KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan
hidayahnya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pemangkasan Dan Pelatihan Tanaman Bunga Pucuk Merah” Pada makalah ini Penulis
banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai
pihak. oleh sebab itu, dalam kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih
sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu Penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata Penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak yang membaca…
Teluk Kuantan, Desember
2017
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Tujuan.................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 3
2.1 Dilakukan Pemangkasan..................................................................
3
2.2 Macam
Macam Tipe Pemangkasan....................................................... 4
2.3 Teknik Pemangkasan............................................................................. 9
BAB III PENUTUP.............................................................................................. 10
3.1 Kesimpulan............................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pemangkasan(purining)
adalah tindakan pembuanga bagian-bagian tanaman seperti cabang atau ranting
dengan mendapatkan bentuk tertentusehingga dicapai tingkat efisiensi yang
tinggi di dalam pemanfaatan cahaya matahari, mempermudah pengendalian hama
penyakit serta mempermudahpemanenan. Pemangkasan adakalanya berguna untuk
mengurangi beban buah yang terlampau lebat sehingga didapatkan buah dengan
kualitas dan kuantitas yang baik.
pemangkasan tanaman merupakan usaha untuk memperbaiki kondisi lingkungan
seperti suhu, kelembababan, cahaya, sirkulasi angin sehingga aktivitas
fotosintesis berlangsung normal. Pemangkasan dapat memperbaiki kesehatan
tanaman, pembungaan terangsang dan produksi meningkat. Barus dan Syukri
(2008) Tambahan pula pada Zamriyetti dan Rambe (2006) pemangkasan
pada fase vegetatif dapat meningkatkan jumlah cabang
primer dan pemangkasan pada fase generatif dapat meningkatkan bobot
100 biji dan berat biji kering per sampel.
Komoditas hortikultura adalah
kelompok komoditas yang terdiri dari buah-buahan, sayuran, bunga, tanaman hias
dan tanaman biofarmaka. Kalau dilihat dari cara penggunaan, habitus tanamannya
maupun fungsinya, nampaknya kelima kelompok anggota hortikultura merupakan
komoditas-komoditas yang sangat berbeda satu dengan yang lain. Buah-buahan dan
sayuran dikonsumsi sebagai pangan manusia, sedangkan bunga dan tanaman hias
tidak dimakan, dan tanaman obat lain lagi penggunaannya. Pohon buah-buahan
sebagian besar habitusnya adalah pohon, sedangkan sayuran adalah herba. Tetapi
sebenarnya seluruh komoditas hortikultura mempunyai ciri penting yang sama satu
dengan yang lain
2.2 Tujuan
1.
Agar
dapat mengetahui dan cara pemangkasan pada tanaman hortikultura.
2.
Agar
dapat mengetahui gambaran umum tentang pemangkasan
3.
Agar
dapat mengerti dan memahami apa saja yang di lakukan untuk pemangkasan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Dilakukan Pemangkasan
Pemangkasan(purining) adalah
tindakan pembuanga bagian-bagian tanaman seperti cabang atau ranting
dengan mendapatkan bentuk tertentusehingga dicapai tingkat efisiensi yang
tinggi di dalam pemanfaatan cahaya matahari, mempermudah pengendalian hama
penyakit serta mempermudahpemanenan. Pemangkasan adakalanya berguna untuk
mengurangi beban buah yang terlampau lebat sehingga didapatkan buah dengan
kualitas dan kuantitas yang baik. Ada beberapa latar belakang
yang mendasari mengapa tanaman harus dipangkas, yaitu:
1. Mengatur arah tumbuh tanaman
pertama
tanaman cenderung akan tumbuh terus, baik tumbuh ke atas maupun tumbuh ke
samping. Pertumbuhan yang tidak diarahkan pada beberapa jenis tanaman buah,
akan menghasilkan tajuk tanaman yang umumnya tumbuh memanjang ke arah atas (Jawa
: nglancir), dengan batang atau cabang tunggal. Kuatnya dominasi apikal (tunas
ujung) di bagian ujung tanaman, memacu tanaman untuk terus tumbuh meninggi ke
arah atas, dan salah satu cara untuk mematahkan dominasi apikal tersebut adalah
dengan cara pemangkasan, yang akan merangsang keluarnya pertumbuhan tunas-tunas
samping atau tunas lateral. Dengan demikian, bentuk tanaman sebagai manifestasi
pertumbuhan tanaman menjadi lebih ideal dan seimbang, baik pertumbuhan ke arah
atas maupun ke arah samping.
2.
Menjaga
Kesehatan Tanaman
Kesehatan tanaman secara
keseluruhan juga sangat dipengaruhi oleh bentuk tanamannya. Banyak dahan dan
ranting yang tumbuh tidak teratur dan bersilangan di bagian tengah tanaman
dengan daun-daun yang umumnya tidak terkena sinar matahari secara langsung.
3.
Mengurangi
bagian tanaman yang tidak produktif (parasite)
Daun-daun yang tidak terkena
sinar matahari secara langsung, lebih bersifat parasit bagi tanaman secara
keseluruhan karena tidak melakukan proses fotosintesis namun tetap mendapatkan
fotosintat (hasil fotosintesis) dari daun-daun di bagian terluar yang terkena
sinar matahari langsung. Itu sebabnya, banyak tanaman yang secara keseluruhan
tumbuh dengan lebat, daunnya rimbun dengan warna daun yang hijau pekat, namun
teramat sangat jarang memunculkan bunga/buah.
Jika muncul bunga/buah, maka
bunga dan buah yang muncul jumlahnya terbatas atau sedikit sekali. Fotosintat
yang terbentuk hanya dialokasikan untuk pertumbuhan tanaman, khususnya ke
bagian tanaman yang bersifat parasit tersebut, dan pada akhirnya hanya sangat
sedikit jumlah fotosintat yang akhirnya dialokasikan oleh tanaman untuk
memunculkan bunga dan buah
4.
Mengurangi
habitat hidup bagi OPT
Tanaman
yang dipangkas teratur akan memberikan lingkungan mikro yang baik bagi
pertumbuhan tanaman itu sendiri, di mana sinar matahari sebagai sumber energy
utama dapat menembus semua bagian tanaman, memberikan iklim mikro yang baik,
mengurangi kelembaban yang berlebihan, juga dapat meminimalkan perkembangan
jamur dan organism pengganggu tanaman (OPT) lainnya. Dengan demikian
pertumbuhan tanaman menjadi lebih optimal untuk memberikan hasil yang optimal
pula.
2.2 Macam Macam Tipe Pemangkasan
Dalam kegiatan pemangkasan dikenal
beberapa tipe pemangkasan, Setiap tipe tersebut memiliki tujuan dan fungsi yang
berbeda, Agar pucuk merah tetap indah dan tetap menghasilkan pucuk-pucuk
baru yang berwarna merah, perlu dilakukan pemotesan secara berkala terhadap
daun-daun yang sudah tua (tidak merah). Adapun saat melakukan pemotesan sebaiknya
dilakukan tepat dibagian ruas cabang, yang mana agar tunas baru bisa segera
tumbuh dari bagian ruas yang telah dipotes. Pemotesan ini dapat dilakukan
secara berkala dengan waktu minimal 2 minggu sekali.
Untuk mendapatkan bentuk tajuk yang indah dari tanaman ini
sesuai keinginan tentu perlu dilakukan pemangkasan secara rutin, yakni 2-3
bulan sekali. Pangkaslah sesuai keinginan, mulai dari berbentuk kotak, cemara,
bulat, ataupun bentuk lainnya. yaitu:
1.
Pangkas
Bentuk
Pangkas
Bentuk adalah pemangkasan yang bertujuan untuk membentuk tajuk tanaman seawal
mungkin, pada umur tanaman yang masih muda. Pada beberapa jenis tanaman
tertentu (mangga misalnya), pangkas bentuk dilakukan dengan mengikuti pola
1-3-9 yang berarti 1 batang utama yang dipangkas akan menghasilkan beberapa
cabang primer, dan dari beberapa cabang primer tersebut dipilih 3 cabang yang
pertumbuhannya paling seragam dan seimbang dengan arah pertumbuhan yang
proporsional (misalnya membentuk sudut 120 derajat bersilangan).
Dari
3 cabang primer yang dipelihara ini, masing-masing cabang akan dipangkas lagi
untuk menghasilkan 3 cabang sekunder dengan pertumbuhan terbaik, seimbang, dan
proporsional. Dengan demikian, pasca pemangkasan bentuk sejak dini, pada
akhirnya akan diperoleh tanaman dengan pola percabangan 1-3-9. Dengan pola
percabangan seperti ini, akan dihasilakan tanaman dengan tajuk yang rimbun dan
membulat, dengan ketinggian yang dapat diatur.
Pada
kasus tertentu, jika hanya terdapat 2 cabang primer pada batang utama, maka 2
cabang primer ini pun masih dapat dibentuk dengan mengikuti pola 1-2-6,
sebagaimana pola 1-3-9. Pola 1-2-6 pun masih memberikan bentuk percabangan
ideal dengan bentuk tajuk yang juga membulat dan rimbun. Pada pemangkasan
bentuk seperti ini, semua dahan dan ranting yang bersilangan di dalam pola
1-3-6 atau 1-2-6 harus dibuang habis, dan hanya menyisakan cabang-cabang
tersier di ujung tanaman.
2.
Pangkas
Produksi
Pangkas
Produksi yaitu pemangkasan yang bertujuan untuk merangsang munculnya
tunas-tunas produktif, khususnya tunas-tunas yang berada di tajuk bagian
terluar dari tanaman. Semakin banyak tunas produktif di ujung ranting, maka
kemungkinan munculnya bunga dan buah juga akan semakin banyak, artinya jumlah
bunga/buah berbanding lurus dengan jumlah ujung ranting produktif.
Pemangkasan
produksi juga dilakukan pada semua dahan/ranting di bagian tengah tanaman yang
tidak produktif dan tumbuh tidak beraturan, termasuk memangkas habis semua
tunas air yang tumbuh lurus, tegak lurus di cabang primer maupun cabang
sekunder. Coba perhatikan tunas-tunas air yang tumbuh di cabang primer/sekunder
tanaman durian, jambu air, atau durian. Tunas air ini bersifat parasit dan
tumbuh sangat cepat, melebihi kecepatan pertumbuhan tunas-tunas lainnya, dengan
mengambil fotosintat hasil fotosintesis sebagai energi pertumbuhannya.
Selain
itu tunas air juga sangat jarang memunculkan bunga meski tanaman telah memasuki
siklus/periode berbunga. Tunas-tunas air ini sebenarnya dapat dimanfaatkan
sebagai entres untuk bahan perbanyakan tanaman, diambil sebagai entres yang
disambungkan ke batang bawah dengan metode sambung susuan, sambung pucuk (top
grafting), maupun sambung sisip. Hasilnya, bibit baru dengan sifat genetic yang
sama persis dengan sifat genetic tanaman induk, tempat tunas air tersebut diperoleh.
3.
Pangkas
Pemeliharaan
Pangkas
Pemeliharaan lebih ditujukan untuk memeliharan kesehatan tanaman secara
keseluruhan dengan melakukan pemangkasan bersamaan dengan pemberian pupuk, dan
umumnya harus dilakukan pasca tanaman menyelesaikan periode berbuah, saat di
mana energi tanaman terkuras habis untuk membesarkan buah, dimulai saat pentil
buah terbentuk hingga buah masak fisiologis.
Pemangkasan
dilakukan dengan memangkas habis semua ujung-ujung ranting tempat keluarnya
bunga/buah (contoh mudah adalah pada tanaman mangga, rambutan, dan klengkeng).
Pemangkasan ujung-ujung ranting akan merangsang keluarnya tunas-tunas baru yang
jumlahnnya akan lebih banyak dari jumlah tunas sebagai ujung ranting. Selain
itu akan memudahkan pemeliharaan dengan mempertahankan tinggi tanaman yang
tetap pendek, tidak tinggi menjulang atau tumbuh terlalu melebar ke arah
samping sehingga menhabiskan banyak tempat untuk menunjang pertumbuhan tanaman
secara keseluruhan.
Pangkas
habis pula semua tunas air yang muncul serta membuang semua ranting kering yang
mati. Ranting kering ini biasanya menjadi tempat yang menyenangkan bagi
pertumbuhan beberapa jenis hama, khususnya hama penggerek batang.
Meskipun dianggap kurang
penting dan kurang berperan dalam pertumbuhan tanaman, namun proses pemangkaasan
dalam kegiatan budidaya sangatlah memberi dampak yang sangat nyata, hal
tersebut dapat dilihat dari beberapa dampak yang dihasilkan dari proses
pemangkasan , yaitu:
1.
Merangsang
proses pembuahan dan pembungaan
Selain pemberian tambahan
hormone yang dapat mempercepat suatu proses pembuahan atau pembungaan, cara
lain yang dapat digunakan ialah dengan melakukan pemangkasa pada tanaman yang
dibudidayakan. Dengan melakukan pemangkasan, hasil fotosintesis atau fotosintat
tidak disalurkan pada daun yang bersifat parasite pada tumbuhan tersebut,
melainkan digunakan untuk pembentukan bunga ataupun buah.
2.
Mungurangi
OPT
Dengan
melakukan pemangkasan, secara tidak langsung kita juga telah mengurangi tempat
tinggal atau habitat yang dapat digunakan oleh OPT untuk berkembang biak.
Selain mengurangi habitat Opt, kita juga telah memberi celah pada sinar
matahari untuk masuk dan menyinari bagian tanaman yang biasanya tertutup,
sehingga memberikan lingkungan mikro yang cocok untuk terus menjaga kelembaban
tanaman tersebut, sehingga jamur atau cendawan yang merugikan bisa ditekan
populasinya.
3.
Menambah
nilai estetika
Pada
jenis tanaman hias, pemangkasan sangatlah penting untuk dilakukan terutama pada
tanaman yang lebih menonjolkan keindahan dari segi bentuk. Contohnya
ialah pada tanaman bonsai, pemangkasan [ada tanaman ini sangatlah penting,
karena dengan dilakukan pemangkasan pada tanaman ini dapat menambah nilai
estetika atau keindahan dari tanaman ini, dan tentu saja harga dari tanaman
inipun menjadi lebih meningakat.
4.
Memperkokoh
batang tanaman
Dengan
dilakukan pemangkasan, maka beban yang dimiliki oleh batang untuk menopang
tanaman secara keseluruhan dapat dikurangi. Hal ini akan tampak jelas terutama
pada tanaman yang dikembangbiakkan secara cangkok, karena pada hasil
perbanyakan secara cangkok, akar tanaman tersebut tidak sebanyak seperti
tanaman yang dikembangbiakkan dari biji, sehingga pemangkasan dirasa perlu agar
batang tanaman tetap dapat berdiri tegak dan tidak rebah.(Anonymousb,2012)
Alat-alat yang digunakan dalam
pemangkasan , baik kelengkapan maupun kondisinya, sangat berpengaruh terhadap
hasil pemangkasan dan keamanan operator (pemangkas). Tentunya, alat yang
lengkap dan baik akan memperlancar pemangkasan. Beberapa alat yang penting
untuk keperluan pemangkasan adalah sebagai berikut :
·
Gunting
dahan/gunting stek, merupakan alat untuk menggunting dahan-dahan kecil
(berdiameter 2 – 3 cm) pada tanaman perdu.
·
Gergaji
tangan (6 gigi/inci), digunakan untuk memangkas dahan pohon yang rendah.
·
Gergaji
tarik (panjang sekitar 1,5 m), digunakan untuk memotong batang- batang besar.
·
Gunting/gergaji
galah (panjang 3 – 4 m), digunakan untuk memangkas dahan/ranting kecil yang
letaknya tinggi
·
Tali/tambang
(panjang 50 m, diameter 0,5 inci) digunakan untuk naik pohon dan mengikat
batang guna mengarahkan jatuhnya hasil pangkasan. Tali ini tersedia dalam
berbagai ukuran diameter dan panjang.
·
Palu
(ukuran kecil) untuk potongan-potongan pendek dan membentuk potongan akhir yang
dibantu dengan pisau tajam.
·
Belt
snap, pengikat gergaji dan kaleng cat.
·
Shellac/cat/residu
untuk pelapis luka bekas potongan.
·
Sabuk
pengaman sebagai pengikat tubuh operator.
2.3 Teknik Pemangkasan
Dalam pelaksanaannya, terdapat
dua dasar pemangkasan, yaitu pemancungan (headlingback) dan penipisan (thinning
out). Pemancungan merupakan pembuangan atau pemotongan bagian ujung suatu
cabang sampaitinggal satu tunas. Karena pemancungan dapat memecahkan
dominansiapikal, maka setelah pemancungan biasanya terjadi pertumbuhan vegetatif
yang lebat sebagai akibat dari tumbuhnya tunas-tunas lateral. Oleh karena itu,
pemancungan cenderung menghasilkan pertumbuhan tanaman dengan pola menyemak
(bush) dan kompak. Apabila pemancungan dilakukan terhadaptanaman yang tengah
aktif tumbuh, maka diistilahkan sebagai perompesan.Sedangkan penipisan adalah
pembuangan cabang-cabang denganmeninggalkan hanya cabang lateral atau batang
utama.
Penipisan memiliki pengaruh
yang berlawanan dengan pemancungan, yakni meningkatkan pemanjangan dari
cabang-cabang terminal yang ditinggalkan. Sebagai hasilakhirnya adalah
pertumbuhan cabang-cabang lateral menjadi berkurang. Dengan penipisan,
pohon-pohon yang tumbuhnya lemah dapat menjadi lebihterbuka sehingga
menghasilkan suatu bentuk tanaman yang lebih besar (tetapi bukan lebat).
Penipisan juga dapat ditujukan untuk meremajakan pohon- pohon tua sehingga
merangsang pertumbuhan titik-titik ditinggalkan. Penipisan terhadap pohon yang
sedang aktif tumbuh dinamakan perompesan tunas atau deshooting
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan dilikukanya pemangkasan
dapat menghasilkan benampak posititif bagi tanaman dan para petani karena
efesiensi pemangkasan itu sangat bermanfaat bg tumbuhan dalam pemanfatan cahaya
dan pengendalian hama serta memudahkan dalam pemanenan .
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous,2012.Alat dan bahan pada saat Pemangkasan.http://epetani. Deptan. Go.id/ budidaya/sop-pemangkasan- pemeliharaan-
1697.
Anonymous,2012. Syarat pemangkasan pada akar
tanaman.www.scribd.com/doc/
Teknik-Pemangkasan-Tanaman-Hortikultura
Anonymous,2012 Waktu Pemangkasan akar.http://.id.shvoong.com
› Sains › Agronomi – Pertanian
Dahlia. 2001. Petunjuk Praktikum Fisiologi
Tumbuhan. UM Press: Malang.
Dwidjoseputro. 1990. Pengantar Fisiologi Tumbuhan.Jakarta:PT
Dwidjoseputro. 1990. Pengantar Fisiologi Tumbuhan.Jakarta:PT
Gramedia Pustaka Utama.
Isbandi D. 1983. Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Jurusan Budidaya
Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta: UGM press
Jumin, H.B., 1988, Dasar-dasar Agronomi, Jakarta: CV Rajawali.
Lakitan, B. 1995 Fisiologi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. P.T. Jakarta:Rajagrafindo Persada.
Lakitan, B. 1995 Fisiologi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. P.T. Jakarta:Rajagrafindo Persada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar