KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan
hidayahnya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Segmentasi
Pasar Komoditi Cabe Rawit Di Kuansing” Pada makalah ini Penulis banyak
mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai pihak.
oleh sebab itu, dalam kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih
sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu Penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata Penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak yang membaca…
Teluk Kuantan, Desember 2017
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 2
1.2 Manfaat dan Tujuan.............................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 3
2.1 Segmentasi Pasar..............................................................................
3
2.2 Segmentasi
Pasar Komoditi Cabe Rawit.............................................. 5
BAB III PENUTUP.............................................................................................. 9
3.1 Kesimpulan............................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap produsen selalu berusaha melalui produk yang
dihasilkannya dapatlah tujuan dan sasaran perusahaannya tercapai. Produk yang
dihasilkannya dapat dijual atau dibeli konsumen dengan tingkat harga yang
memberikan keuntugan perusahaan jangka panjang. Melalui produk yang dapat
dijualnya, perusahaan dapat menjamin kehidupannya atau nenjaga kestabilan
usahanya dan berkembang. Dalam rangka inilah setiap perodusen harus
memikirkan kegiatan produknya, jauh sebelum produkini dihasilan sampai poduk
itu dikonsumsi konsumen.
Untuk mencapai tujuannya, setiap perusahaan mengarahkan
usahanya untuk menghasilkan produk yang dapat memberikan kepuasan konsumen,
sehingga dalam jangka panjang perusahaan mandapatan keuntungan yang diharapkan.
Melalui produk yang dihasilkannya, perusahaan menciptakan dan membina
langganan. Oleh karena itu, keberhasialn suatu perusahaan sangat ditentukan
keberhasilan usaha pemasaran dari produk yang dihasilkan. Keberhasilan ini
ditentukan ketepatan produk yang dihasilkan dalam memberikan kepuasan dari
sasaran konsumen yang ditentukannya.
Cabe merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan (solanaceae.)
yang memiliki nama ilmiah Capsicum sp. Cabe berasal dari benua Amerika tepatnya
daerah Peru dan menyebar ke negara-negara benua Amerika, Eropa dan Asia
termasuk Negara Indonesia. Selain di Indonesia, ia juga tumbuh dan populer
sebagai bumbu masakan di negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Di Malaysia dan Singapura ia dinamakan cili padi, di Filipina siling
labuyo, dan di Thailand phrik khi nu. Di Kerala, India, terdapat masakan
tradisional yang menggunakan cabai rawit dan dinamakan kanthari mulagu. Dalam
bahasa Inggris ia dikenal dengan nama Thai pepper atau bird’s eye chili pepper.
Buah cabai rawit berubah warnanya dari hijau menjadi merah saat matang.
Meskipun ukurannya lebih kecil daripada varitas cabai lainnya, ia dianggap
cukup pedas karena kepedasannya mencapai 50.000 – 100.000 pada skala Scoville.
Cabai rawit biasa di jual di pasar-pasar bersama dengan varitas cabai lainnya.
Dengan kata lain, usaha-usaha pemasaran haruslah diarahkan
pada konsumen yang ingin dituju sebagai sasaran pasarnya.dalam hal ini, maka
usaha pemasaran yang menunjang keberhasilan perusahaan harus didasrkan pada
konsep pemasaran yang tepat untuk dapat menetukan strategi pasar dan strategi
pemasaran yang mengarah kepada sasarn yang dituju.
Dalam Pemenuhan
Kebutuhan Masyarakat terhadap beberapa komoditi Pertanian khususnya cabe,
beberapa program telah dilaksanakan dan terjadi peningkatan produksi yang
menguntungkan petani dan pasar. Dalam Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat terhadap
beberapa komoditi Pertanian khususnya tanaman pangan beberapa program telah
dilaksanakan dan terjadi peningkatan produksi yang menguntungkan petani,
1.2 Manfaat dan Tujuan
Adapun tujuan dari makalah kami adalah untuk melengkapi
tugas Manajemen Pemasaran dan manfaat dari makalah ini untuk mengenal dan
memahami tentang segmentasi pasar sedemikian rupa sehingga produk yang di jual
akan cocok sesuai dengan keinginan pelanggan,sehingga produk tersebut dapat
terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap
membeli sehingga yang harus di fikirkan selanjutnya adalah bagaimana membuat
produk tersebut tersedia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Segmentasi Pasar
Pemasaran sasaran menghendaki tiga langkah utama. Pertama,
sasaran segmentasi pasar yaitu tindakan membagi pasar menjadi beberapa kelompok
pembeli yang mungkin memerlukan produk / bauran pemasaran berbeda. Kedua,
menetapkan pasar sasaran yaitu tindakan mengevaluasi dan menyeleksi satu atau
lebih segmen pasar yang hendak dimasuki. Ketiga, penempatan produk yaitu
tindakkan merumuskan penentuan posisi bersaing untuk produk dan bauran
pemasaran secara terperinci.
Segmentasi Pasar yaitu, membagi pasar menjadi homogen hingga
relative mempunyai kebutuhan dan keinginan yang sama. Karena, hal ini akang
menghemat biaya, energi, dan waktu hingga strategi bauran pemasaran akan tepat
mengenai sasaran. Maka segmentasi adalah, tindakan mengelompokkan tanggapan
yang sama dari konsumen terhadap program pemasaran perusahaan. Menurut Kotler,
segmentasi pasar merupakan tindakan membagai suatu pasar menjadi kelompok
pembeli yang mungkin memerlukan produk atau bauran pemasaran yang berbeda pula.
Dalam hal ini membahas mengenai variable-variabel utama
untuk mensegmentasikan pasar konsumen yaitu factor geografis, demografis,
psikografis, dan perilaku.
a.
Segmentasi
geografis, dilakukan dengan cara membagi pasar menjadi unit-unit geografis
misalnya Negara, provinsi, kabupaten, kota dsb. Perusahaan dapat beroprasi di
semua segmen tetapi ia perlu memperhatikan perbedaan kebutuhan dan selera yang
ada di masing-masing wilayah.
b.
Segmentasi
demografis, yaitu yang memisahkan pasar kedalam kelompok-kelompok yang di
dasarkan pada variabel demografis, seperti umur, jenis kelamin, pendidikan,
agama, pekerjaan. Dimana ini merupakan dasar yang paling sering digunakan pada
waktu mengelompokkan konsumen.
c.
Segmentasi
Psikografis, dimana para konsumen dibagi beberapa kelompok yang berlainan
menurut kelas social, gaya hidup atau berbagai ciri kepribadian.
d.
Segmentasi
Perilaku, merupakan variabel utama dalam segmentasi pasar maka para konsumen di
bagi menjadi beberapa kelompok menurut tingkat pengetahuan, sikap, penggunaan,
atau tanggapannya terhadap produk terhenti.
Faktor-faktor segmentasi ini semakin kabur karna pengaruh
lingkungan maka bila perlu dilakukan segmentasi dengan cara lain:
1.
Pemasaran
masal, dimana penjual memproduksi mendistribusikan dan mempromosikan secara
masal sebuah produk kepada semua pembeli.
2.
Pemasaran
bervariasi produk, yaitu penjual memproduksi dua atau lebih produk yang
memperlihatkan ciri, gaya, kualitas, ukuran yang berbeda dsb.
3.
Pemasaran
sasaran, dimana penjual membedakan segmen pasar, memilih satu atau lebih
segmen-segmen ini, dan mengembangkan barang produk dan pemasaran yang di
sesuaikan pada setiap segmen.
Faktor-faktor segmentasi ini semakin kabur karna pengaruh
lingkungan maka bila perlu dilakukan segmentasi dengan cara lain:
1.
Pemasaran
masal, dimana penjual memproduksi mendistribusikan dan mempromosikan secara
masal sebuah produk kepada semua pembeli.
2.
Pemasaran
bervariasi produk, yaitu penjual memproduksi dua atau lebih produk yang
memperlihatkan ciri, gaya, kualitas, ukuran yang berbeda dsb.
3.
Pemasaran
sasaran, dimana penjual membedakan segmen pasar, memilih satu atau lebih
segmen-segmen ini, dan mengembangkan barang produk dan pemasaran yang di
sesuaikan pada setiap segmen.adapun segmennya adalah sebagai berikut :
a. Segmentasi, Penentuan Sasaran, dan
Penentuan posisi
Segmentasi
pasar, strategi penentuan pasar sasaran, dan strategi penentuan posisi saling
berhubungan satu dengan yang lainnya. Segmentasi pasar adalah proses penempatan
konsumen dalam subkelompok di pasar produk, sehingga para pembeli memiliki
tanggapan yang hampir sama dengan strategi pemasaran dalam penentuan posisi
perusahan. Oleh karna itu segmentasi merupakan proses identifikasi yang
bertujuan untukmendapatkan pembeli dalam keseluruhan pasar.
Penentuan
pasar sasaran merupakan proses pengevaluasian dan pemilihan setiap segmen yang
akan dilayani oleh setiap perusahan. Sedangkan strategi penentuan posisi
merupakan kombinasi kegiatan pemasaran yang dilakukan manajemen untuk memenuhi
kebutuhan dan keingina dari setiap pasar sasaran. Strategi ini terdiri dari
komponen Produk dan jasa pendukung, distribusi, harga, dan promosi.
b. Segmentasi dan Keunggulan Bersaing
Karena
kenyataan menunjukkan bahwa konsumen di pasar tidak sama, maka analisis
segmentasi pasar sangat diperlukan. Maka kita akan membahas tentang :
1. Praktek Penentuan Sasaran
2. Segmentasi dan Keunggulan Bersaing
a. Menyesuaikan Preferensi dangan
kemampuan
b. Analisis Keunggulan Bersaing
3. Memilih Pasar yang akan
diSegmentasikan
c. Mengidentifikasi Segmen Pasar
Selagi
pasar yang akan disegmen ditetapkan, satu atau lebih variabel dipilih untuk
mengidetifikasi segmen tersebut. Kemudian kita akan membahas Tujuan Variabel
segmentasi dan dilanjutkan dengan melihat pada variabel yang akan digunakan
untuk analisis segmentasi.
2.2 Segmentasi Pasar Komoditi Cabe Rawit
Saat ini cabe menjadi salah satu
komoditas sayuran yang banyak dibutuhkan masyarakat, baik masyarakat lokal
maupun internasional. Setiap harinya permintaan akan cabe, semakin bertambah
seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di berbagai negara. Sehingga
budidaya sayur ini menjadi peluang usaha yg masih sangat menjanjikan, bukan
hanya untuk pasar lokal saja namun juga berpeluang untuk memenuhi pasar ekspor.
Cabe bukan merupakan tanaman asli Indonesia , walaupun hampir setiap hari
penduduk Indonesia makan dengan cabe. Cabe berasal dari Meksiko, Peru dan
Bolivia , tetapi sekarang sudah tersebar diseluruh dunia.
Cabe merupakan komoditas
pertanian yang merakyat seperti halnya bawang merah karena dibutuhkan oleh
hampir seluruh lapisan masyarakat. Sehingga tidak mengherankan bila
volume peredarannya di pasaran sangat besar. Walaupun volumenya sangat
besar dan dibutuhkan oleh semua kalangan, tetapi sampai sekarang harga cabai
tidak pernah mantap (fluktuatif). Di beberapa daerah sentra produksi, harga
berubah hampir setiap waktu, tergantung jumlah barang dan permintaan.
Bila barang tidak ada karena iklim yang tidak mendukung , maka harga cabai akan
melonjak tinggi. Sebaliknya bila barang sedang membanjir harga bisa turun
drastis. Penurunan harga yang sangat tajam juga terjadi bila cuaca
mendung dan kondisi lembab karena mutu cabe menurun dan cabe tidak tahan lama
disimpan.
Tanaman yg berasal dari daerah
tropis di benua Amerika ini, sekarang banyak dibudidayakan di Indonesia.
peluang usaha cabe yang cukup menguntungkan, menarik minat para petani di
daerah dataran tinggi, dataran rendah, hingga daerah pesisir pantai untuk
membudidayakan sayuran ini. Jenis cabe juga cukup bervariasi, beberapa jenis
dibedakan berdasarkan ukuran, bentuk, rasa pedasnya dan warna buahnya. Di
Indonesia sendiri jenis cabe yang banyak dibudidayakan antara lain cabe
keriting, cabe besar, cabe rawit, dan cabe paprika. Sebab menyesuaikan
permintaan konsumen, yg banyak menggunakan jenis cabe tersebut sebagai penyedap
masakan. Selain dijadikan sebagai bahan penyedap makanan, cabe juga bisa
dimanfaatkan menjadi berbagai macam produk olahan seperti saos cabe, sambel
cabe, pasta cabe, bubuk cabe, cabe kering, dan bumbu instant. Bahkan
produk-produk tersebut sudah berhasil di ekspor ke Singapura, Hongkong, Saudi
Arabia, Brunei Darussalam dan India. Cabai rawit
merupakan tanaman budidaya, kadang-kadang ditanam di pekarangan sebagai tanaman
sayur atau tumbuh liar di tegalan dan tanah kosong yang terlantar.
Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik, menyukai daerah kering, dan ditemukan
pada ketinggian 0,5-1.250 m dpl.
Perdu setahun,
percabangan banyak, tinggi 50-100 cm. Batangnya berbuku-buku atau bagian atas
bersudut. Daun tunggal, bertangkai, letak berselingan. Helaian daun bulat
telur, ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip,
panjang 5-9,5 cm, lebar 1,5-5,5 cm, berwarna hijau. Bunga keluar dari ketiak
daun, mahkota bentuk bintang, bunga tunggal atau 2-3 bunga letaknya berdekatan,
berwarna putih, putih kehijauan, kadang-kadang ungu. Buahnya buah buni, tegak,
kadang-kadang merunduk, berbentuk bulat telur, lurus atau bengkok, ujung
meruncing, panjang 1-3 cm, lebar 2,5-12 mm, bertangkai panjang, dan rasanya
pedas. Buah muda berwarna hijau tua, putih kehijauan, atau putih, buah yang
masa.k berwarna merah terang. Bijinya banyak, bulat pipih, berdiameter 2-2,5
mm, berwarna kuning kotor. Cabal rawit dapat diperbanyak dengan biji. Cabai rawit terdiri dari tiga varietas, yaitu :
- Cengek leutik yang buahnya kecil, berwarna hijau, dan berdiri tegak pada
tangkainya;
- Cengek domba (cengek bodas) yang buahnya lebih besar dari cengek leutik, buah muda
berwarna putih, setelah tua menjadi jingga;
- Ceplik yang
buahnya besar, selagi muda berwarna hijau dan setelah tua menjadi merah.
Buahnya digunakan sebagai sayuran, bumbu masak, acar, dan asinan. Daun
muda dapat dikukus untuk lalap.
Cabe rawit dalah salah satu komoditas
pertanian unggulan Kab Kuansing . Luas
lahan yang digunakan adalah 128 Ha dengan total kapasitas produksi sebesar 2,8
ton. Cabe produksi Kab Kuansing terkenal karena kualitasnya yang prima, serta
bebas dari berbagai macam hama dan penyakit yang tentunya mempengaruhi
penampilan cabe itu sendiri. Cabe produksi kab. Kuansing terdiri dari berbagai varietas antara lain :
Cabe Rawit,. Cabe merah, Cabe keriting dan sebagainya. Selain itu telah
dikembangkan system pengolahan cabe kering bubuk dengan kadar air 0,01 % dengan
ditunjang system pengepakan modern sehingga terjamin kualitas, daya tahan
dan higienitasnya.
Untuk segmentasi pasar cabe rawit diKuansing cukup
baik karena dari segi geografis wilayah Kuansing merupakan wilayah yang cocok atau sesuai
dengan tempat tumbuh bagi cabe rawit. Kuansing
beriklim tropis sehingga cocok
untuk iklim yang di inginkan cabe rawit.
Cabe rawit disukai siapa saja dari orang tua, remaja, dan
anak-anak untuk menambah nafsu makan kecuali bagi balita. Selain itu cabe
rawit dikenal semua lapisan masyarakat
baik yang berpendidikan maupun yang tidak berpendidikan. Cabe rawit juga halal
dimakan siapa saja sehingga tidak ada halangan bagi agama apapun juga untuk
mengkonsumsinya.
Dari segi psikografis cabe rawit baik bagi semua kalangan
baik yang miskin ataupun yang kaya, pengikut mode dll. Mereka semua menyukai
cabe rawit untuk pelengkap masakan ataupun makanan. Perusahaan-peruasahaan juga
banyak yang menggunakan cabe rawit untuk produksi saos tomat atau saoa cabe
sehingga cabe rawit sanngat baik untuk di pasarkan.
Namun ada beberapa hal yang menjadi kendala pemasaran cabe
rawit sekarang ini yaitu mahalnya harga cabe rawit. Misalnya saja Cabe rawit di
sejumlah pasar tradisional Kuansing melonjak naik
menembus harga Rp 80 ribu per kilogram atau naik dari harga sebelumnya Rp 60 ribu. Hal ini dapat mengakibatkan
konsumen berpikir panjang untuk membeli cabe rawit. Selain itu harga cabe
keriting dan cabe jenis lainnya harganya
lebih murah dan cita rasanya pun hampir sama saja sehingga konsumen beralih
kecabe yang lain dengan alasan harga cabe rawit lebih mahal.
Pasar tradisional dan pasar modern juga merupakan kendala
bagi pasar cabe rawit. memang tidak bisa dipungkiri bahwa
keberadaan pasar modern sudah menjadi tuntutan dan konsekuensi dari gaya hidup
modern yang berkembang di masyarakat kita. Tidak hanya di kota metropolitan
tetapi sudah merambah sampai kota kecil di tanah air. Sangat mudah
menjumpai minimarket, supermarket bahkan hipermarket di sekitar tempat tinggal
kita. Tempat-tempat tersebut menjanjikan tempat belanja yang nyaman dengan
harga yang tidak kalah menariknya. Sehingga masyarakat lebih suka berbelanja di minimarket
atau supermarket.
Cabe rawit lebih banyak ditemukan di pasar tradisional atau
secara langsung beli di petani cabe rawit tersebut. Tidak semua minimarket atau
supermarket menyediakan cabe rawit sehingga hal ini juga memepengaruhi
penjualan cabe rawit.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Segmentasi Pasar yaitu, membagi pasar menjadi homogen hingga
relative mempunyai kebutuhan dan keinginan yang sama. Karena, hal ini akang
menghemat biaya, energi, dan waktu hingga strategi bauran pemasaran akan tepat
mengenai sasaran
Cabe merupakan komoditas
pertanian yang merakyat seperti halnya bawang merah karena dibutuhkan oleh
hampir seluruh lapisan masyarakat. Sehingga tidak mengherankan bila
volume peredarannya di pasaran sangat besar
Untuk segmentasi pasar cabe rawit diKuansing cukup baik karena dari segi geografis
wilayah Kuansing merupakan wilayah yang
cocok atau sesuai dengan tempat tumbuh bagi cabe rawit.
DAFTAR PUSTAKA
Prajanata, Final. 2007. Kiat Sukses Bertanam Cabai Di
musim Hujan. Penebar Swadaya. Cetakan ke XII. Jakarta 64h.
Redaksi TRUBUS. 2001. Bertanam Cabai Dalam Pot. Penebar
Swadaya. Jakarta. 42 ha.
Mulyati dan Suriyadikarta,. 2006. Pupuk Dan Pemupukan.
UPT Mataram University press. Cetakan I. Mataram.
Polengs, 2011. Cabai, Pertanian, Tanaman http://
budidayanews.blogspot.com/ 2011/03/cara-budidaya-cabai-rawit.html
Sihotang B., 2010.
Sophia N., 2012. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabe Rawit. http://sophianirmalida.blogspot.com/2012/03/pertumbuhan-dan-perkembangan-tanaman.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar