Rabu, 11 April 2018

MAKALAH TELAAH PELAJARAN AQIDAH AKHLAK TINGKAT MA


MAKALAH
TELAAH KURIKULUM PAI MTS/MA

Tentang
MENTELAAH MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK TINGKAT MA

Description: Hasil gambar untuk logo uniks


KELOMPOK 8 :
1.     MITRA ANDANI
2.     OLGA NOVITA
3.     SUSI MAINI


DOSEN : ZULHAINI, S.Pdi.,MA


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM KUANTAN SINGINGI
2018

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya  untuk Allah SWT. Karena berkat rahmat dan hidayah Nya, kami dapat menyelesaikan Makalah materi pai mts/ma ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan alam, yakni Nabi besar Muhammad SAW, dengan mengucapkan “Allahumma shali’ala Muhammad Wa’ala alihi Muhammad”, yang mana berkat ketekunan dan keuletan beliau yang telah membawa kita dari alam kebodohan sampai ke alam yang terang benderang seperti yang kita rasakan saat sekarang ini. Untuk itu dengan menghadirkan makalah ini, semoga orang – orang yang menganggap remeh ilmu tersebut paham akan pentingnya sebuah ilmu. Kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan oleh penulis untuk kesempurnaan makalah ini. 




Teluk kuantan,    Januari  2018




Penulis









DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I  PENDAHULUAN................................................................................... 1
          1.1  Latar Belakang...................................................................................... 1
          1.2  Rumusan Masalah................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 2
          2.1  Pembelajaran Aqidah dan Akhlak Kelas X.....................................     2
          2.2  Menjadi Hamba Allah Yang Berakhalak.............................................. 4
2.3  Memahami Ilmu kalam XI.................................................................... 9
2.4  Materi Kelas XI Semester 2.................................................................. 10
2.5  Materi XII Semester 2..................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 12
















BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar belakang
Aqidah adalah pokok-pokok keimanan yang telah ditetapkan oleh Allah, dan kita sebagai manusia wajib meyakininya sehingga kita layak disebut sebagai orang yang beriman (mu’min). Namun bukan berarti bahwa keimanan itu ditanamkan dalam diri seseorang secara dogmatis, sebab proses keimanan harus disertai dalil-dalil aqli.
Akan tetapi, karena akal manusia terbatas maka tidak semua hal yang harus diimani dapat diindra dan dijangkau oleh akal manusia
Para ulama sepakat bahwa dalil-dalil aqli yang haq dapat menghasilkan keyakinan dan keimanan yang kokoh. Sedangkan dalil-dalil naqli yang dapat memberikan keimanan yang diharapkan hanyalah dalil-dalil yang qath’i.
Makalah kecil ini menampilkan beberapa bahasan yang bisa membantu siapa saja yang ingin memahami aqidah.

1.2    Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan aqidah ?
2. Apa tujuan mempelajari aqidah?











BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Pembelajaran Aqidah dan Akhlak Kelas X
1.        Materi akidah
Menurut Bahasa : عقد ـ يعقد ـ عقيدة yang berarti : Simpul, ikatan atau perjanjian yang kukuh. Setelah berbentuk ‘AQIDAH berarti KEYAKINAN. Relevansi antara ‘aqada dengan‘aqidah adalah : Keyakinan yang tersimpul kukuh dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian.
Menurut sumber lain, kata akidah berasal dari bahasa Arab yg berarti yang dipercayai hati. kataal-’aqidu seakar dengan kata aqidah  yang berarti penyatuan dari semua ujung benda. alasan digunakan kata aqidah untuk mengungkapkan makna kepercayaan atau keyakinan. Kepercayaan adalah pangkal dan sekaligus tujuan dari segala perbuatan mukallaf.
2.        Tujuan
Memupuk dan mengembangkan dasar ketuhanan yang ada sejak lahir.
Manusia adalah mahluk yang berketuhanan.Sejak dilahirkan manusia cenderung mengikuti adanya Tuhan.Firman Allah dalam Q.S: Al-A’raf ayat 172,Yang artinya; Dan(Ingatlah),ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka(Seraya berfirman);Bukankah aki ini Tuhanmu?,jawab mereka” Betul (Engkau Tuhan Kami),kami menjadi saksi.(KAMI lakukan yang demikian itu)agar dihari kiamat kamu tidak mengatakan;Sesungguhnya kami (Bani Adam)adalah orang-orang yang lelah terhadap ini(keesaan Tuhan).
3.        Indikator
a)      Menjelaskan pengertian dan pentingnya adil, rida, amal saleh, persatuan dan kerukunan
b)      Mengidentifikasi perilaku orang yang berbuat adil, rida, amal saleh, persatuan, dan kerukunan.
c)      Menunjukkan nilai-nilai positif dari adil, rida, amal saleh, persatuan, dan kerukunan.
d)     Membiasakan perilaku adil, rida, amal saleh, persatuan, dan kerukunan dalam kehidupan sehari-hari.
Rincian Materi Aqidah
Materi kelas x semester 1
a)      Pengertian aqidah
Aqidah berasal dari kata ‘aqada ya’qidu aqidatan yang artinya ikatan,atau perjanjian
b)      Prinsip-prinsip  aqidah
Islam mengajarkan setiap manusia wajib menyembah hanya kepada Allah dengan tidak memakai perantara apa dan siapa pun.
Firman Allah dalam surat Ali ‘Imran : 64 menyatakan :
قُلْ يَاَهْلَ الْكِتَبِ تَعَالُوْ اِلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّانَعْبُدَ اِلاَّ اللهَ وَلَانُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللهِ فَإِنْ تَوَلَّوْافَقُوْلُوْااشْهَدُوْابِاَنَّامُسْلِمُوْنَ.
Artinya : Katakanlah (Muhammad) “Wahai Ahli Kitab!! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka) “Saksikanlah bahwa kami adalah orang Muslim” Oleh karena itu segala macam ibadah bila tanpa didasari dengan ketundukkan jiwa dan rasa cinta yang tulus kepada Allah, belum bisa dinamakan dengan ibadah.
Menurut Syekh Ali Tantawi dalam Kitab Ta’rif ‘am bi Dinil Islam, fasal Qawa’idul ‘Aqa’id“Fitrah dan akal manusia berperan penting dalam masalah akidah yang diyakini seseorang”. Yang maksudnya adalah :
1.     Apa yang saya dapat dengan indra, saya yakini adanya, kecuali apabila akal saya mengatakan “tidak” berdasarkan pengalaman masa lalu.
2.     Keyakinan di samping diperoleh dengan menyaksikan langsung juga bisa berita yang diyakini kejujuran si pembawa berita. Banyak hal yang memang tidak atau belum kita saksikan sendiri, tetapi kita yakini adanya.
3.     Kemampuan alat indra memang sangat terbatas. Namun kita tidak dapat dan tidak berhak memungkiri wujud sesuatu hanya karena kita tidak bisa menjangkaunya dengan indra mata. serta kekuasaan Allah sebagai al-malik al-yaumud-din.
4.        Rincian Materi Kelas X Semester 2
A.    Akhlak terpuji
a.       sikap pasif
Sikap pasif adalah sikap dimana selalu imgim menanti orang lain membantu dirinya,tidak mampu mengutarakan keinginanya dan tidak bisa memanfaatkan kesempata
b.      Sikap pesimis
a)      Sikap pesimis adalah sikap yang tidak realistis dalam melihat suatu kenyataan
b)      Sikap putus asa
c)      Adala sikap dengan kecemasan terlalu berlebihan sehingga tidak ada lagi tempat untuk harapan sedikitpun
5.     Evaluasi
a.       Apa saja prinsip dalam aqidah
b.      Bagaimana jika segala macam ibadah bila tanpa didasari dengan ketundukkan jiwa
c.       Bagaimana jika segala macam ibadah bila tanpa didasari dengan ketundukkan jiwa dan rasa cinta yang tulus kepada Allah?
d.      Bagaimana cara mrubah sikap pasif,pesimis,dan putus asa

2.2  Menjadi Hamba Allah Yang Berakhalak
a.         Pengertian Akhlak
Secara bahasa kata akhlak dari bahasa Arab al-ahklak, yang merupakan bentuk jamak dari kata khuluk atau al-khaliq yang berarti tabiat, budi pekerti, kebiasaan atau adat. Sedangkan menurut istilah akhlak adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia, yang melahirkan perbuatan-perbuatan yang mudah, tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan atau penelitian.
b.        Macam-macam Akhlak
·         Akhlak Wad’iyah adalah norma yang mengajarkan kepada manusia dengan berpedoman kepada olah pikir daan pengalaman manusia.
·         Akhlak Islam adalah akhlak yang mengajarkan akhlak kepada manusia dan mengambil tuntunan yang telah diberikan Allah SWT dan Rasul, dalam Al-Qur’an dan Hadis.
·         Meningkatkan Kualitas Akhlak penting dilakukan untuk mencapai kemuliaaan hidup. Kualitas akhlak (kemuliaan) sudah enjadi tujuan dari diutusnya Nabi Muhammad SAW.
c.         Evaluasi
1.        Memahami Induk-induk Akhlak Terpuji
a.         Induk-induk Akhlak Terpuji
Akhlak terpuji yang harus dimiliki oleh seorang muslim antara lain:
·         berani dalam segala hal yang positif,
·         adil dan bijaksana dalam menghadapi dan memutuskan sesuatu,
·         mendahulukan kepentingan orang lain dari pada kepentingan sendiri,
·         pemurah dan suka menafkahkan hartanya baik pada waktu lapang ataupun susah,
·         ikhlas dalam melaksanakan setiap amal perbuatan semata-semata karena Allah SWT,
·         cepat bertobat dan meminta ampun kepada Allah jika melakukan suatu dosa,
·         jujur, benar dan amanah,
·         tenang dalam menghadapi berbagai masalah tidak berkeluh kesah dan tidak gundah gulana,
·         sabar dalam menghadapi setiap cobaan,
·         pemaaf, penuh kasih sayang, lapang hati dan tidak pendendam,
·         selalu optimis dalam menghadapi kehidupan,
·         al-haya’ yaitu malu melakukan perbuayan yang tidak baik,
·         tawadhu’ (rendah diri)
·         mengutamakan perdamaian dari pada permusuhan,
·         zauhud dan tidak rakus terhadap kehidupan duniawi,,
·         ridha atas segala ketentuan yang ditetapkan Allah SWT,
·         selalu bersyukur,

b.        Membiasakan Sikap Iffah
Secara etimologi iffah adalah bentuk masdar dari affa-ya’iffu-iffah yang berarti menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak baik, iffah juga berarti kesucian tubuh. Secara epistemologi, iffah adalah memelihara kehormatan diri dari segala hal yang akan merendahkan, merusak dan menjatuhkan. Iffah juga dapat dimaknai sebagai usaha untuk memelihara kesucian diri adalah menjadi diri dari segala tuduhan, fitnah, dan memelihara kehormatan.
c.         Membiasakan Sikap ‘adalah
Adil berarti tidak brat sebelah, tidak memihak, atau menyamakan yang satu dengan yang lain. Berlaku adil adalah memperlakukan hak dan kewajiban secara seimbang, tidak memihak, dan tidak merugikan pihak manapun.
d.        Evaluasi
2.        Memahami Induk-induk Akhlak Tercela
a.         induk-induk Akhlak Tercela
Seseorang seharusnya menjauhi akhlak tercela, antara lain:
·         Zalim terhadap diri sendiri, orang lain, linggkungan dan kepada Allah SWT,
·         Egois yaitu selalu mementingkan diri sendiri dan tak menghiraukan kepentingan orang lain,
·         Kikir dengan harta dan tak mau bersadaqah,
·         Riya’ dalam melakukan amal perbuatan,
·         Suka berbuat dosa dan permusuhan,
·         Mudah mengeluh dan putus asa,
·         Pendendam dan sulit memaafkan orang lain,
·         Selalu pesimis dalam menghadapi hidup,
·         Takabur (sombong/angkuh)
·         Rakus terhadap harta benda dan hal-hal yang sifatnya dunia
·         Kufur terhadap nikmat Allah dan tak mau bersyukur
·         Tidak mau berkorban untuk kepentingan agama, negara dan masyarakat..
b.        Hasad
Hasad berarti dengki maksutnya suatu sikap atau perbuatan yang mencerminkan rasa marah, tidak suka karena iri. Orang yanng hasad menginginkan kenikmatan yang di peroleh orang lain dan berharap supaya berpindah kepadanya, ia juga tidak suka jika ada seseorang yang menyamainya baik dalam hal prestasi maupun materi. 
c.         Riya’
Riya` adalah mengerjakan suatu perbuatan atau ibadah untuk mendapatkan pujian dari orang lain,, bukan karena Allah semata. Orang riya` tidak ikhlas dalam beramal, ia senantiasa pamer dan cari perhatian supaya mendapat pujian, sanjungan dan pengakuan.
d.        Evaluasi
3.        Alangkah Bahagianya Jika Bersyukur, Qana’ah, Ridha dan Sabar
a.         Syukur
Syukur berarti berterima kasih kepada Allah SWT. Sedangkan dalam KBBI  berarti ucapan dari perasaan senang, bahagia, melegakan ketika mengalami suatu kejadian yang baik. Menurut istilah,, syukur merupakan suatu tindakan, ucapan,, perasaan senang, bahagia, lega atas nikmat yang tellah di rasakan, di dapatkan dari Allah SWT. Bentuk syukur antara lain yaitu bersyukur dengan hati, bersyukur dengan lisan dan bersyukur dengan perbuatan.
b.        Qana’ah
Qana’ah adalah sikap rela menerima dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki serta menjauhkan diri dari sifat tidak puas dan merasa kurang. Orang yang bersifat Qana’ah akan terus bekerja keras, namun hasil kerjanya akan diterima dengan rasa syukur dan lega, orang yang selalu merasa tidak cukup biasanya cenderung tidak merasakan kenikmatan yang ada dalam dirinya yang akibatnya hidupnya akan selalu gelisah.
c.         Ridha dan Sabar
Sabar adalah menerima segala sesuatu yang terjadi dengan senang hati, orang yang ridha menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi itu merupakan kehendak Allah SWT. Menurut Imam Al-Ghazali sabar adalah kesanggupan untuk mengendalikan diri, maka kesabaran merupakan upaya pengendalian nafsu yang ada dalam diri manusia.
d.        Evaluuasi


4.        Menghormati Orang Tua dan Guru
a.         Adab Terhadap Orang Tua
Ada beberapa alasan Allah SWT memerintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada orang tua, yaitu:
·         Orang tua telah mencurahkan seluruh kasih sayangnya kepada anak-anaknya agar mereka menjadi anak yang sehat secara jasmani dan menjadi anak yang soleh dan solehah serta terhindar dari jalan yang sesat.
·         Kasih sayang orang tua tiada taranya, karena beliau tidak mengenallelah dan bersusah payah memerhatikan anak-anaknya supaya menjadi anak yang bahagia.
·         Anak-anak adalah belahan jiwa ibu bapak, terutama ibu, biasanya ibu tidak akan makan sebelu  anaknya makan, tidak akan tidur sebelum anaknya tidur dan apabila anaknya sakit maka ibu yang paling susah sehingga beliau tidak bisa tidur dan tidak enak makan.
Prinsip-prinsip dasar bakti kepada orang tua yaitu:
·       Selalu tundukdan patuh kepada orang tua
·       Dilarang berkata kasar kepada orang tua
·       Selalu berusaha menyenangkan hati orang tua
·       Dilarang durhaka kepada orang tua
·       Senantiasa mendoakan kedua orang tua.
b.        Adab Terhadap Guru
Jasa guru sangat besar sekali bagi murid dan masyarakat, bahkan bagi kemajuan bangsa dan negara. Tugas guru tidak hanya memberikan pelajaran dalam berbagai ilmu pengetahuan kepada muridnya, tapi juga bertugas mendidik muridnya agar menjadi manusia yang bak  yang sehat rohani dan jasmani. Berikut yang termasuk tata krama menghormati dan menghargai guru ialah:
·           Jika bertemu mengucapkan salam
·           Perhaatikan guru saat memberi pelajaran
·           Tunjukkan rasa rendah diri dan hormat serta sopan santun
·           Mentaati perintah selama perintah itu tidak bertentangan dengan agama islam
·           Senantiasa menjaga nama baik guru
·           Mengunjungi guru bila ia sedang sakit atau mendapat musibah
·           Tetap mengakuinya sebbagai guru meski ia tidak mengajar

2.3  Memahami Ilmu Kalam XI
1.        Pengertian Ilmu Kalam
Adalah pembahasan mengenai Allah dan Rasul. Secara bahasa ilmu kalam berarti perkataan atau pembicaraan atau kata-kata. Secara umum dapat dikatakan membicarakan atau mendialogkan suatu masalah atau topik tertentu. Selain itu, ilmu kalam pun juga sering kalai di identikkan dengan teologi atau ilmu tauhid.
2.        Rincian Materi
1.        Materi kelas XI semester 1
a.         Pengertian ilmu kalam
Ilmu Kalam adalah Ilmu yang membicarakan/membahas tentang masalah ketuhanan/ketauhidan (mengesakan Tuhan) dengan menggunakan dalil-dalil fikiran dan disertai alasan-alasan yang rasional.
b.        Ruang lingkup ilmu kalam
Ruang Lingkup Ilmu Kalam
Masalah yang dibahas dalam aqidah ilmu kalam adalah mempercayai adanya Allah, Malaikat, Kitab-kitab Allah, Nabi dan Rasul Allah, hari kiyamat, Qadha’ dan Qadar, Akhirat, akal dan wahyu, surga , neraka, dosa besar, dan masalah iman dan kafir. yang diperkuat dengan dalil-dalil rasional agar terhindar dari aqidah yang menyimpang. Jika digolongkan, maka ruang lingkup Ilmu Kalam terbagi dalam 3 aspek, yakni ;
1.      Ilahiyyaat yaitu masalah ketuhanan membicarakan masalah : Dzat Tuhan-Nama dan sifat Tuhan, Perbuatan Tuhan.
2.      An Nubuwwaat yaitu masalah kenabian membicarakan : Kemukjizatan nabi, Nabi terakhir
3.      As sam’iyyaat yaitu hal-hal yang tak mungkin kita ketahui melainkan ada informasi dari nabi, yaitu berbicara masalah wahyu.Masalah sam’iyyaat meliputi antara lain : Masalah azab kubur, Neraka, dan Surga.



2.4  Materi Kelas XI  Semester 2
A.      Tasawuf Dalam Islam
Tasawuf adalah pelatihan dengan kesungguhan untuk dapat membersihkan, memperdalam, mensucikan jiwa atau rohani manusia. Hal ini dilakukan untuk melakukan pendekatan atau taqarub kepada Allah dan dengannya segala hidup dan fokus yang dilakukan hanya untuk Allah semata.
Untuk itu, tasawuf tentu berkaitan dengan pembinaan akhlak, pembangunan rohani, sikap sederhana dalam hidup, dan menjauhi hal-hal dunia yang dapat melenakan. Tentu hal ini bisa membantu manusia dalam mencapai tujuannya dalam hidup. Untuk itu, praktik tasawuf ini dapat dilakukan oleh siapapun yang ingin membangun akhlak yang baik, sikap terpuji, kesucian jiwa, dan kembalinya pada Illahi dalam kondisi yang suci.
B.       Peranan tasawuf dalam kehidupan modern
2.        Indikator
a)        Siswa mampu memahami makna dari tasawuf
b)        Siswa mampu memahami hakikat tasawuf
3.        Evaluasi
a)        Mengetahui pengertian tasawuf
b)        Bagaimana cara pembinaan akhlak dalam tasawuf
c)        Bagaimana peranan tasawuf dalam kehidupan zaman sekarang

A.      Akhlak pergaulan  remaja
1.        Materi kelas xii semester 1
Remaja adalah kelompok dari manusia yang baru tumbuh dari masa kanak-kanak kemasa dewasa, yaitu antara usia  tahun. Sebelum masa remaja , seorang anak akan melewati masa peralihan adolesen yaitu antara usia  tahun, yang dikenal sebagai masa pubertas. Dalam masa ini seorang anak memiliki dorongan kuat untuk mengaktualisasikan diri menurut jenis kelamin untuk mendapatkan pengakuan sebagai penegasan identitas diri baik dari segi Fisik maupun biologis. Masa remaja adalah masa yang labil bagi anak.

a)     Akhlak terpuji pergaulan remaja
b)     Akhlak tercela pergaulan remaja

2.5  Materi XII Semester 2
Menghindari Akhlak Tercela
Cara Menghindari Akhlak Tercela Dan Hikmahnya
Cara menghindari akhlak tercela, antara lain dengan:
1.        Selalu mengingat Allah di mana saja berada
Rasulullah s.a.w. bersabda:
Artinya : Dari Abu Dzar, Jundub bin Junadah dan Abu ‘Abdurrahman, Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhuma, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, beliau bersabda : “Bertaqwalah kepada Allah di mana saja engkau berada dan susullah sesuatu perbuatan dosa dengan kebaikan, pasti akan menghapuskannya dan bergaullah sesama manusia dengan akhlaq yang baik”.
(HR. Tirmidzi, ia telah berkata : Hadits ini hasan, pada lafazh lain derajatnya hasan shahih)
·         Menyadari bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara, sedangkan hidup yang abadi adalah setelah kita melewati yaumul hisab nanti dikemudian hari
·         Selalu berdzikir kepada Allah SWT
·         Selalu bertaubat dan beristigfar
2.        Indikator
a)      Siswa dapat mengetahui akhlak terpuji dan akhlak tercela dalam pergaulan remaja
b)      Siswa dapat mengetahui mna yang benar dan yang salah dalam pergaulan remaja
3.        Evaluasi
a)      Cara mengetahui akhlak terpuji dan tercela dalam pergaulan remaja
b)      Menghindari akhlak tercela dalam islam


DAFTAR PUSTAKA

Karim,Moh, Zuhri,Sholih.2005.Akidah Akhlak.MDC(Madrasah Development Centre).
MWC NU Kepung,dkk.2011.Akidah Akhlak.Rahmatan Lil ‘Alamin.
Hasan, M. Ali, Tuntunan Akhlak, Bulan Bintang,  Jakarta 1978, h. 73.
http://www.masbied.com/2012/02/17/peranan-akhlak-terpuji-dalam-kehidupan-sosial