bertemu
mengucapkan salam
·
Perhaatikan
guru saat memberi pelajaran
·
Tunjukkan rasa
rendah diri dan hormat serta sopan santun
·
Mentaati
perintah selama perintah itu tidak bertentangan dengan agama islam
·
Senantiasa
menjaga nama baik guru
·
Mengunjungi
guru bila ia sedang sakit atau mendapat musibah
·
Tetap
mengakuinya sebbagai guru meski ia tidak mengajar
2.3 Memahami
Ilmu Kalam XI
1.
Pengertian
Ilmu Kalam
Adalah pembahasan mengenai Allah dan
Rasul. Secara bahasa ilmu kalam berarti perkataan atau pembicaraan atau
kata-kata. Secara umum dapat dikatakan membicarakan atau mendialogkan suatu
masalah atau topik tertentu. Selain itu, ilmu kalam pun juga sering kalai di
identikkan dengan teologi atau ilmu tauhid.
2.
Rincian Materi
1.
Materi kelas XI semester 1
a.
Pengertian ilmu kalam
Ilmu Kalam adalah Ilmu yang
membicarakan/membahas tentang masalah ketuhanan/ketauhidan (mengesakan Tuhan)
dengan menggunakan dalil-dalil fikiran dan disertai alasan-alasan yang
rasional.
b.
Ruang lingkup ilmu kalam
Ruang
Lingkup Ilmu Kalam
Masalah yang dibahas dalam aqidah
ilmu kalam adalah mempercayai adanya Allah, Malaikat, Kitab-kitab Allah, Nabi
dan Rasul Allah, hari kiyamat, Qadha’ dan Qadar, Akhirat, akal dan wahyu, surga
, neraka, dosa besar, dan masalah iman dan kafir. yang diperkuat dengan
dalil-dalil rasional agar terhindar dari aqidah yang menyimpang. Jika
digolongkan, maka ruang lingkup Ilmu Kalam terbagi dalam 3 aspek, yakni ;
1.
Ilahiyyaat
yaitu masalah ketuhanan membicarakan masalah : Dzat Tuhan-Nama dan sifat Tuhan,
Perbuatan Tuhan.
2.
An
Nubuwwaat yaitu masalah kenabian membicarakan : Kemukjizatan nabi, Nabi
terakhir
3.
As
sam’iyyaat yaitu hal-hal yang tak mungkin kita ketahui melainkan ada informasi
dari nabi, yaitu berbicara masalah wahyu.Masalah sam’iyyaat meliputi antara
lain : Masalah azab kubur, Neraka, dan Surga.
2.4 Materi
Kelas XI Semester 2
A. Tasawuf
Dalam Islam
Tasawuf adalah pelatihan
dengan kesungguhan untuk dapat membersihkan, memperdalam, mensucikan jiwa atau
rohani manusia. Hal ini dilakukan untuk melakukan pendekatan atau taqarub
kepada Allah dan dengannya segala hidup dan fokus yang dilakukan hanya untuk
Allah semata.
Untuk itu, tasawuf tentu
berkaitan dengan pembinaan akhlak, pembangunan rohani, sikap sederhana dalam
hidup, dan menjauhi hal-hal dunia yang dapat melenakan. Tentu hal ini bisa
membantu manusia dalam mencapai tujuannya dalam hidup. Untuk itu, praktik
tasawuf ini dapat dilakukan oleh siapapun yang ingin membangun akhlak yang
baik, sikap terpuji, kesucian jiwa, dan kembalinya pada Illahi dalam kondisi
yang suci.
B.
Peranan tasawuf dalam kehidupan modern
2.
Indikator
a)
Siswa mampu memahami makna dari tasawuf
b)
Siswa mampu memahami hakikat tasawuf
3.
Evaluasi
a)
Mengetahui pengertian tasawuf
b)
Bagaimana cara pembinaan akhlak dalam tasawuf
c)
Bagaimana peranan tasawuf dalam kehidupan zaman
sekarang
A.
Akhlak pergaulan remaja
1.
Materi kelas xii semester 1
Remaja adalah kelompok dari manusia
yang baru tumbuh dari masa kanak-kanak kemasa dewasa, yaitu antara usia tahun. Sebelum masa remaja , seorang anak
akan melewati masa peralihan adolesen
yaitu antara usia tahun, yang dikenal sebagai masa pubertas. Dalam masa ini seorang anak
memiliki dorongan kuat untuk mengaktualisasikan diri menurut jenis kelamin
untuk mendapatkan pengakuan sebagai penegasan identitas diri baik dari segi
Fisik maupun biologis. Masa remaja adalah masa yang labil bagi anak.
a) Akhlak terpuji
pergaulan remaja
b) Akhlak tercela
pergaulan remaja
2.5 Materi XII Semester 2
Menghindari
Akhlak Tercela
Cara Menghindari Akhlak Tercela Dan Hikmahnya
Cara menghindari akhlak tercela,
antara lain dengan:
1.
Selalu
mengingat Allah di mana saja berada
Rasulullah
s.a.w. bersabda:
Artinya
: Dari Abu Dzar, Jundub bin Junadah dan Abu ‘Abdurrahman, Mu’adz bin Jabal radhiyallahu
‘anhuma, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, beliau bersabda :
“Bertaqwalah kepada Allah di mana saja engkau berada dan susullah sesuatu
perbuatan dosa dengan kebaikan, pasti akan menghapuskannya dan bergaullah
sesama manusia dengan akhlaq yang baik”.
(HR. Tirmidzi, ia telah berkata : Hadits ini hasan, pada lafazh lain derajatnya hasan shahih)
(HR. Tirmidzi, ia telah berkata : Hadits ini hasan, pada lafazh lain derajatnya hasan shahih)
·
Menyadari
bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara, sedangkan hidup yang abadi adalah
setelah kita melewati yaumul hisab nanti dikemudian hari
·
Selalu
berdzikir kepada Allah SWT
·
Selalu
bertaubat dan beristigfar
2.
Indikator
a) Siswa
dapat mengetahui akhlak terpuji dan akhlak tercela dalam pergaulan remaja
b) Siswa
dapat mengetahui mna yang benar dan yang salah dalam pergaulan remaja
3.
Evaluasi
a)
Cara mengetahui akhlak terpuji dan
tercela dalam pergaulan remaja
b)
Menghindari akhlak tercela dalam islam
DAFTAR PUSTAKA
Karim,Moh,
Zuhri,Sholih.2005.Akidah Akhlak.MDC(Madrasah Development Centre).
MWC
NU Kepung,dkk.2011.Akidah Akhlak.Rahmatan Lil ‘Alamin.
Hasan, M. Ali, Tuntunan Akhlak, Bulan
Bintang, Jakarta 1978, h. 73.
http://www.masbied.com/2012/02/17/peranan-akhlak-terpuji-dalam-kehidupan-sosial
Did you hear there's a 12 word sentence you can speak to your man... that will trigger intense feelings of love and instinctual attraction to you buried inside his chest?
BalasHapusBecause deep inside these 12 words is a "secret signal" that fuels a man's instinct to love, admire and protect you with all his heart...
12 Words That Trigger A Man's Love Instinct
This instinct is so built-in to a man's genetics that it will drive him to work harder than ever before to build your relationship stronger.
Matter of fact, fueling this powerful instinct is absolutely binding to getting the best possible relationship with your man that the second you send your man one of these "Secret Signals"...
...You will instantly find him expose his heart and mind to you in such a way he haven't experienced before and he will see you as the only woman in the world who has ever truly appealed to him.