KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan
hidayahnya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Senam
Lantai.” Pada makalah ini Penulis banyak mengambil dari berbagai sumber dan
refrensi dan pengarahan dari berbagai pihak. oleh sebab itu, dalam kesempatan
ini Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu Penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata Penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak yang membaca…
Teluk Kuantan, November 2017
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 2
1.3 Tujuan.................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 3
2.1 Sejarah Senam Lantai Di Dunia.......................................................
3
2.2 Sejarah Senam
Lantai Di Indonesia...................................................... 3
2.3 Jenis-Jenis Senam Lantai....................................................................... 4
2.4 Peraturan Senam Lantai........................................................................ 9
BAB III PENUTUP.............................................................................................. 11
3.1 Kesimpulan............................................................................................ 11
3.2 Saran...................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 13
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Senam lantai (Floor
Exercise) adalah salah satu jenis cabang olahraga yang digemari saat ini, senam
lantai merupakan salah satu bagian dari rumpun senam. Sesuai
dengan istilahnya, maka gerakan-gerakan senam dilakukan di atas lantai yang
beralaskan matras atau permadani. Senam lantai sering juga di sebut
dengan senam bebas, sebab pada waktu
melakukan gerakan tidak membawa alat atau menggunakan alat. Senam lantai
menggunakan area yang berukuran 12 X 12 m dan dapat ditambahkan matras
sekeliling area selebar 1 meter untuk menjaga keamanan pesenam yang baru melakukan
latihan atau rangkaian gerakan. Unsur-unsur gerakannya terdiri mengguling,
melompat berputar di udara, menumpu dengan dua tangan atau kaki untuk
mempertahankan sikap seimbang pada waktu melompat ke depan atau ke belakang.
Bentuk gerakannya merupakan gerakan dasar senam perkakas, bentuk latihannya
pada putera maupun puteri pada dasarnya adalah sama, hanya untuk puteri
dimasukkan unsur-unsur gerakan balet.
Senam lantai mulai
berkembang diindonesia pada awal tahun 1963, dimana pada saat itu bertepatan
dengan pelaksanaan pesta olahraga Ganefo I di Jakarta pada tahun 1963, yang
mana setiap artistik merupakan salahsatu cabang olahraga yang dipertandingkan,
untuk ini perlu dibentuk suatuorganisasi yang berfungsi menyiapkan para
pesenamnya. Organisasi ini dibentukpada tanggal 14 Juli 1963 dengan nama PERSANI
(Persatuan Senam Indonesia),atas prakarsa dari tokoh-tokoh olahraga
se-Indonesia yang menangani danmempunyai keahlian pada cabang olahraga
senam.
Promotornya
dapatdiketengahkan tokoh-tokoh dari daerah seperti : Jakarta, Jawa Barat,
Jawa Tengah,Jawa Timur, Sumatera Utara. Wadah inilah kemudian telah membina
danmenghasilkan atlet-atlet senam yang dapat ditampilkan dalam Ganefo I dan
untukpertama kalinya pula pesenam-pesenam Indonesia menghadapi
pertandinganInternasional. Kegiatan selanjutnya adalah mengikut sertakan tim
senam dalamrangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam Ganefo Asia, dimana
untukmempersiapkan atlet-atlet Indonesia ini dipanggil pelatih-pelatih senam
dari RRC,maka dengan demikian Indonesia mengalami kemajuan dalam prestasi
olahragasenam. Tetapi sangat disayangkan bahwa harapan yang mulai tumbuh harus
1.2
Rumusan Masalah
Dari uraian diatas,
kami dapat merumuskan beberapa pertanyaan yang menjadi dasar pembahasan dalam
makalah :
1. Bagaimana sejarah senam
lantai di dunia?
2. Bagaimana sejarah senam
lantai di Indonesia ?
3. Apa saja jenis-jenis dari
Senam lantai yang ada ?
4. Cara melakukan rol depan
yang benar ?
5. Cara melakukan rol
belakang yang benar?
6. Kesalahan pada saat
melakukan rol depan dan belakang?
7. Bagaimana Peraturan Lomba
Senam Lantai Pada Pekan – Pekan Olahraga ?
8. Profil beberapa nama-nama
atlet senam lantai Indonesia ?
1.3Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui sejarah dari
senam lantai di dunia
2. Mengetahui sejarah dari
senam lantai di Indonesia
3. Mengetahui jenis-jenis
dari senam lantai yang ada di Indonesia
4. Mengetahui cara melakukan
rol depan yang benar
5. Mengetahui cara melakukan
rol belakang yang benar
6. Mengetahui kesalahan –
kesalahan pada saat melakukan rol depan dan belakang
7. Mengetahui beberapa
peraturan penting dalam perlombaan Senam Lantai
8. Menambah wawasan mengenai
beberapa nama atlet senam lantai Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Senam Lantai
di Dunia
Tidak pernah diketahui
secara pasti kapan manusia mulai mengenal latihan tubuh yang berupa senam dalam
sejarah kemanusiaan.Tetapi setiap negara memiliki keterangan dan tanda-tanda
adanya aktivitas senam. Misalnya pada jaman kuno (2000-1000 SM) di negara Cina
terdapat kegiatan yang bertujuan sebagai sarana penyembuhan dan pengobatan, di
India dikenal latihan yoga sebagai senam estetis, di Mesir ada latihan senam
yang menyerupai gymnastic Jerman Kuno, dan di Jerman Kuno sendiri dapat dilihat
lukisan-lukisan jambangan-jambangan di kota Kreta sekitar tahun 2000 SM.
Dari abad ke-19 menuju
abad ke-20 terjadi peralihan pada semua bidang lapangan hidup. Penemuan mesin
uap dan tenaga listrik membawa perubahan dalam cara kerja. Kerja manusia harus
menyusaikan diri dari alat kerja tangan menjadi kerja mesin uap.Bersama dengan
penemuan dalam bidan teknik dan IPA terjadi perubahan pula dalam pandangan ilmu
pengetahuan jiwa, olah karena itu terjadi perubahan besar dalam senam.Pada
tahun 1908, senam untuk pertama kalinya dipertandingkan dalam Olimpiade IV di
London, Inggris.sekaligus dalam event tersebut dibentuklah sebuah organisasi
senam dunia yang dinamakan FIG (Federation International Gymnastic).
2.2 Sejarah Senam Lantai
di Indonesia
Olahraga
senam masuk ke Indonesia bersamaan dengan masuknya tentara Jepang, dibuktikan
dengan dikenalkannya senam Talso di kalangan tentara PETA. Pada tahun 1963,
senam mulai dipertandingkan di pesta olahraga GANEFO (Games of The New
Amarging Force)dan induk organisasi senam di Indonesia adalah
Persani (Persatuan Senam Seluruh Indonesia.
2.3 Jenis-Jenis Senam
Lantai yang Ada:
1.
Guling ke depan (Forward Roll)
Guling depan adalah
guling yang dilakukan ke depan. Adapun langkah-langkah untuk melakukan guling
ke depan :
a. Berdiri tegak, kedua
tangan lurus di samping badan.
b. Angkat kedua tangan ke
depan, bungkukkan badan, letakkan kedua telapak tangan di atas matras.
c. Siku ke samping,
masukkan kepala di antara dua tangan.
d. Sentuhkan bahu ke
matras.
e. Bergulinglah ke depan.
f. Lipat kedua lutut,
tarik dagu dan lutut ke dada dengan posisi tangan merangkul lutut.
g.
Sikap akhir guling depan adalah jongkok kemudian berdiri tegak.
2.
Kayang
Kayang adalah posisi
kaki bertumpu dengan empat titik dalam keadaan terbalik dengan meregang dan
mengangkat perut dan panggul.Nilai dari pada gerakan kayang yaitu dengan
menempatkan kaki lebih tinggi memberikan tekanan pada bahu dan sedikit pada
pinggang.Manfaat dari gerakan kayang adalah untuk meningkatkan kelentukan bahu,
bukan kelentukan pinggang.Cara melakukan gerakan kayang sebagai berikut :
a.
Sikap permulaan berdiri, keduan tangan menumpu pada pinggul.
b.
Kedua kaki ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala di lipat ke belakang.
c.
Kedua tangan diputar ke belakang sampai menyentuh matras sebagai
tumpuan.
d. Posisi badan
melengkung bagai busur.
3.
Lompat harimau
Secara prinsip teknik
gerakan loncat harimau tidak jauh berbeda dengan teknik gerakan roll ke
depan.Loncat harimau adalah sikap loncatan membusur dengan kedua tangan lurus
ke depan pada saat melayang dan diteruskan dengan gerakan mengguling ke depan
dan sikap akhir jongkok.Cara melakukannya sebagai berikut:
a. Berdiri tegak, kedua
lengan lurus di samping, pandangan lurus ke depan.
b. Kedua kaki menolak
pada papan tolak disertai ayunan lengan keatas, badan melayang, tangan menumpu
pada pangkat kuda-kuda, dan pandangan dipusatkan di depan dekat tangan.
c. Kedua tangan menolak
dengan sekuat tenaga dan lutut di lipat ke dada. Luruskan tungkai saat berada
diatas ujung kuda-kuda.
d. Sikap akhir jongkok
terus berdiri.
4.
Hands Stand
a.
Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke depan.
b.
Bungkukkan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu lengan
keras, pandangan sedikit ke depan, pantat didorong setinggi-tingginya, tungkai
depan bengkok sedang tungkai belakang lurus
c.
Ayunkan tungkai belakang ke atas, kencangkan otot perut
d.
Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis dengan badan
dan lengan, pandangan diantara tumpuan tangan, badan dijulurkan ke atas.
e.
keseimbangan.
5.
Meroda
Gerak memutar tubuh
dari sikap menyamping dengan tumpuan gerakan pada kedua kaki dan tangan.Latihan
meroda dapat dilakukan secara bertahap yaitu dari melakukan satu kali gerakan
meroda,apabila sudah merasakan baik dapat di tingkatkan menjadi beberapa kali
gerakan :
a. Mula-mula berdiri
tegak menyamping, kedua kaki dibuka sedikit lebar, kedua tangan lurus ke atas
serong ke samping (menyerupai huruf V) dan pandangan ke depan
b. Kemudian jatuhkan
badan ke samping kiri, letakkan telapak tangan ke samping kiri, kemudian kaki
kanan terangkat lurus ke atas. Disusul dengan meletakkan telapak tangan di
samping tangan kiri.
c. Saat kaki kanan
diayunkan, maka kaki kiri ditolak pada lantai, sehingga kedua kaki terbuka dan
serong ke samping.
d. Kemuidan letakkan kaki
kanan ke samping tangan kanan, tangan kiri terangkat disusul dengan meletakkan
kaki kiri di samping kaki kanan.
e. Badan terangkat, kedua
lengan lurus ke atas ke posisi semula.
Cara
memberikan bantuan merodadalah sebagai berikut :
a.
Pembantu memberikan bantuan dengan cara berdiri di belakang
orang yang melakukan gerakan meroda .
b.
pada saat badan dan kedua kaki yang melakukan meroda terangkat
ke atas, pembantu segera memegang kedua sisi pinggulnya .
c.
Pada waktu gerakan meroda ke samping, pembantu tetap memegang
kedua sisi pinggulnya sampai kedua kaki menumpu di lantai .
6.
Lompat Jongkok
Cara melakukan lompat jongkok :
a. Awalan lari cepat
badan condong kedepan
b. Kedua kaki menolak
pada papan sekuat-kuatnya disertai ayunan lengan dari belakang bawah kedepan,
badan lurus, dan tungkai di pisahkan.
c. Saat tangan menyentuh
pada bagian pangkal kuda-kuda segera menolak sekuat-kuatnya.badan melasyang
diatas kuda-kuda dalam sikap lurus, lengan direntangkan, tungkai lurus dipisahkan,
dan pandangan kedepan.
d. Mendarat dengan ujung
kaki mengeper dan lengan di rentangkan keatas.
7.
Round Off
Round off adalah : Suatu satuan gerakan yang terdiri dari :
a.
Melakukan hand stand dengan berputar pada sumbu tegak.
b.
Menolak dengan ke 2 tangan tumpuan pada saat ke 2 kaki akan
mendarat di lantai.
Cara melakukan
:
a.
Melakukan hand stand (bagi anak yang belum bisa melakukan hand
stand dilakukan dengan bantuan). Mengangkat 1 tangan dari lantai, tangan kanan
dan kiri bergantian.
b.
Sama dengan atas, tetapi tangan yang diangkat ditempatkan di
depan, kemudian memindahkan tangan yang lain disisi tangan yang pertama tadi,
badan berputar pada sumbu tegak. Pada latihan 1 dan 2 saat kembali berdiri
dengan cara bebas.
c.
Melakukan hand stand dengan meletakkan ke 2 tangan menghadap
arah datang, jadi pada saat ke 2 tangan mendekat ke lantai, ke 2 tangan diputar
sedemikian hingga ujung jari menghadap arah datang. Pada latihan ini tetap
dibantu hingga sikap hand
d.
Melakukan latihan 3. Pada saat ke 2 kaki rapat akan turun dengan
tolakan ke 2 tangan meninggalkan lantai.
e.
Melakukan latihan 3 dan 4 dengan irama yang cepat. Bila perlu
tetap dibantu, terutama sikap hand stand yang berlangsung sangat singkat.Agar
bisa melatih kekuatan tangannya dengan baik.
f.
Melakukan latihan 5, yang dilakukan cepat dengan awalan 2/3
langkah. Dengan tangan langsung menyentuh matras dan kemudian kaki langsung
lurus ke atas.
8.
Lompat Kangkang
Lompatan dengan
panggul ditekuk atau menyudut yaitu lompatan dengan membuat sikap
kangkang tanpa meluruskan badan terlebih dahulu.
Teknik pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
Teknik pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
a.
Setelah awalan dan take off. angkat panggul tinggi-tinggi
b.
Pada saat tangan menyentuh peti atau kuda lompat, panggul
ditekuk, tangan dibuka (gerakan ke samping).
c.
Tolakan tangan kuat dengan mengangkat dada dan kepala ke arah
atas.
d. Setelah kaki melewati
peti lompat, luruskan badan dan rapatkan tungkai sebelum mendarat.
e.
Mendaratkan kedua kaki dengan rapat, lutut agak ditekuk.
9.
Head Stand
a.
Berdiri dengan kepala adalah sikap tegak dengan bertumpu pada
kepala dan ditopang oleh kedua tangan.
b.
Sikap permulaan membungkuk bertumpu pada dahi dan tangan. Dahi
dan tangan membentuk segitiga sama sisi.
c.
Angkat tungkai ke atas satu per satu bersamaan. Untuk menjaga
agar badan tidak mengguling ke depan, panggul ke depan, dan punggung membusur
d.
Berakhir pada sikap badan tegak, dan tungkai rapat lurus ke
atas.
Kesalahan-kesalahan
yang sering dilakukan saat melakukan head stand yaitu:
a.
Penempatan kedua tangan dan kepala tidak membentuk titik-titik
segitiga sama sisi.
b.
Kekakuan pada leher, sendi bahu, perut, pinggang, dan
paha.
c.
Otot-otot leher, sendi bahu, perut, pinggang, dan paha kurang
kuat.
d.
Akibat dari poin b dan c diatas menyebabkan kurangnya koordinasi
dan keseimbangan.
e.
Alas dasar/lantai tempat kepala bertumpu terlalu keras sehingga
menimbulkan rasa sakit.
f.
Terlalu cepat/kuat pada saat menolak.
g.
Sikap tangan yang salah, yaitu jari tangan tidak menghadap
kedepan.
10.
Guling Lenting
Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melakukan lenting
tengkuk :
a.
Sikap Awal
Berdiri tegak dengan
kedua kaki rapat dan kedua lengan diangkat lurus ke atas.Sambil membungkukkan
badan, tetakkan kediua tangan di matras kira-kira satu langkah dari kaki.
Setelah itu letakkan tengkuk di antara kedua tangan sambil mengambil sikap
guling depan. Kedua kaki dijaga agar tetap lurus.
b.
Pelaksanaan
Ketika posisi untuk
guling depan tercapai, segeralah mengguling ke depan. Saat tubuh sudah berada
di atas kepala, kedua kaki segera dilecutkan lurus ke depan sambil dibantu oleh
kedua tangan yang mendorong badan dengan menekan matras. Lecutan ini menyebabkan
badan melenting ke depan.
c.
Sikap Akhir
Ketika layangan
selesai, kedua kaki segera mendatar.Badan tetap melenting dan kedua lengan
tetap terangkat lurus.Akhirnya , berdiri tegak.
2.4 Peraturan Senam
Lantai
Biasanya
merupakan nomor pertama dalam pertandingan atas pertimbangan kesempatan bagi
para pesenam untuk juga berlaku sebagai pemanasan karena gerakan-gerakannya
tidak memerlukan tenaga otot yang luar biasa.Nomor ini mungkin merupakan
tontonan yang paling mengasyikkan dibanding dengan alat-alat lain meskipun
sebenarnya relatif berkembang paling baru.Untuk pertama kali nomor ini sebagai
nomor perseorangan dalam Olympiade 1932 dan bagi wanita baru 20 tahun kemudian.
Senam
lantai sangat populer terutama bagi penyelenggaraan secara massal yang dapat
diikuti oleh ribuan peserta bersama-sama.Gerakan-gerakannya dapat dikerjakan
secara seragam dan membentuk formasi-formasi yagn menarik dan mengesankan. Di
negeri kita sekarang sedang digalakkan apa yang disebut senam pagi Indonesia.
Lantai
pertandingan berukuran 12 m2 dalam ruang yang berukurang 14 m2 dilapisi karpet
kenyal setebal 0,045 m. Pria tampil dalam waktu 70 detik dan wanita dengan
diiringi musik 90 detik. Keduanya bertujuan untuk memberikan kesan kepada para
wasit dengan rangkaian urutan dari berbagai lompatan, putaran, keseimbnagan
dicampur dengan unsur-unsur lonjakan dan akrobatik.Gerakan-gerakan yang
menekankan tenaga harus dilakukan secara lambat dan sikap statis
sekurang-kurangnya 2 detik.Gerakan-gerakan salto harus dikerjakan setinggi
bahu.
Peralatan Senam Artistik
1.
Bentuk putra ada 6 (enam) alat :
·
Floor exercise (lantai)
Ukuran
12x12 m
·
Pommel horse (kuda-kuda pelana)
Panjang
1.60 m
Tinggi
1.10 m
·
Rings (gelang-gelang)
Tinggi
2.55 m
Jarak 0.50 m
·
Horse vault (kuda-kuda lompat)
Panjang
1.60 m
Tinggi
1.35 m
·
Parallelbar (palang sejajar)
Panjang
3.50 m
Jarak
0.48 s/d 0.52 m
Tinggi 1.75 m
·
Horizontal bar (palang tunggal)
Panjang
2.40 m
Tinggi
2.55 m
2.
Untuk puteri ada 4 (empat) alat :
·
Horse vault (kuda-kuda lompat)
Panjang
1.60 m
Tinggi
1.20 m
·
Uneven bars (palang bertingkat)
Panjang 2.40 m
Tinggi palang bawah 1.50 m
Tinggi palang atas 2.30 m
Panjang 2.40 m
Tinggi palang bawah 1.50 m
Tinggi palang atas 2.30 m
·
Balance beam (balok keseimbangan)
Panjang 5.00 m
Tinggi 1.20 m
Panjang 5.00 m
Tinggi 1.20 m
·
Floor exercise (lantai)
Ukuran 12 x 12 m
Ukuran 12 x 12 m
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari pemaparan makalah teori diatas, dapat disimpulkan bahwa:
·
Belum bisa diketahui dengan pasti, pada tahun beberapa Jenis
cabang olahraga senam ini dtemukan, tetapi setiap negara memiliki keterangan
dan tanda-tanda adanya aktivitas senam. Misalnya pada jaman kuno (2000-1000 SM)
di negara Cina terdapat kegiatan yang bertujuan sebagai sarana penyembuhan dan
pengobatan, di India dikenal latihan yoga sebagai senam estetis, di Mesir ada
latihan senam yang menyerupai gymnastic Jerman Kuno, dan di Jerman Kuno sendiri
dapat dilihat lukisan-lukisan jambangan-jambangan di kota Kreta sekitar tahun
2000 SM.
·
Dapat disimpulkan bahwa ada beberapa jenis senam lantai, antara
lain:
·
Berguling (Roll) Depan dan Belakang
·
Kayang
·
Sikap Lilin
·
Guling Lenting
·
Berguling ke depan dilanjutkan lenting tengkuk / kepala
·
Berdiri Tangan (Hand Stand)
·
Meroda
3.2 Saran
Berdasarkan hasil study pustaka maka lami sarankan kepada pihak
yang bersangkutan:
1.
Pembaca
Harapan besar kami
tertuang pada orang – orang yang membaca Makalah ini semoga bisa dijadikan
sebagai sumber referensi utama maupun tambahan. Dan semoga dengan adanya
pengetahuan dari makalah ini dapat meningkatkan kualitas kerja dimasa yang akan
datang untuk bisa bekerja dan menghasilkan karya ilmiah ataupun makalah yang
berkualitas dan mempunyai dasar nilai dan pengetahuan yang tinggi.
2.
Para Teman - Teman Calon peneliti
Semoga kita akan bisa
selalu belajar hal yang lebih baik dan lebih banyak dari apa yang telah kita
perbuat saat ini dan yakinkan dalam diri anda suatu saat bahwa kita bisa
diatas orang lain.Semangat teman – teman, yakinkan bahwa kita bisa
membuat yang lebih dari apa yang telah kita perbuat saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2664705621102185597#editor/target=post;postID=6547749168648790306
According to Stanford Medical, It's indeed the SINGLE reason this country's women get to live 10 years more and weigh 42 pounds lighter than we do.
BalasHapus(And actually, it is not about genetics or some hard exercise and EVERYTHING to about "how" they eat.)
P.S, I said "HOW", and not "what"...
Click this link to find out if this quick questionnaire can help you discover your true weight loss potential
membantu sekali kak. thnks
BalasHapusThnks kak
BalasHapusXIE XIE
BalasHapuskamshammidaa🥺🥺
BalasHapus